Drttt Drttt
Bunyi dering handphone membangunkan seorang gadis yang sedang tidur disofa bersama dengan pemuda tampan. Semalam, mereka marathon movie dan berakhir ketiduran di sofa.
Gadis itu segera mengangkat panggilan telpon itu yang berasal dari handphone nya.
"Halo." Sapa gadis itu.
"Kamu dimana Liora?! Semalam gak pulang, ha?! Bunda telpon in gak kamu angkat. Ini Naren dari pagi udah datang kesini jemput kamu. Bunda gak mau tau sekarang kamu pulang. Kalau ga~"
Tutt tutt
Liora mematikan sambungan telpon itu dengan sepihak, biarlah bundanya disana ngomel gak jelas, yang penting telinganya bisa selamat dari amukan bundanya.
"Siapa?"
Liora tersentak kaget. "Kaget. Ini bunda yang telpon. Dirumah ada Naren suruh pulang." Aksa bangun dari tidurnya diikuti oleh Liora. "Yaudah." Jawab sekenanya.
"Kok cuma ya udah, sih? Gak nahan aku buat pulang gitu?"
"Gak"
"Jahat banget." Rajuknya.
"Sekolah."
"Kamu itu ngomong apa sih?! Kalau ngomong yang panjang kek, kalau bisa yang detail gitu loh, aku kan jadi susah buat mahaminya. Gimana sih.. kamu gak ngerti-ngerti jadi cowo." Cerocos Liora.
"Udah?" Liora menganggukkan kepalanya. "Sekarang sekolah, Ra. Lo pulang. Disini gak ada seragam cewe." Jelas Aksa dengan malas.
"Oh gitu, oke aku pulang. Tapi, aku pulang nya gimana? Kan mobil aku gak tau kemana."
"Mobil lo dibengkel, gue anter."
"H-ha?" Tanpa basa basi, Aksa langsung menyeret tangan Liora. Tak lupa dia juga mengambil kunci mobil, dan Liora juga cepat-cepat menyambar handphone nya.
******
Liora sudah sampai dirumahnya, setelah mengantar Liora sampai depan gerbang rumah, Aksa berpamitan untuk langsung pulang. Karena dia harus pulang kerumahnya, sebab barang-barang sekolah nya ada dirumah.
Liora memasuki rumah dan disuguhkan dengan pemandangan kegarangan bundanya yang sudah berkacak pinggang.
"Dari mana aja kamu?! Anak perempuan gak pulang ke rumah. Mau jadi apa kamu?! Kalau kamu nginep dirumah teman, seenggaknya kabari bunda atau ayah. Lah ini?! Gak ada kabaran apa-apa sampai bunda mau nangis rasanya." Omel bunda.
"Nanti aja Bun ngomelnya, aku mau mandi terus sekolah, oke."
"Gak ada sekolah untuk hari ini! Pokok nya kamu bunda kurung dirumah. Itu buat hukuman kamu!"
"Loh, gak bisa gitu dong Bun, masa aku harus bolos sih? Astaga."
"Siapa bilang kamu bolos? Hari ini kamu temenin Naren ke rumah tantenya, ada acara disana, nanti bunda ijinin kamu ke Walas."
Liora langsung melotot kan matanya mendengar penuturan bunda barusan. "Gak mau. Aku gak kenal sama keluarga mereka. Apa-apaan kayak gitu?!"
"Oke kalau gak mau. Bunda akan sita mobil sama kartu kamu sebagai gantinya. Gimana?"
"Bangsat." Desis lirih Liora. "Oke fine. Aku mau. Bentar mau mandi." Liora berjalan menuju kamarnya guna bersiap diri.
Beberapa menit kemudian, Liora sudah siap dengan pakaian kasualnya. Dia turun kebawah menuju ruang tamu, ternyata disana hanya ada Naren. Kemana perginya sang bunda tercinta?
"Bunda mana?" Tanya Liora kepada Naren.
"Pergi ke pasar sama bibi. Udah siap kan? Ayo berangkat." Ajak Naren. Liora berjalan keluar terlebih dahulu diikuti Naren. Mereka memasuki mobil milik Naren dan meninggalkan pekarangan rumah Liora.
Perjalanan ini lumayan agak macet, sambil mengatasi kebosanan Liora memainkan ponselnya. Berbalas pesan dengan para sahabatnya sampai mengecek semua sosial medianya.
Naren yang melihat Liora fokus pada dunianya sendiri berdehem singkat yang hanya di toleh sesaat oleh Liora.
"Kamu kemarin kemana, Ra? Kok gak pulang." Tanya Naren.
"Nginep dirumah teman."
"Siapa Ra? Cowo atau cewe?"
"Ck. Bukan urusan lo, emang kenapa sih?"
"Kamu tau kan kalau kita dijodohin? Jadi aku harus tau dong kamu pergi sama siapa terus nginep dirumah siapa, aku gak mau ya kamu ikut pergaulan yang gak bener."
"Gue udah pernah bilang kan, kalau gue gak mau dijodohin sama Lo, apa itu masih belum cukup jelas? Dan gak usah sok ngatur hidup gue! Mau gue sama siapapun itu urusan gue, bukan urusan lo! Stop ikut campur."
"Tap~"
"Cukup. Kalau lo masih banyak omong, turunin gue disini. Malesin tau gak."
Naren mengalah, selama perjalanan mereka diam satu sama lain tanpa ada yang membuka suara.
******
"Liora gak masuk, Mon?" Tanya Vio kepada Mona yang sedang asik mencatat dibukunya. "Enggak." Singkat Mona.
"Kenapa gak masuk, sih?! Kan aku jadi gak ada temennya." Airel mencebikkan bibirnya kesal.
"Dia ijin, ada acara keluarga. Gue udah tanya acara apa, tapi masih belum direspon." Kata Mona.
"Ya udah lah ya... Mendingan kita selesain nihh catatan, habis itu langsung capcuss kek kantin." Ucap Vio. Mereka bertiga menyelesaikan catatan nya, dan tak terasa istirahat pun tiba.
Mereka bertiga membereskan buku-buku serta alat tulis dan memasukkannya kedalam tas. Mereka keluar dari kelas menuju kantin.
"Kantinnya ramai banget, ini kita duduk dimana? Gak ada yang kosong. Udah penuh semua." Celetuk Airell sambil celingak-celinguk mencari tempat duduk.
"Ada yang kosong, tapi punya anak Zarvanos. Kalau kita duduk disitu gapapa kali ya..." Timpal Vio. "Lo gila apa?! Yang ada kita jadi bahan bully." Sinis Mona.
"Cari tempat duduk?" Suara dari belakang membuat ketiga gadis itu terlonjak kaget.
Mereka bertiga berbalik badan dan menemukan sekumpulan anggota Zarvanos dengan Aksa yang memimpin didepan.
"Gabung sama kita aja." Ajak orang tadi. "Makasih kak Al, kayaknya gak usah deh. Kita makan dikelas aja nanti. Takut ganggu, hehehe." Balas Vio dengan melihat satu-satu anak Zarvanos.
"Gapapa kan bos, kalau mereka gabung? Lagian cuma tiga orang doang." Tanya Alter kepada Aksa.
"Gabung." Singkat Aksa dan meninggalkan mereka terlebih dahulu menuju meja kantin.
Airell menyenggol lengan Mona. "Maksud nya apa? Aku gak ngerti." Bingungnya. Mona hanya mengedikkan bahu tanda dia juga tidak mengerti.
"Maksud Aksa, kalian boleh gabung. Maapin ya, dia emang gitu pelit omongan. Kek ngomong bayar aja." Timpal Elvan dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Udahlah, yukk kesana." Ajak Alter. Mereka semua mengangguk setuju dan langsung berjalan menuju meja yang sudah terisi oleh Aksa yang sedang fokus pada ponsel nya.
Maaf kalau updatenya lama🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa: Zarvanos
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.] ~semesta memang penuh teka teki dan misteri~ __________________________________ Ini tentang mereka, perkumpulan geng motor yang dianggap keluarga kedua oleh mereka. Tentang kesolidaritasan, kekompakan, bahkan tentang p...