Bruk...
Pintu terbuka paksa. Seorang pemuda tergesa gesa memasuki kamar seseorang. Kakinya yang bantet dipaksakan berjalan lebar lebar."Tae kau memberikan gadis asing itu buku bahasa Korea?"
Jimin bertanya heboh begitu melihat Taehyung yang baru keluar dari kamar mandi. Pria itu memakai piyama berwarna biru polkadot. Dengan handuk kecil tersampir dibahunya. Taehyung melongo melihat sikap rusuh sahabatnya yang tidak biasa.
"Darimana kau tahu?" Taehyung berjalan dengan wajah acuh melewati pemuda bantet bernama Jimin. Padahal tiga detik lalu Jimin baru sampai melangkahkan kakinya mendekati Taehyung.
Pemuda berwajah anime itu mencari cari penutup mata berwarna biru berbentuk tata. Dalam hati ia bertanya bukankah tadi Jimin bantet itu kembali tidur setelah meminum obat yang diberikannya. Bahkan ketika perjalanan pulang sudah sampai pun pria itu masih tertidur.
Tak ingin kalah Jimin mengikuti langkah kaki kemana langkah Taehyung pergi. "Jawab saja Tae, tidak boleh mengelak. Jungkook memberitahuku tadi." Ia berujar kesal.
Taehyung membawa tubuhya ke nakas samping tempat tidur. Ternyata Tata nya ada disana.
"Kalau iya kenapa?" Taehyung melirik Jimin sebentar setelah menemukan tata ditangannya. Dilihatnya pemuda bantet itu telah mendudukan bokongnya dia atas kasur.
"Kau gila Tae?!" Jimin berteriak histeris ditengah malam begini. Untung saja yeontan, teman sekamarnya tak bangun. Taehyung refleks menutupi gendang telinganya dengan kedua tangan.
"Kau perhatian padanya?
kau menyukainya ?" Jimin melotot dan memberikan pertanyaan bertubi tubi.Taehyung merotasi kan matanya malas. Berlebihan sekali.
"Kau yang gila Jim. Mana mungkin aku suka padanya." Elak Taehyung mantap. Jimin hanya termenung tanpa suara didepannya.
Ya sangat tidak mungkin. Setahu Jimin type wanita idaman Taehyung tidak seperti gadis antah berantah itu. Ayolah wajahnya saja tidak tahu. Apalagi asal usulnya. Setahu Jimin type gadis ideal Taehyung itu gadis yang badannya tinggi. Setidaknya itu yang Jimin tahu. Bukan gadis pendek seukuran keteknya.
"Aku hanya penasaran Jim. Hanya penasaran." Ditekan-kannya kata itu untuk membuat Jimin percaya.
Bagaimana bisa sahabat nya itu menerobos kamarnya tiba tiba dan mengatakan hal hal yang tak masuk akal begini. Taehyung memijit pangkal hidungnya.
Gila. Ini gila jika dirinya sampai menyukai gadis itu. Taehyung tersenyum miring. Tidak ada yang mempesona darinya.
Wajah cantik? tentu saja tidak. Bahkan wajahnya tertutupi kain. Sifat dewasa dan hangat? Tidak. dia gadis pendek yang misterius. Bisa menyanyi atau menari lagu Bangtan? Tidak juga. Bahkan saat latihan menari bersama Woo Ri dulu ia tidak ikutan.
Lalu apa yang bisa membuat ia jatuh cinta dengan gadis aneh itu? Tidak ada kan? Kalaupun Taehyung ingin menikahi Army. Setidaknya ia akan menikahi gadis yang benar benar seorang ARMY. Yang tahu seluk beluknya tentang Bangtan, yang tahu semua lagu lagu Bangtan atau bahkan yang hafal semua koreografi koreografi Bangtan.
Salahnya saat itu. Kaki Taehyung refleks mendekati tempat dimana gadis itu duduk menunggu Woo Ri. Dirinya malah berkenalan dengannya.
Sialnya ia penasaran sampai sekarang pada gadis itu. Hanya karena ia tidak bisa berjabat tangan langsung. Padahal biasanya tidak ada
yang bisa menolak sentuhan tangan indah Taehyung dari gadis mana pun sebelumnya.Padahal jelas sekali ia seorang ARMY. Kalau tidak mana mungkin ia berada di konser saat itu.
Hingga hari ini Taehyung penasaran akan sosoknya yang tidak pernah tersentuh. Tangannya seperti apa? Warna kulitnya seperti apa? Kepribadiannya seperti apa? Bahkan wajahnya juga ikut membuatnya penasaran?
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
Fiksi PenggemarBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...