kakek misterus

573 84 2
                                    

Bismillah..
Hallo yeorobun?
Udah pada tidur?
Sebelumnya aku ucapin terimakasih buat yang nunggu updatean aku.

Part ini  dan sebelumnya gak ada gambar nya google nya lagi error guys

Borahae amy💜💜💜
Happy reading and sorry for typo

♥♥♥

"Nama? "
sebuah suara bergetar dan berat khas kakek kakek pertama kali meyapa indera pendengaran nya.

Aisyah kini berada disalah satu kafe yang tak jauh dari BT21 Store. Ia duduk di dekat dinding kaca bertuliskan coffee dengan desain tulisan dibuat setengah lingkaran.

Sinar temeram khas cafe berwarna ke kuning kuningan memanjakan pengelihatan para pengunjung. Lampu bohlam dengan penyangga panjang menjuntai ke bawah dari langit langit atas. Bangku bangku tersusun rapih. Berjejer dari satu barisan ke barisan yang lain. Mejanya berbentuk bulat dengan warna kayu mendominasi. Dan kursinya berwarna hitam dengan ukiran modern.

Diam diam gadis itu menggenggam bukunya yang diletakan diatas meja. Musik merdu yang diputar selama ia menginjakkan kakinya ditempat ini tidak membuat rungu nya merasa tenang. gadis itu bergetar takut menatap sosok didepannya.

saat awal aisyah pikir itu adalah abahnya yang menyusul dari Indonesia. Mangkanya tadi dia sempat terkesima untuk beberapa saat. postur tubuh abah memang setinggi orang ini.

Walaupun sebelumnya Aisyah mendapat kejanggalan karena Abah memang tidak mempunyai jenggot atau kumis. Tapi siapa tahu kan sudah berbulan bulan Aisyah tidak pulang bertemu abah.

Siapa tahu ayahnya itu membeli obat cepat pemanjang jenggot di ollshop dan sekarang jenggot dan brewoknya tumbuh cepat.

Kakek ini mengenakan topi berwarna hijau tua yang sering dipakai pelukis pelukis di negeri barat, kacamata ber-watang emas nan besar terbingkai apik melindungi matanya. Ia memakai setelan baju rajut berwarna putih tulang dipadukan dengan celana hitam dan panjang. Sedangkan tangannya tangannya menggenggam tongkat untuk mempermudah langkah kakinya.

setelah dilihat lihat abahnya tak setua ini.

Hey ayahnya masih muda. Hanya saja anak itu nakal walaupun orang tuanya sudah diberitahu agar tidak memanggilnya dengan sebutan kuno. Ia tak mau mendengarnya. katanya ingin melestarikan panggilan tradisional.

Kini gadis itu menarik nafasnya gugup.

"Aisyah Azzahra." jawabnya berusaha agar suaranya terdengar santai meski otaknya tidak tahu siapa orang didepannya.

Dalam tekadnya ia tidak boleh kelihatan takut atau orang dengan jenggot panjang ini akan menculiknya dengan mudah.

"Umur?" sang sosok misterius membenarkan kacamata bulatnya. Menelisik gadis didepannya lamat lamat seperti pria tua yang rabun.

"20 Tahun." suaranya terdengar jelas namun dibalik cadar bibirnya bergetar.

Tidak di pungkiri mata yang berbingkai kacamata hitam itu hampir keluar dari tempatnya, sangat terkejut.

"negara asal?" orang itu kembali bertanya dengan suara yang telah uzur.

aisyah diam. Gadis itu tampak menimang nimang.

Tidak seharusnya ia memberitahukan identitasnya pada orang asing. ia melirik tongkat sang kakek yang diletakan disamping kursinya. Ia seperti cucu yang diinterogasi kakeknya untuk dikeluarkan dari silsilah Keluarga dikarenakan melakukan sebuah kesalahan.

"Indonesia." akhirnya mulutnya menghianatai otaknya. Tidak seharusnya ia tetap menjadi gadis polos ketika dihadapkan situasi ini. Sedangkan si kakek yang mendengarnya tampak tersenyum senang

You're My Idol [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang