Yang nungguin part selanjutnya nih saya up. ☺️
Teruntuk yang komen pokonya makasih banyak. Kalau gini kan saya jadi semangat nulisnya. Pokonya borahae💜
Tadinya mau up siang. Tapi tangannya kena insiden. Untung sekarang dah diobati dan udah lumayan gak kerasa sakitnya. Jadi aku bisa revisi.
Buat readernim readernimku. Selamat membaca dan sorry bila ada typo.
–_–_–_–
Sejak Aisyah duduk satu jam yang lalu mobil melaju dalam keheningan. Hanya suara mesin mobil dan kendaraan dari luar yang terdengar. Sekali dua kali juga terdengar beberapa bunyi klakson untuk memperingati pengendara pengendara yang lalai. Atau jika beruntung akan ada suara tawa para pejalan kaki, itupun jika trotoar ramai. Khusunya oleh anak muda.
Bosan dengan keheningan. Aisyah diam diam melirik ke samping. Matanya menangkap presensi tokoh anime hidup saat ini. Taehyung sedang menunduk memainkan ponselnya. Mata almondnya menatap layar ponsel tanpa berkedip. Sedangkan tangan panjangnya sibuk mengetikan sesuatu dalam diam. Pria itu benar benar fokus tanpa memedulikan sekitarnya.
Taehyungnya sangat berbeda jauh. Sungguh. Dilihat dari segi manapun. Sekalipun dari ujung sedotan dia bukan Taehyung yang sering ia lihat kebobrokannya didepan kamera kemaren sore.
Melainkan Taehyung yang ini berubah menjadi sosok anime yang acuh, Cool, irit bicara, tak tersentuh dan berwibawa.
Saat akan duduk tadi. Gadis bercadar itu melewati kursi Kim Taehyung. Ia mengangkat gamisnya sedikit karena gamisnya yang kedodoran. Dan pria yang biasanya bertingkah bobrok itu tidak terusik dengan kehadirannya sama sekali.
Jangankan menoleh barang sedetik saja. Melirik pun tidak. Heoll dimana pria pemilik senyum kotak yang terkenal dengan kebobrokannya?
Hingga bermenit menit hening berlalu pun Aisyah perhatikan pria Kim itu masih berada di posisi yang sama. memainkan ponselnya. mempertahankan keheningan yang membuat gadis itu merasa risih.
Dasar Jungkook bocah ingusan. Modelan pria gini menyukai Aisyah? Yang benar saja.
Jujur Aisyah malu pada dirinya sendiri. Karena sempat berharap ucapan Jungkook benar.
hening kembali menyeruak. Saat mobil Van melewati kawasan minim cahaya. Aisyah dapat melihat dari tirai jendela mobil yang dibiarkan terbuka. Kiri kanannya terlihat gelap. Tidak ada trotoar seperti dijalan jalan pada umunya. Sepertinya mereka sedang memasuki terowongan.
Aisyah menghembuskan nafasnya perlahan. Bergerak sedikit mencari posisi duduknya yang nyaman. Sebisa mungkin gadis itu bergeser pelan agar tidak menimbulkan bunyi grasak grusuk. 60 menit duduk di kursi itu membuat bokongnya mati rasa.
Ckittt....
Mobil berhenti. Sontak Aisyah menahan kepalanya agar tidak tersungkur ke depan. Ia memegangi kursi mobil didepannya yang diduduki salah satu member bangtan.
Eoh, dimana ini?
Kepala gadis itu refleks menoleh ke kiri. Ia membuka tirai kaca mobil semakin lebar. Mata sipitnya tiba tiba menjadi besar saat melihat beberapa mall besar disampingnya berjejer rapih.
Jelas ini bukan kawasan tempat tinggalnya. Bangunan itu tinggi. Berdiri megah memantulkan cahaya berwarana warm white yang elegan. Didalamnya terpajang barang dan pakaian. Sepertinya bangunan itu tempat orang orang berbelanja.
Meskipun malam semakin larut tapi masih ada orang yang keluar masuk tempat belanja itu. Kebanyakan mereka mengenakan masker dan mantel tebal. Mungkin karena diluar cukup dingin dan tentu saja orang yang masuk kesana adalah orang orang berduit kelas atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
Fiksi PenggemarBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...