Para inti Zarvanos sedang berkumpul di warnah, disini juga ada beberapa orang yang berasal dari sekolah lain. Waktu istirahat kedua tadi mereka memutuskan untuk pergi ke Warbah.
"Bah, pesan mie pakai telur nya dua, ya." Ucap Gavin yang diangguki oleh Abah.
Setelah memesan makanan nya, Gavin kembali ke teman-teman nya yang sedang duduk di kursi luar.
Disana ada Kavin dan Alter yang sedang Mabar, Elvan yang merokok, dan Aksa yang sedang menyesap Vape nya.
"Kita gak ada ngadain sunmori, gitu?" Tanya Elvan menatap teman-temannya.
"Ayokk lah Minggu depan. Udah lama juga kita gak sunmori." Timpal Alter yang masih fokus dengan gamenya.
"Gimana, Sa?" Elvan menatap Aksa yang sedari tadi asik dengan Vapenya.
Aksa mendongakkan kepalanya menatap teman-temannya. "Nanti kumpulin anak-anak kita bahas lagi."
"Sip lah kalau gitu. Btw, bawa gebetan gak nih?" Ucap Gavin dengan muka tengilnya.
Elvan menggeplak kepala Gavin. "Lo mah, gebetan Mulu, anjing."
"Bodo amat. Emanga gue peduli? Ya kagak lah."
"Stress." Ketus Kavin.
Gavin melotot kan matanya mendengar ucapan Kavin barusan. "Eh, sekate-kate lu bilang gue stress." Kavin sama sekali tidak menghiraukan Gavin, dia malah asik fokus pada game nya.
Drtt drtt drttt
Bunyi handphone milik Aksa membuat sang empu berdecak kesal. Dia meraih handphone yang berada diatas meja, tertera nama seseorang yang selama ini ia rindukan. Dia langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Halo."
"..........."
"Oke, gue kesana."
Setelahnya Aksa mematikan ponselnya, dia berdiri dari duduknya membuat teman-temannya mengernyitkan dahi bingung.
"Lo mau kemana?" Tanya Alter.
"Gue ada urusan. Kav, bawain tas gue."
Aksa langsung berlari keluar dari Warbah tanpa memperdulikan jawaban dari teman-temannya.
"SA, MOBIL LO GIMANA WOY?!"
_ZARVANOS_
Aksa sudah sampai di alamat yang diberikan oleh seseorang yang tadi menelpon nya, di bangunan tua ini cukup sepi. Tidak ada satupun orang yang berada disini.
Dia langsung berjalan dengan santai memasuki gedung tua itu tanpa ada rasa takut. Dihadapan nya sudah ada seorang pemuda tampan yang duduk di kursi usang dengan sesekali menyesap nikotinya.
Pemuda tampan itu berdiri membuang puntung rokoknya, setelahnya berjalan mengikis jarak dengan Aksa.
"To de point." Kata Aksa dengan datar.
"Buru-buru amat sih, Lo gak kangen sama gue?"
"Gak usah basa-basi."
"Lo tau, Sa. Gue sebenarnya rindu banget sama Lo. Tapi, GUE BENCI SAMA LO! KENAPA? KENAPA LO HARUS HANCURIN SEMUA YANG UDAH GUE SUSUN?!"
"BANGSAT! LO TAU GAK?! APA YANG LO LAKUIN UDAH BUAT PSIKIS DIA JADI DOWN! GARA-GARA LO, DIA HAMPIR BUNUH DIRI. LO MANUSIA ANJING, SAMPAH, BAJINGAN."
Bugh
Pemuda tadi meninju rahang Aksa yang membuat bibirnya mengeluarkan darah. Aksa yang tak terima langsung menendang perut pemuda itu sampai dia tersungkur.
Pemuda itu berdiri meludah pelan dan balik menyerang Aksa, jadilah pertarungan antar kedua pemuda yang sama-sama tampan dan bringas itu.
Bugh
Bugh
Bugh
Aksa berhasil menjatuhkan lawannya. Dia menindih perut pemuda tadi dengan salah satu kakinya, kemudian dia berjongkok. Dia mensejajarkan wajahnya tepat dia wajah pemuda tadi.
"Dia, udah kembali. Gue bakal bikin dia jadi milik gue. Kalau sampai lo lukai dia seujung kuku pun, I kill you, bro." Lirih Aksa.
Aksa berdiri dan melenggang pergi meninggalkan pemuda tadi yang terkapar dia lantai penuh debu bangunan tua tadi.
_ZARVANOS_
See u:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa: Zarvanos
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.] ~semesta memang penuh teka teki dan misteri~ __________________________________ Ini tentang mereka, perkumpulan geng motor yang dianggap keluarga kedua oleh mereka. Tentang kesolidaritasan, kekompakan, bahkan tentang p...