Sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak buat raders readersku yang sudah komen. Itu benar benar membantuku banget. Sekali lagi kamsahamnida💜💜💜
Aku tidak akan memaksa kalian untuk vote atau komen. Jika kalian suka ya kalian akan vote/ comen sendiri bukan?
Keep enjoy and happy reading. Warning typo everywhere
Matahari baru saja terbit menampakan sinarnya. Menghasilkan pantulan ke kuning Kuningan menerobos kaca jendela. Percayalah musim gugur masih belum berlalu. Meskipun tampak menghangat tapi atmosfer masih tetap saja dingin.
Di sudut ruangan tampak seorang gadis bercadar hitam sedang berdiri di depan kompor. Senyum manis tercetak di bibirnya dari balik kain cadar.
Setelah shalat shubuh tadi Aisyah langsung pergi ke dapur yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya. Ingatlah dia hanya menginap di rumah sewaan kecil yang setara dengan sebuah kos kosan di Indonesia.
Perlahan tangannya memutar tombol hitam. Menyalakan kompor elektrik itu. Api pun mulai menyala dan perlahan lahan air nya mulai bergejolak setelah tadi sebelumnya ia meletakan panci silver berisi air itu diatas kompor.
Sesekali mata gadis itu melirik pria berjaket hitam yang masih setia memejamkan matanya dengan damai. Dan selimut tebal berlomba lomba menutupi tubuhnya yang atletis.
Rupanya setelah sempat terbangun tadi dini hari. Pemuda itu kembali melanjutkan bobo cantiknya. Bahkan dengkuran halus pun beberapa kali terdengar melewati telinganya. Gadis itu menyunggingkan senyumnya saat melihat tidur nyenyaknya sang idol yang biasanya selalu ia lihat di layar handphone.
Beberapa menit kemudian gadis itu bersenandung kecil. Sedangkan tangannya dengan lincah sibuk memasukan mie instan kedalam air yang sudah mendidih tadi.
Namun tiba tiba gerakannya terhenti saat gadis itu mendengar suara grasak grusuk dari arah belakang.
"What are you doing?" (Apa yang kamu lakukan?) Aisyah berbalik. Pandangannya lurus terfokus pada satu objek. Ditatapnya punggung jungkook yang berbalut jaket kulit berwarna hitam. Sedang memegang handle pintu dengan tangan kirinya.
Sekejap kemudian Aisyah menggeleng. Dahi gadis bercadar itu bertaut. Bukan. bukan itu yang ingin Aisyah katakan. Sebenarnya ia ingin bertanya 'mau kemana kau?' tapi disaat seperti ini kenapa selalu saja vocab bahasa Inggrisnya hilang. Udah vocab bahasa Inggrisnya sedikit, eh malah hilang lagi.
Jungkook berbalik. Hanya kepalanya. Ingat hanya kepalanya. Tidak lebih. Sedangkan tangannya masih dalam posisi yang sama yaitu memegang handle pintu.
Asiyah balik menatap pria itu lekat. Aneh pikirnya. padahal beberapa menit yang lalu pria itu sedang tidur lelap saking lelapnya bahkan seperti orang mati sungguhan. Aisyah yakin kok, ia belum lama meninggalkan pandangannya tadi sejak melihat pria itu beralih ke mie instannya yang mau direbus.
"Kamsaham... ani. Thank you for last night. (Kamsaham... Tidak. Terimakasih untuk tadi malam). Ucapan Jungkook membuyarkan lamunan Aisyah. Dan Aisyah yang baru sadar itu tentu saja cengo dengan ucapan ambigu Jungkook.
"thanks for?" Kening Aisyah berkerut. Ia bertanyanya penuh kebingungan. Seingatnya semalam gadis bercadar itu hanya memberikan obat tidur Bahkan obat tidur itu Jungkook anggap sebagai racun. Apakah Jungkook berterimakasih untuk racun itu? Benar benar mustahil kan? Kalau iya pasti orang didiepannya ini tidak waras.
"Poison?" (Racun?). Tanya Aisyah memastikan.
Jungkook menggeleng kemudian dia tersenyum. Lebih tepatnya menahan tawa saat mendengar pertanyaan Aisyah. Apalagi dengan tatapan polos gadis itu. Dapat ditebak pasti wajahnya lebih lucu dari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
FanficBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...