"Maafkan Aku Aisyah." Woo Ri duduk diatas kursi penuh penyesalan. Wajahnya menunduk dalam. Sedangkan dibalik cadar Aisyah menahan tawanya saat melihat gadis Korea itu mengerucutkan bibirnya lucu.
"Iya tidak apa apa." Jawab Aisyah setelah berhasil menguasai dirnya agar tak cekikikan. Lantas gadis didepannya pun langsung mendongakkan kepalanya.
"Lagi pula itu sudah terjadi tidak akan bisa berputar kembali." Ucap Aisyah lagi. Woo Ri tampak menghembuskan nafasnya. Sedangkan gadis bercadar itu memalingkan pandangannya ke samping. Menatap kaca transparan yang mengarahkan pada jalanan yang dipenuhi kendaraan khas sore hari.
Sudah biasa Woo Ri memang sering mengunjungi Aisyah dijam seperti ini. Ya, meskipun tidak setiap hari ia membeli ayam di kedai ini. Katanya ingin menunggu Asiyah pulang dengan dalih takut teman barunya itu tersesat. Aisyah memakluminya. Tentu saja karena dia sebenernya tidak pintar menghafal jalan.
Hanya saja kedatangan Woo RI kali ini membuat gadis bercadar itu sedikit terkejut. Ia datang kesini untuk meminta maaf. Tidak habis pikir saja Woo RI masih memikirkan hal semalam. Aisyah sudah melupakannya. Meskipun rasa malu itu masih bercongkol di hatinya. Toh ini juga bukan sepenuhnya salah Woo Ri.
Hanya saja ia cukup bersyukur saat tak menyalakan lighstick dikonser tadi malam tak ada kamera yang menyorot padanya. Sehingga dirinya tidak perlu khawatir akan menjadi trending topik selama musim salju mendatang. Jika saja ada kamera atau army yang melihat ke arahnya. Ugh tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya.
"Jadi kau sudah memafkanku ?" Tanya Woo Ri memastikan. Rupanya jawaban Aisyah tadi tidak memuaskan untuk seorang park Woo Ri.
Aisyah yang sedang menatap lalu lalang kendaraan dari balik kaca pun langsung menolah. "Iya-" Ucapannya menggantung dan matanya bergulir ke atas. Seperti sedang berfikir.
"Tapi aku masih kesal denganmu." Ucapnya cepat.Tak sampai 5 detik Woo RI langsung mengerucutkan bibirnya. Tawa Aisyah hampir saja meledak saat itu. Memang menyenangkan menjahili gadis satu ini.
" Ayolah Aisyah jangan begitu." Woo Ri mengeluarkan jurus merajuknya. Jika begini lama lama Aisyah bisa jatuh cinta andai saja Woo RI seorang pria. Ngomong ngomongmode merajuknya mengingatkan aisyah pada seseorang.
Aisyah terdiam cukup lama melihat tingkah temannya itu. Woo Ri kenapa kau tidak debut jadi aktris saja? Tingkah mu ini benar benar mirip dengan yeoja yeoja di drakor yang pernah aku tonton. gemas. Tentu saja. Apalagi saat melihat jari jari rampingnya yang tertutupi baju tebal khas musim gugur.
Gadis itu memutar bola matanya malas. Pura pura masih marah.
Bukan aisyah namanya jika menampakan jiwa lembutnya pada dunia. Kendati demikian dia hanya berpura pura. Gadis itu melepaskan tangan Woo Ri yang semula menggenggamnya. Woo Ri langsung menunjukkan tatapan sedihnya. Sebenarnya Woo RI hanya mendrama. Sedangkan Aisyah ingin melihat sejauh mana gadis itu bisa merajuk padanya."bagaimana kalau aku memberikanmu hadiah tapi kau harus memaafkan ku?" Tawarnya putus asa. Ekspresinya memang dilebih lebihkan tapi tak dapat dipungkiri jika ia takut kehilangan perempuan bercadar didepannya. Menurut Woo Ri Aisyah punya daya tarik tersendiri yang membuatnya ingin terus mendekati gadis bercadar itu.
Aisyah langsung tercengang dibuatnya. Aisyah suka hadiah tapi bukankah itu terlalu berlebihan. Lagipula ini hanya berpura pura. Baiklah berhenti bermain main dan katakan yang sejujurnya. Jadi tidak enak sendiri pada Woo Ri.
Baru saja mulutnya membuka belum mengeluarkan suara. Tiba tiba suara lain mendegengung masuk ke telinga kirinya.
"AISHA!!!!!"
"Come Here!!! Palliwa!"
Suara bahasa Inggris campur bahasa Korea itu menggelegar memenuhi kedai. Gadis itu memejamkan matanya pasrah sambil menghembuskan nafasnya menahan sabar. Ada gerangan apa lagi Mak lampir itu memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Idol [Complete] ✔
أدب الهواةBercadar tapi bar bar? Itu adalah definisi dari seorang gadis manis bernama Asiyah Az-Zahra. Namanya saja terdengar anggun. Kelakukannya? bikin banyak istighfar. Namun belakngan ini dia mencoba bersikap anggun layaknya wanita pada umumnya. Niatnya i...