Hello teman- teman aku update lagi nih. Maaf ya lama. Oh ya buat teman teman yang masih setia aku ucapkan terima kasih karena masih stay dengan YMI ini. Dan terima kasih buat yang sudah vote dan komennya. Semoga kalian selalu diberi kebahagiaan.
Oke. Selamat membaca.Semoga kalian suka dengan cerita ini... 💜💜💜Warna hitam pekat mewarnai langit Seoul, Korea. Suara sirine hilir mudik berhasil memecahkan gendang telinga yang sempat terdengar beberapa kali. Malam semakin mencekam saat udara dingin masuk melalui celah jendela dengan gorden yang berkibar kibar tertiup angin malam.
Jungkook duduk diatas kasur milik perempuan asal Indonesia itu. Setelah ia memberontak secara membabi buta cukup lama. Akhirnya Jungkook mulai tenang. Tepatnya setelah gadis bercadar itu menawarkan sesuatu yang tak masuk asal. Sebuah bom Bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
Pria itu menghembuskan nafasnya. Ekornya matanya menatap Aisyah yang sedang membelakanginya. Ia melihat wanita itu sedang berjongkok sambil meronggoh sesuatu dari dalam tas besar hitam miliknya. Cukup lama perempuan itu berkutat dengan aksinya, sehingga Jungkook memutuskan untuk berhenti menatapnya. Ia memalingkan wajahnya. Setelah itu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.
Kedua tangannya terlentang sedangkan pandangannya lurus mengahadap langit langit kamar. Perlahan ia memejamkan mata bulatnya yang indah.Tiba tiba ada sedikit keraguan yang menghinggapinya. Ia memikirkan perkataan gadis aneh itu. Apakah benar yang dilakukannya akan merugikan orang lain? Bagaimana nasib keluarganya yang akan menanggung malu? bagaimana kabar berita yang menyeritakan berita buruk tentang dirinya? dan bagaimana kecewanya para Hyung dan penggemarnya? Saat itu juga rasa was was menghinggapinya.
Satu kali lagi ia melirik Aisyah. Kini Gadis itu sudah berpindah. Ia sedang berkutat menyelesaikan sesuatu diatas meja dengan posisi sama masih membelakanginya. Jungkook menggelengkan kepalanya. Ah tidak Jungkook tidak mungkin membatalkan aksi bunuh dirinya.. Ia terlanjur memesan bom Bunuh diri pada gadis aneh itu. Gengsinya terlalu tinggi bahkan untuk mempertaruhkan sebuah nyawa. Bahkan gadis itu sudah mempersiapkan segalanya. Ya sepertinya mati memang cocok untuknya. Sisi gelapnya lebih menguasai dirinya. maka pada akhirnya tetaplah mati Itu adalah plihannya.
Mata itu terpejam lagi. Terlalu sesak dengan berbagai penderitaan dan keadaan. Secepatnya ia harus mengakhirinya. Hingga sebuah suara menghampirinya.
Tap..
Tap..
Tap..
"Ah kau..." seketika Jungkook bangun dari rebahannya. melihat ke arah gadis bercadar itu dilihatnya ia membawa sesuatu yang mengepul ditangannya. Tidak lupa dengan senyum yang tercetak jelas di matanya. Membuat Jungkook cukup merinding, menyeramkan. Ia memandang gadis didepannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Hingga gadis itu memberikan cairan cokelat pekat yang dibawanya itu ke tangan Jungkook.
Jungkook bingung apa yang harus ia lakukan. Ia hanya mengikuti instingnya. Setelah memandanginya cukup lama ia Meminum cairan pekat itu. Namun sebelum itu ia menatap gadis itu terlebih dahulu dan gadis itu meresponnya dengan sebuah anggukan dan senyuman yang sama yang dilihat sebelumnya. Senyuman menyeramkan Dimata Jungkook.
Saat cairan pekat itu memasuki tenggorokannya mata Jungkook melotot sempurna. Sedangkan gadis yang didepannya itu hampir tertawa lepas andai saja ia tidak menahannya mati Matian.
"Eoh.. cokelat panas?" Tanya Jungkook dengan ekspresi masih terkejut.
"Memangnya kau pikir apa?" Aisyah balik bertanya.
Tatapan kaget itu digantikan dengan tatapan kesal milik Jungkook. Syukurnya ia tidak sampai membanting cokelat panas itu.
"Yak! Aku menyuruhmu untuk membawakan bom Bunuh diri. Kenapa kau malah membawakan cokelat panas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
FanfictionBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...