Gak apa apa kan ya gak ada prolog nya juga tiba tiba buat epilog😅
🍁🍁🍁
10 Tahun kemudian
Pagi yang mendung, sekarang tanggal 23 Oktober 2034 dimana musim gugur menyapa kembali negeri ginseng untuk yang ke sekian kalinya. Aisyah masih belum bisa melupakan Bangtan sonyeondan, padahal jika dipikir pikir grup itu sudah bubar tujuh tahun yang lalu. Tapi tetap saja kadang kadang ia merasa hampa saat tidak lagi melihat mereka di panggung hiburan.
Disinilah ia duduk diatas kursi taman sambil menikmati pemandangan daun daun hijau yang berubah berwarna menjadi cokelat kemerah-merahan, berguguran mengenai kursi yang dia tempati. Disini juga tempat ia pertama kali menunggu Woo Ri ketika awal awal berada di Korea.
Kali ini Aisyah memakai outfit sweater kebesaran berwarana putih tulang yang dipadu padankan dengan rok payung berwarna peach.
Headset terseumpal ditelinganya. Didalamnya sang penyiar radio memberitahukan cuaca yang akhir akhir ini sering berubah ubah. Tak lupa ia juga memakai topi berwarna putih untuk melindunginya kepalanya jika sewaktu waktu hujan turun tanpa permisi.Punggung Aisyah bersender menikmati suasana sore itu. Matanya memejam saat semilir angin sepoi sepoi menyentuh ujung cadarnya.
Mari kita kembali ke tujuh tahun lalu dimana Bangtan sonyeondan pernah berjaya pada masanya. Menghibur tanah Korea sampai ke penjuru dunia.
mata aisyah seketika langsung terbuka ketika mendengar kata Bangtan dari sang penyiar. Tak lama pun lagu spring day diputar. Ingatannya langsung tertuju pada masa dimana ia masih menjadi seorang Fangirl.
Bogo sipda
Merindukanmu
ireohge malhanikka deo bogo sipda
Aku lebih merindukanmu saat aku mengatakan ituTanpa Aisyah sadari air matanya kembali turun merembas membasahi cadar hitamnya. Rasa haru dan rindu mengoyak hatinya. Mengingatkannya saat saat BTS berjaya. Melihat kekonyolan para member, keabsurd-annya, merdu suaranya, ketampanannya, bahkan menjadi rebutan Fangirl setanah airnya. semuanya terlintas begitu saja. Kenangan itu, kenangan itu sangat indah. Kenagan yang tak pernah bisa terlupakan dan tak bisa dikembalikan. Konser terakhir, perpisahan terakhir, sapaan terakhir untuk Army. Ah, Aisyah merindukan kebersamaan mereka di atas panggung.
Bersamaan dengan itu. Daun ginko jatuh mengenai paha Aisyah. Perlahan lahan ia pun memungutnya. Memandang daun itu dengan air mata berkaca kaca.
Ia yang dulu suka teriak histeris saat melihat poster mereka, ia yang dulu tiap hari sering membicarakan dan mencari cari kabar terbaru tentang mereka, ia yang dulu paling rajin streaming saat comeback tiba, ia yang dulu sering menghalu isterinya. Ia yang dulu sering badmood dan seketika moodnya kembali saat menonton run BTS.
Semua begitu indah. Tak terasa air matanya telah mengalir. Ia rindu masa mas dimana ia meleleh saat Bangtan dengan terang terangan menggombal pada army nya. Semuanya sekarang telah berlalu. Grup itu sudah bubar. Bahkan setelah lagu selesai diputar air matanya gak kunjung berhenti.
dan
Tiba tiba seorang bocah laki laki sekitar umur tujuh tahunan menghampiri Aisyah. Ia tidak dapat melihat anak itu karena wajahnya tertutupi topi. Namun ia merasakan tangan anak itu yang menggenggamnya."Sweater mu, topimu semuanya berlogo BTS dan aku yakin kau seorang Army. orang orang yang pernah ayahku ceritakan"
Aisyah mencopot satu headset yang menyumpal telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
FanfictionBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...