Meleyot

688 86 8
                                    

Dua hari telah berlalu sejak kejadian dimana aisyah melakukan aksi heroiknya menyelamatkan pria gigi kelinci bernama jeon Jungkook. Sejak hari itu pula ia tidak pernah lagi melihat pria itu.

Ayolah Aisyah hanya gadis biasa. Mana mungkin seorang jeon Jungkook meninggalkan nomor teleponnya hanya karena Aisyah menyelamatkannya waktu itu. Jangankan meninggalkan nomor teleponnya menyukai Aisyah pun sepertinya sungkan. Dilihat bagaimana cara pria bergigi kelinci itu menatapnya pertama kali.

Seperti biasa hari ini Aisyah pergi ke kedai nyonya Kim. kemudian pulang naik bus umum. Ngomong ngomong soal Woo Ri gadis itu tak memunculkan batang hidungnya. Sudah dua hari Woo Ri tidak mengajak Aisyah jalan jalan. Katanya ia sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah dari dosennya yang tiba tiba menumpuk.

Aisyah berjalan dengan satu tangan dimasukan kedalam Hoodie panjangnya. ia menunduk kesal saat jam di hp nya  menunjukan pukul 08.30 KST malam. Ugh.. benar benar.

Salahkan saja nyonya Kim yang tiba-tiba menahannya pulang. Hanya untuk membantunya menurunkan kucing yang tersangkut di pohon kemudian setelah itu harus membantunya memandikan kucing berbulu tebal itu. Demi apapun kekesalan Aisyah melebihi rasa kesalnya kepada yeontan  yang dimanja BTS. Jika Aisyah tidak pulang selarut ini dirinya tidak mungkin akan sekesal ini.

Brust...

Bus berwarana hijau lewat. Wanita bercadar itu menatapnya tanpa minat. Itu bukan bus tujuannya. Gadis itu memilih untuk menundukkan bokongnya dengan lesu.

Hingga jarum jam hampir mendekati pukul sembilan malam. Gadis itu masih duduk di halte. Tidak ada bus yang lewat kecuali bus bus hijau yang tadi. Apakah bus tujuannya sudah tidak beroperasi malam malam? Gadis itu menatap jalanan dengan khawatir.

Tak lama dibalik temeramnya cahaya ke kuning Kuningan khas jalan raya. Sekumpulan pemuda berjalan ke arahnya. 5 pemuda itu cukup membuat Aisyah takut dengan salah satu dari mereka memegang botol miras. Dia mengacung ngacungkan miras itu sambil tertawa terbahak bahak. Sedangkan 4 teman disampingnya ikut tertawa dengan berjalan sempoyongan.

Tolong. Demi apapun ini pertama kalinya Aisyah berpapasan dengan orang mabuk di dunia nyata. Bisa dibayangkan bagaimana takutnya gadis bercadar itu saat ini. Ia memeluk tas hitamnya kuat kuat sambil menenggelamkan kepalanya dibalik tas kulit itu.

Semilir angin dingin menambah ketegangan suasana sepi saat hempasan lembut itu menggoyangkan bajunya. Dan sahut sahutan tawa membuat gadis itu hampir menangis saat terdengar semakin jelas.

tiba tiba sebuah suara lembut dan mendayu merasuki pendengarannya.
"Bus nya masih belum datang "

Entah sebuah pernyataan atau pertanyaan yang jelas dipendengaran Aisyah itu terdengar seperti abjad yang ditulis acak dengan beberapa angka dan simbol yang sulit difahami. Intinya Aisyah gak ngerti manusia itu ngomong apa. Jujur hanya kata Buss-e lah yang terdengar jelas.

Namun satu hal yang Aisyah yakini si pemilik suara dalam dan berat itu sedang duduk disampingnya. Dipikir bagaimana angin malam yang berhembus menyapu bagian kulitnya sedikit berkurang. Berganti dengan hembusan aroma wangi khas parfum.

Demi pendengarannya yang masih waras itu jelas suara seorang pria. Bisa saja kan dia bagian dari pria berandal itu. Tapi terdengar dari suaranya jelas dia seperti orang waras. Lebih baik Aisyah memilih bungkam daripada menyahut.

Orang disampingnya tampak menghela nafas. Orang itu mengeluarkan suara nya dengan nada naik satu kali dan datar dikalimat selanjutnya.

"Sbsjj636@#+bsnska???  Hskak& $-7hsh28."

Otak Aisyah berputar mencerna. Keningnya berkerut dalam.Tunggu. Tunggu. Sepertinya Aisyah mengenali suara ini. Tapi siapa?

Aisyah berfikir keras dibalik tas hitamnya yang masih ia dekap. 10 detik otaknya mencerna dan 15 detik otaknya menyangkal. Ini seperti suara yang sering ia dengar di konser Bangtan. Tapi mana mungkin? Ini seperti suara si golden maknae. Tapi tidak mungkin.

You're My Idol [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang