"Ini tumben kalian cuma bertiga? Anak baru itu kemana?" Tanya Gavin kepada ketiga cewe yang ada dihadapannya.
"Dia punya nama kali." Sinis Mona. "Biasa dong neng, sinis amat jadi orang, gue pacarin baru tau rasa lo." Mona hanya memutar bola matanya malas mendengar penuturan Gavin barusan. "Najis."
"Iya, Liora kemana? Kok dari tadi gak liat biasanya kan dia latihan cheers di lapangan." Kata Elva.
"Liora ijin gak masuk, katanya lagi ada acara keluarga gitu. Tapi gak tau juga sih acara apa." Jawab Vio. Mereka mengangguk mengerti, mereka melanjutkan acara makannya dengan dibumbui celotehan dari Elvan dan kegenitan dari Gavin.
******
"Ayo masuk, Ra." Ajak Naren. Saat ini mereka sudah sampai dirumah yang berlantai dua dan terkesan minimalis. Naren berjalan terlebih dahulu dan di ikuti oleh Liora dibelakangnya.
Mereka sudah sampai diruang keluarga, Liora sama sekali tidak menyangka bila keadaannya bisa seramai ini. Ia kira hanya ada acara kumpul-kumpul biasa. Untuk itu dia hanya menggunakan baju kasual biasa, namun masih terkesan manis bila dipandang.
"Eh, Naren. Udah datang kamu. Loh, ini siapa yang kamu ajak?" Tanya salah satu wanita yang ada disana.
"Semuanya kenalin, ini Liora. Calon Naren." Kata Naren yang diakhiri kekehan. "Oh jadi ini, yang mau dijodohin sama kaka? Ya ampun, cantiknya." Ucap seorang gadis yang berdres putih gading, cocok dengan warna kulitnya yang putih bersih.
"Ya udah, yukk duduk dulu. Setelah semuanya udah kumpul kita mulai makan-makannya." Naren dan Liora mengangguk setuju. Mereka berdua duduk di sofa yang masih kosong.
Seorang gadis tiba-tiba pindah duduk disamping Liora. Gadis itu memandang Liora intes, hal tersebut membuat Liora bertanya-tanya dalam pikirannya. Apakah ada yang salah dengan dirinya?
"Aku pernah liat kamu deh kayaknya." Ucap gadis itu sambil tak lepas memandang Liora.
Liora tersenyum menanggapi. "Oh ya? Kira-kira kita pernah ketemu dimana ya?"
"Bentar aku ingat-ingat dulu." Katanya dengan menaruh telunjuk didagunya. "Oh iya! Aku ingat. Kamu kan orang yang pernah dipeluk sama Aksa?! Aku liat kamu dihalaman gosip sekolah sih, hehehe" cengirnya.
"Kamu anak VHS?"
"Iya, kan aku baru pindah beberapa minggu lalu sih."
"Oh gitu, aku juga anak pindahan, cuma disana udah 4 bulanan lah."
"Emmm, kamu beneran calonnya kak Naren? Jangan mau deh sama kak Naren, mendingan sama Aksa aja, hehehe." Liora menatap gadis disampingnya aneh. "Kok gitu sih? Kamu aneh-aneh aja deh."
"Ya gimana ya.. dah lah gak tau mau ngomong apa aku."
"Astaga, oh iya kita belum kenalan secara resmi. Aku Liora, Liora Queensha." Ucap Liora dengan menyodorkan tangannya ke arah gadis yang berada disampingnya.
"Aku Aurora Shaquella, Kaka bisa panggil aku Rora." Gadis yang menyebut namanya Aurora itu menerima uluran tangan Liora. "Kita ke halaman belakang yukk kak, soalnya acara dimulai disana." Aurora langsung menarik tangan Liora agar ikut berdiri dan mengajak menuju halaman belakang.
******
Para inti Zarvanos berjalan menuju parkiran sekolah, mereka bersiap-siap untuk pulang. Seperti biasa, mereka menunggu parkiran sepi terlebih dahulu baru mereka bisa pulang dengan tenang.
Sebenarnya bisa saja mereka meminta siswa-siswa yang ada disana minggir terlebih dahulu, namun mereka tak mau menggunakan kekuasaan untuk hal-hal sepele kayak gitu.
"Langsung pulang apa gimana, nih?" Tanya Alter kepada teman-temannya. "Kalau ke basecamp dulu juga gapapa, gue mah ngikut aja." Timpal Gavin.
"Gue balik." Kata Aksa.
"Lah, kenapa balik? Tumben amat, biasanya mampir dulu." Ucap Elvan. "Ada acara." Singkat Aksa.
"Yaudah, terus kita-kita ini gimana? Lo Kav, ikut gak?"
"Nanti malem aja gue kesana. Gue ada urusan." Jawab Kavin. "Urusan apaan? Kek orang penting aja lo." Celetuk Gavin.
"Bacod."
"Udah lah, yukk pulang aja. Nanti malem kesana. Biar lengkap gitu lohh." Usul Elvan.
Mereka mengangguk setuju, mereka menaiki motor masing-masing dan meninggalkan kawasan sekolah VHS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa: Zarvanos
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.] ~semesta memang penuh teka teki dan misteri~ __________________________________ Ini tentang mereka, perkumpulan geng motor yang dianggap keluarga kedua oleh mereka. Tentang kesolidaritasan, kekompakan, bahkan tentang p...