Hari bahagia

920 108 30
                                    

Happy reading and sorry for typo

🍁🍁🍁

Aisyah bersalaman dengan para tamu undangan satu persatu. Ia menatap heran, Padahal keluarganya tidak mengundang mereka satupun karena acaranya dadakan dan berbeda dari tanggal yang tertera didalam kertas undangan. Namun siapa sangka dari belakang sana orang orang tampak mengantri tak berujung. Berjajar panjang seperti lingkaran ular.

"Selamat ya.. semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah."

"Makasih ya bu."

"Selamat menempuh hidup baru ya."

"Iya. Terimakasih."

"Wah neng suaminya bener bener ganteng selamat ya."

"Iya buk. Terimakasih." Jawab Aisyah seadanya.

Untuk kedepannya Apapun yang dikatakan para tamu, gadis itu hanya menjawabnya dengan kata terimakasih. Mulutnya tak kuasa untuk sekedar basa basi.

Tangannya sudah kebas. Bahkan sampai adzan isya berkumandang pun lingkaran ular itu masih saja panjang be-rekor.

Namun senyumnya tidak pernah luntur. Tentu saja karena sosok bias yang selalu ada dalam layar laptopnya berdiri nyata disampingnya. Tidak pernah membayangkan  jika pada akhirnya yang akan mengucap akad suci itu dan menghalalkannya adalah biasnya. KIM TAEHYUNG. Orang yang selalu ia lihat di layar laptop. Orang yang terlalu jauh dan tak mungkin tergapai. Orang yang selalu ia panjatkan dalam doa. Dan yang paling membuatnya bahagia membuncah. Orang itu kini telah SAH menjadi suaminya. Aaaaa....

Walaupun hanya bermodalkan dengan mahar surat alfatihah itu sudah membuatnya bahagia tiada tara. Karena bagi dirinya melihat Taehyung menjadi seorang muslim pun sudah cukup. Sedangkan menikah dengan pria Kim itu adalah sebuah bonus. Bonus yang lebih besar daripada mendapat sebuah jackpot.

Senyum gadis itu semakin melebar tatkala antrian tinggal sedikit lagi. Mungkin 10-20 orang lagi. Tiba tiba
seorang gadis berambut ikal berdiri dihadapannya dan memeluknya erat.

"Selamat Ais. Gua seneng akhirnya lu gak jadi nikah sama om om itu." Ujarnya.

Sebuah pelukan hangat dari sang sahabatmembuat seorang gadis macam aisyah berkaca kaca. Anna menepuk nepuk pundak Aisyah. Sedangkan aisyah kini sudah meneteskan air mata penuh haru. Gadis yang biasanya bar bar itu kali ini mendadak cengeng. Ia juga tak percaya dengan semua perasaan bahagia dadakan ini.  Skenario Allah begitu indah.

"Makasih Na. Gua bahagia ... Gua sangat ... sangat bahagia hari ini."

Anna melepaskan pelukannya. Seulas senyum pun terbit dari bibirnya. Ia memandang wajah Aisyah cukup dalam.

"Tentu saja lu bahagia. Suami lu itu bias gua. orang tertampan sedunia bego." Jawab Anna  dengan wajah wajah jahilnya. Seketika gadis bercadar itu mencebikkan bibirnya. 

"Aisssh... bukan gitu maksudnya." Desis aisyah kesal. Membuat Anna tersenyum lebih lembut sekarang. Tangannya mengusap air mata Aisyah yang menetes.

"Iya... Iya... Gua paham kok Lu bahagia. Lu akhirnya nemuin Taehyung versi nyata lu dan itu beneran Taehyung asli." Ucap Anna lembut. " Makanya jangan nangis dong. Katanya bahagia."

"Lagian gua heran sama lu. Padahal waktu SMA dulu lu sering kalah kalau lagi rebutin bias sama gua dulu. Eh tahu tahunya sekarang jadi suami lu beneran."

"Yah kan namanya jodoh kagak ada yang tahu."

"Nah ini nih yang gua penasaran. Gimana ceritanya lu bisa kenal Taehyung oppa. Selama ini lu gak pernah cerita ke gua."

You're My Idol [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang