Seorang gadis berlari tak tentu arah menyusuri gang yang sepi. Di belakang terdapat beberapa orang yang sedang mengejarnya. Keringat membanjiri tubuhnya, ketakutan dia rasakan.
Sampai dia menemukan tempat persembunyian, dirasa ada peluang, dia langsung menelpon seseorang secara acak.
"To-longin gue, please. G-gue dikejar s-ama orang. Sekarang a-da dijalan Anggrek no. 1." Ucapnya dengan berbisik.
Gadis itu menggigit bibirnya kuat sampai mengeluarkan sedikit darah akibat terlalu cemas dan takut. Sampai ada orang yang menepuk pundaknya membuat dia terlonjak kaget dan hampir berteriak bila tidak dibungkam oleh orang yang menepuknya tadi.
"Ssttt. Jangan berisik. Ini gue." Orang itu melepaskan bungkamannya, gadis itu langsung menghirup rakus udara, setelah dirasa sudah mulai tenang, dia membalikkan badannya dan langsung memeluk orang yang ada dihadapannya. "Aku takut." Lirih gadis itu.
"Ada gue." Ucap orang itu. "Kita keluar secara diam-diam ya.. aku gak mau kamu berantem." Kata gadis itu.
"Kenapa?"
"Aku mohon, aku gak mau kamu luka-luka. Mereka gak cuma satu atau dua orang. Dengerin aku sekali ini aja, Aksa."
"Oke."
Sekitar 15 menit mereka bersembunyi disitu, keadaan sudah mulai aman. Akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyian. Mereka berlari menuju motor Aksa berada, setelahnya mereka berdua langsung menaiki motor tersebut dan pergi dari kawasan itu.
Selang beberapa menit, mereka sudah sampai ditujuan. Yaitu apartment milik Aksa. Kenapa mereka memilih apartment milik Aksa? Karena kebetulan lokasinya lumayan dekat dengan tempat kejadian tadi, untuk itu mereka berdua memutuskan untuk singgah diapartment milik Aksa.
Aksa membuka pintu apartment nya, dia langsung mempersilahkan gadis tadi untuk duduk, sementara dia sedang mengambil air minum.
"Minum." Suruhnya kepada gadis itu. Gadis itu meminumnya dan Aksa duduk disamping gadis itu. "Cerita." Kata nya.
"Tadi aku keluar cuma buat cari udara segar, terus mobil aku mogok. Aku juga gak tau kenapa bisa mogok. Aku keluar dari mobil buat minta bantuan, eh malah dikejar sama orang-orang tadi. Aku juga gak tau mereka itu siapa." Jelas gadis itu.
"Kenapa keluar sendiri?"
"Ya... aku harus keluar sama siapa lagi dong? Teman-teman aku pada sibuk, lagian dirumah juga gak ada siapa-siapa. Kakak aku udah balik kek luar negeri, terus mama pergi sama papa."
"Lain kali jangan keluar sendiri. Gue gak setiap saat bisa jagain lo." Gadis itu mengganggukkan kepalanya.
"Liora." Panggil Aksa kepada gadis itu.
"Iya?"
"Jauihin Naren, gue gak suka." Liora malah tersenyum, gadis yang ditolong oleh Aksa tadi adalah Liora, lebih tepatnya Liora Queensha. "Kita bukan siapa-siapa, Ak. Jadi, bebas dong aku mau siapa aja." Jawab Liora dengan santai.
"Sekarang emang bukan, tapi gak tau kalau nanti." Aksa berdiri dari duduknya. Dia mengambil kunci motor serta jaket yang sempat dia lepas tadi. "Lo nginep disini, gue pulang."
"Tunggu. Aku gak mau disini sendiri. Kamu pikir enak apa sendirian, sepi gak ada temen."
"Nanti gue kesini, udah mau isya'." Aksa langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Liora, kebiasaan.
******
Sesuai ucapan Aksa tadi, sekarang dia berada diapartment nya. Aksa sampai disini sekitar pukul 10 malam, karena dia harus mampir ke basecamp dulu.
"Apaan cobak, jam segini baru kesini. Gak kasihan apa sama istri yang lagi nungguin sampek lumutan." Rajuk Liora.
"Diem."
"Males gue sama lo." Aksa menghela nafasnya sejenak. "Sini." Suruh nya sambil menepuk sofa kosong disampingnya. Liora menurut, dia duduk disamping Aksa dan langsung memeluknya.
"Aksa, aku mau dijodohin sama Naren, masaa. Tapi aku gak mau lah, ya kali main jodoh-jodohan, dikira ini jaman Siti Nurbayan apa?!"
"Alasannya?"
"H-ha?"
"Alasan jodohinnya apa?"
"O-oh, kamu kalau ngomong yang jelas kek, kan aku jadinya gak ngerti, astaga. Katanya supaya aku gak inget masa lalu lagi." Aksa menganggukkan kepalanya tanpa ada niatan menjawab, dia mengelus surai kecoklatan milik Liora dengan lembut. "Makasih ya.. buat masa lalu, maaf aku tiba-tiba ngilang gitu aja, hehehe." Ucap Liora dengan mendongakkan kepalanya ke arah Aksa.
"Gapapa."
"Kamu nginep disini juga kan?"
"Gak. Gue harus pulang."
"Kok gitu sih? Aku gak mau disini sediri Aksa... Udah lah nginep aja. Lagian juga gak tidur satu kamar, disini kan ada dua kamar."
"Hemm." Dehem Aksa. Liora tersenyum cerah, dia semakin mengeratkan pelukannya kepada Aksa.
******
PYARR
PYARR
BUGH BUGH BUGH
"KENAPA BISA GAGAL?! NYULIK SATU PEREMPUAN AJA LO SEMUA GAK ADA YANG BECUS?! BUAT APA GUE BAYAR KALIAN MAHAL-MAHAL KALAU GAK BECUS. ANJING."
BUGH BUGH BUGH
DUK
BRAKK BRAKK
PYARR PYARR
"Gue gak peduli. Kalau kalian tetep gagal. Nyawa kalian taruhannya. Pergi dari sini."
"Baik tuan muda."
Setelah melampiaskan kekesalannya kepada bawahannya, pemuda tadi mengambil handphone yang ada disaku Hoodie nya guna menghubungi seseorang.
"Pantau pergerakan mereka. Jangan sampai terlewatkan sekecil apapun." Ucapnya.
Maaf kalau updatenya lama:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa: Zarvanos
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.] ~semesta memang penuh teka teki dan misteri~ __________________________________ Ini tentang mereka, perkumpulan geng motor yang dianggap keluarga kedua oleh mereka. Tentang kesolidaritasan, kekompakan, bahkan tentang p...