Cerita ini akan kembali dilanjut jika kolom komentar mencapai 150Jisung pwaark as Julian
Julian membuka pintu rumah, menaruh tasnya asal di sofa ruang TV. Masih mengenakkan kaus kaki, ia segera membaringkan tubuhnya di atas sofa sembari bermain game di hanpdhonenya."Juli? Where's your lovely sister?" Suara Ibu dari dapur membuatnya tersentak dan buru-buru melepas kaus kakinya dan menaruhnya di keranjang baju kotor.
"Au, pacaran dulu kali." Jawabnya ngasal. Julian melirik sebentar pintu kamar kakaknya yang berada di lantai dua. Masih terutup rapat, menandakan Emma belum sampai rumah. Ah ngomong-ngomong, ia masih marah dengan si tutup panci itu. Pasalnya setelah ia mengumpat kasar karena kejahilan sontoloyo dari Emma, Ayah menceramahinya panjang lebar.
Juga memotong uang jajan mingguannya. Ia berniat meminta pertanggung jawaban pada si tutup panci jika sudah pulang ke rumah.
Zimzalabim zim zim zalabim zim zim zalabim zim zim~
"EE MONYONG!"
Lantunan lagu girlgroup Korea bernama Redvelvet dengan judul lagi zimzalabim berbunyi dari handphonenya. Suaranya yang nyaring dengan beat yang ampunan bikin kamchagiya, nyaris membuat ia terjungkal dari sofa.
"Ngapain si lo nelpon-nelpon." Ujarnya ketus.
Tak lama Julian mengernyit bingung lantaran suara cowok yang berbicara. Sontak ia menjauhkan handphonenya, memeriksa apakah benar yang menelfonnya adalah Emma. Benar kok.
"Iya bener."
Matanya segera melotot lebar, ia langsung melompat berdiri sambil menutup mulutnya syok. "Kakak gue kecelakaan?!"
Suara Julian yang syok sontak membuat Ibu berlari panik dari arah dapur. "Juli what are you talking about?!"
"Ahh hampir." Helaan nafas keluar dari mulut Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALATURI
РазноеEmma Iswara ialah seorang siswi sekolah menengah atas di tingkat dua. Ia menjalani hidupnya dengan baik seperti anak sebayanya. Hingga suatu ketika ia terhisap sebuah cermin yang membawanya ke dunia lain, Alaturi. Dunia yang menyimpan banyak misteri...