Bismillah...
Hallo readersnim.
Akhirnya aku up juga.😁Happy reading and sorry for typo💜
🍁🍁🍁
Sudah sepuluh menit. Aisyah terdiam didepan bangunan dua tingkat. Kedua tangannya berkacak pinggang. Didepannya ia menatap lamat lamat pintu berwarna silver yang digembok menggunakan rantai panjang.
"Yang benar saja. kedainya masih tutup." Gadis itu mengeluh melihat kedai nyonya kim tempat biasanya ia bekerja masih sama seperti kemarin. Pintunya di gembok dan sepi. Bahkan rantainya pun Aisyah lihat tidak berubah walau hanya seinci.
Gadis itu mengembungkan pipinya. menatap stiker pintu kaca di depannya dengan raut kesal. Bagaimana tidak?
Disuatu pagi yang masih ditutupi kabut. Di saat orang orang masih bergemul dengan selimutnya Aisyah sudah berada diluar. Ia yang biasanya kesiangan kali ini berangkat lebih awal. Gadis itu memacu langkah kakinya dengan semangat menuju kedai nyonya Kim.
Menunggu di halte sendiri, Naik bus sendiri–bahkan penumpangnya masih sedikit, dan sekarang pun didepan kedai nyonya Kim sendirian. Lihatlah bahkan siswa siswa yang sekolah pun saat ini belum berangkat.
Saat dirinya melakukan hal yang luar biasa. Kedai itu malah tutup. Aisyah menatap stiker ayam yang tertempel dikaca. Berwarna putih dengan latar hijau. Ayam itu sedang mangap dengan sangat ceria seolah mengejeknya.
Aisyah mencebik. Tangannya yang berada di pinggang ia turunkan. Kakinya maju selangkah. Dengan mantap ia memegang gagang pintu berwarna silver didepannya.
Gubrak.. Gubrak..
Tangannya nekat mengguncang guncang pintu berantai besi dengan kekuatan supernya. Beberapa orang yang lewat menatap aneh ke arahnya. Namun gadis itu tidak peduli. Ia terus mengguncang guncang pintu kedai nyonya Kim.
Kekuatan super milik Aisyah tidak mampu membuat rantai didepannya pecah. Hingga lima menit kemudian ia kelelahan. Tenaganya terkuras habis. Namun kedainya tidak terbuka sedikitpun. Ia mencondongkan sedikit tubuhnya. Menempelkan kepalanya di pintu kaca.
"Hello apakah ada orang?" Aisyah mengintip ke dalam.
Dilihatnya didalam ruangan tampak bersih. Dan Kursi kursi pelanggan tertata rapih. Ia menatap nampan hitam yang biasa ia gunakan untuk melayani pelanggan tergantung rapih dekat meja kasir. Tidak ada orang ataupun siapapun yang ada disana.
Aiysah menundukkan kepalanya pasrah. Pegangan tangannya pun ikut melemah. Ia pikir sekarang kedai nyonya Kim sudah buka. Ini yang kedua kalinya ia kesini.
"Apakah kedai nyonya kim benar benar bangkrut?" gumamnya pada diri sendiri.
Aisyah menatap gelisah pantulan dirinya sendiri di pintu kaca. Gadis bercadar yang menggunakan Khimar dusty pink itu tampak Keningnya berkerut.Jika begini bagaimana kedepannya? Darimana membeli makanan? Bagaimana membayar
kosannya nanti?Ketika sedang hanyut dalam pikirannya sendiri. Tiba tiba matanya memicing. Ia melihat bayangan beberapa orang dibalik kaca itu. Salah satu dari mereka memakai jaket khas musim dingin yang sama dipakai Taehyung waktu itu. mata Aisyah langsung melebar.
"Gawat! Itu Abah!" Serunya panik. Tampak dari kaca yang ada stiker ayam abah dan antek anteknya sedang menyeberang jalan.
Gadis bercadar itu kelimpungan. Buru buru matanya melirik sekitar mencari tempat persembunyian. Bila ketahuan bisa tamat riwayatnya sekarang.
Tiga menit dia panik mencari tempat persembunyian. Tiba tiba ada mobil putih yang berhenti didepan kedai itu. Wajah Aisyah berubah lega. Tanpa pikir panjang ia segera bersembunyi dibalik mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
FanfictionBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...