part 18

1.2K 45 1
                                    

Sebelum baca, disini author minta maaf karena
Jarang update cerita aksa: zarvanos.






"Aksa, gak kesini?" Tanya Gavin kepada teman-temannya.

"Gak tau, mungkin habis ini kesini." Timpal Alter.

Gavin mengangguk, dia kembali memakan gorengan yang ada di piring.

"Eh, besok Sabtu kan? Gak ada balapan gitu?" Ucap Elvan.

"Ada." Singkat Kavin.

Alter langsung melihat ke arah Kavin. "Dimana?"

"Mau ngapain emang, Lo?" Kavin malah balik tanya. Alter malah mengedikkan bahu, kemudian menyeruput kopi susunya tanpa menjawab pertanyaan Kavin.

"Udahlah, Al. Lo gak usah balapan lagi, mau mati ditangan Aksa Lo?!" Sewot Elvan.

"Siapa juga yang mau balapan, ha?! Gue cuma tanya. Sensi amat."

Sebelum Elvan menyahuti ucapan Alter, tiba-tiba terdapat mobil sport hitam memasuki pekarangan Warbah. Aksa turun dari mobil itu, dia lantas menghampiri teman-temannya tak lupa bertos ala laki-laki.

Aksa mengambil minuman dingin dikulkas warung, kemudian duduk disamping Kavin dan langsung meminum minumannya.

"Dari mana aja lo, boss? Tumben baru dateng." Ujar Gavin.

"Rumah." Jawab Aksa.

"Tumben lo betah dirumah?" Celetuk Alter.

"Ada bonyok."

"Yealah boss. Rumah Segede gitu lo masih gak betah dirumah?! Gimana kalau rumah lo kek kandang anjing, mungkin udah gak pulang kali, Lo."

Gavin menggeplak kepala Elvan. "Rumah lo tuh kek kandang anjing." Ucap Gavin seenak jidat.

"Eh, sekate-kate lo babi. Rumah gue itu istana yang paling mewah sejagat raya." Balas Elvan.

"Udah lah, gue miskin diem." Sarkas Alter. Elvan menendang kaki Alter dengan kuat. "Miskin apaan, bangsat. Properti dimana-mana lo bilang miskin?! Gak waras emang."

"Diem. Gue lebih kaya daripada lo pada." Sombong Gavin.

"Kaya dari Hongkong Lo?!"

"Gue emang kaya. Jadi, kalau lo mau iri, mendingan pergi hus-hus, gak level."

"Wahh, sombong banget nih orang. Awas aja lo kalau pulang gak dibukain sama mak lo, ogah gue nerima lo dirumah mewah gue."

"Gue punya duit banyak. Bisa sewa hotel sesuka gue."

Dan kalian tau pasti, terjadilah perdebatan antara Gavin dan Elvan yang membuat pemuda-pemuda yang ada disana geleng kepala.

Bahkan, Alter malah sekarang asik dengan dunia gamenya tanpa mau ikut-ikutan berdebat. Kavin hanya melihat, sementara Aksa? Dia malah adu skill catur dengan anggota yang lain.

Malam semakin larut, namun para pemuda yang ada disini sama sekali tidak ada niatan untuk beranjak pulang. Semakin larut malam, semakin pula banyak Anggota Zarvanos yang berdatangan.

Kavin mendekat kearah Aksa. "Gimana sama pertanyaan gue yang kemarin?" Bisiknya.

Aksa hanya melirik Kavin sekilas, membuat Kavin tersenyum tipis.

"Gue harap lo gak sebodoh itu, Aksa. Inget kata gue, teman bisa lebih berbahaya daripada musuh." Lanjutnya.


******



Sebelum lanjut baca Maaf kalau nanti update ceritanya lama, yagimana lagi kan sekolahnya online:v yok lanjut

Jam 2 dini hari, Aksa baru saja sampai di pelataran mansion nya. Dia memasuki rumah mewah itu. Sesampainya di ruang keluarga. Ada papanya yang sedang menatapnya dengan tajam.

Aksa hanya menghela nafas. Dia lantas menghampiri sang papa menyaliminya setelahnya duduk disamping papanya.

"Janji sama mama apa?" Tanya papanya dengan tenang.

"Pulang paling lama jam 1." Jawab Aksa.

Papa hanya menatap Aksa yang kini sudah menundukkan kepalanya. "Kamu laki-laki, papa udah sering bilang tepati janji kamu. Tapi sekarang malah kamu langgar. Seenggaknya kalau kamu pulang telat atau gak pulang, kabari mamamu."

"Maaf." Satu kata itu yang hanya Aksa ucapkan. "Besok. Minta maaf ke mama." Suruh papanya.

Aksa mengangguk kan kepalanya, dia lantas pamit undur diri untuk pergi ke kamar nya guna beristirahat.

******

Di sebuah bangunan yang sudah tidak dipakai, terdapat seorang pemuda berambut coklat dan sekumpulan orang. Pemuda itu mengamati sesuatu di iPad yang ada di tangannya. Dia tersenyum tipis sekali sampai tidak ada yang menyadari bila dia sedang tersenyum.

Kemudian dia menggeletakkan iPadnya di meja dan meneguk wine.

"Laksakan tugas kalian mulai besok." Perintahnya kepada beberapa orang yang ada dihadapannya.

"Baik, tuan muda." Ucap salah satu orang yang ada disana.

"Kalian boleh pergi." Beberapa orang yang ada disana menganggukkan kepalanya dan pergi dari hadapan pemuda berambut coklat tadi. Sementara pemuda tadi? Dia tersenyum miring dan menunggu hal yang akan menyenangkan datang menghampirinya setelah ini.



******



Follow akun Instagram "wp_seenakjidat"Nanti kalau ada update aku kasih tau di Instagram yaaaa:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akun Instagram "wp_seenakjidat"
Nanti kalau ada update aku kasih tau di Instagram yaaaa:)


See u

Aksa: ZarvanosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang