Jangan lupa vote.. oke
Happy reading:)
Malam ini para inti dan anggota Zarvanos berkumpul di Warbah, tidak semuanya yang berada disini beberapa nya ada yang berada di basecamp.Di Warbah mereka melakukan aktivitas seperti nge game, berjoget tiktok untuk yang menggemari aplikasi itu, makan, merokok dan lain sebagainya.
Tapi disini tidak ada yang meminum alkohol karena sudah dilarang keras oleh Aksa. Aksa tidak mau seandainya ada teman-temannya yang menyentuh minuman lucknut itu. Cukup rokok yang membuat kesehatan mereka terganggu jangan sampai dicampuri dengan alkohol atau bahkan narkotika.
“Abah, mie instant satu pakai telur!” teriak Elvan.
“Jangan kebanyakan makan mie.” ingat Kavin. Elvan hanya mendegus malas.
“Woy! Livator ngajak balapan!” Teriak Gavin yang membuat semua anak-anak Zarvanos langsung menoleh menatapnya.
“He! Biasa aja dong lu pada natapnya.” Sewot Gavin.
“Kapan?” tanya Kavin.
“Malam minggu.”
“Udah lah bang, terima aja gedeg gue sama mereka lama-lama.” Timpal Ray, dia inti dari kelas X dan merupakan sahabat dari Liant.
Elvan menggelengkan kepalanya pelan tak habis pikir dengan Livator, padahal kan setiap balapan mereka pasti kalah tapi masih aja sekarang nantangin Zarvanos “Hadehhh, mereka kapan kapoknya sih? Udah tau kalau balapan pasti kalah masih aja nantangi kita.” Timpal Elvan dengan kesal.
“Gimana Kav?” Tanya Alter ke Kavin selaku wakil ketua Zarvanos.
Kavin menghela nafas jengah dengan tingkah Livator “Coba tanya Aksa dulu, kita butuh pendapatnya.” Kata Kavin.
Anggota Zarvanos mengangguk membenarkan, Gavin langsung mendial nomor Aksa dan menghubunginya. Tak berselang lama sambungan telepon pun terhubung.
“Hallo pak ketu.” Sapa Gavin
“Hemm” sahut siseberang sana.
“Gini, kita ditantang sama Vandalas balapan. Terus diterima apa gimana?”
“Kapan?”
“Biasa lah, waktu malming.”
“Terima.”
“Tapi siapa yang mewakili, anjing. Lo nya aja masih di Calzada. Eh kapan sih lo balik? Lo gak kangen sama gue apa? Udah satu minggu lebih kita gak ketemu.” Cerocos Gavin.
“Berisik. Alter suruh turun, kalau dia gak mau biar Kevlar aja.” Balas Aksa.
“Oke. Nanti gue bilang ke Alter sama anak-anak yang lainnya.”
Tutt Tutt
Sambungan langsung diputus sepihak oleh Aksa yang mengakibatkan Gavin kesal sendiri. Gavin melangkah kan kakinya menuju teman-temannya untuk memeberi kabar dari Aksa.
“Kata Aksa tadi terima aja.” Ucap Gavin memberitahu.
“Siapa yang mewakili?” Tanya Elvan.
“Alter.” Balas Gavin dengan malas.
Memang di Zarvanos angkatan kelas XI hanya Aksa dan Alter yang paling menonjol soal hal-hal balapan liar. Sebenarnya yang lainnya cukup mampu tapi tidak bisa mengimbangi mereka berdua. Sedangkan di angkatan kelas X ada Liant dan Kenzo yang jago dalam hal balapan liar.
Alter langsung bersorak senang “Yes! Turun lagi gua. Yuhuuu.” Heboh Alter.
“Ck, alay.” Ketus Kavin.
“Iri? Bilang bos.” Ejek Alter.
“Ngapain juga gue iri sama remahan rengginang kayak lo.” Kata pedas Kavin.
“WOW SADIS.” Ucap Elvan dan Gavin dengan bebarengan kemudian mereka tertawa ngakak.
Alter hanya bisa mengelus dada mempunyai teman yang tak ada akhlak sama sekali.Mereka semua lantas melanjutkan bercanda ria, saling mengejek satu sama lain, bertawa bersama-sama Malam ini mereka habiskan dengan bersenang-senang. Ini lah Zarvanos perkumpulan anak-anak nakal yang sudah dianggap keluarga kedua oleh mereka.
Mereka semua tak sedarah tapi bisa menjadi saudara. Sayangnya malam ini suasananya tak lengkap, karena tak ada ketua mereka. Meskipun begitu mereka tetap menikmati malam ini.
Hingga tak terasa malam sudah begitu larut, dan mereka memutuskan untuk pulang guna beristirahat agar esok bisa menjalankan aktivitas rutin dengan keadaan yang segar... ZARVANOS..
Calzada 08.50 pmSudah satu minggu lebih Aksa ada disini. Aksa
sedang duduk sendiri dibangku taman mansion sambil memetik gitar dipangkuannya. Derap langkah yang semakin dekat membuat Aksa menoleh, Aksa tersenyum manis melihat gadis yang berjalan menghampirinya. Senyum yang hanya bisa dilihat oleh orang orang tersayangnya.“Sini, duduk.” Suruh Aksa kepada gadis itu.
Gadis itu mengangguk lantas duduk disamping Aksa. Sedangkan, Aksa kembali melanjutkan petikan gitarnya.“Ternyata lo ahli bermain gitar ya” puji gadis itu sambil tersenyum menatapnya.
Aksa membalas tatapan gadis itu dan tersenyum sambil berkata ”Kita sudah berapa tahun tidak bertemu? Bahkan lo udah lupa kalau gua dari dulu suka alat musik gitar?” Balasnya.
“Empat tahun, Maybe” Balas gadis itu sambil mengedikkan bahu acuh.
“Hemm” Dehem Aksa.
Tiba tiba gadis itu berdiri dan memeluk Aksa dengan erat, hal itu membuat Aksa kaget beberapa saat tapi setelah ia tersadar lantas membalas pelukan gadis itu tak kalah erat.“Kenapa, hemm?” Tanya nya
“Gue rindu baget sama dia, bahkan waktu gue di Indonesia yang hanya sehari terus kita terbang lagi ke Calzada gue gak ketemu dia.” Balas gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.
Aksa terkekeh “Emang lo yakin dia masih nungguin, lo?” Tanya Aksa yang terdengar menyebalkan.“Gue yakin dia masih nungguin gue.” Ucapnya mantap.
“Oh ya?”
“IYA LAH.” Kata gadis itu dengan ngegas.
“Empat tahun, waktu yang tidak sedikit untuk menunggu kedatangan seseorang yang telah lama hilang.”
Gadis itu langsung melepaskan pelukannya bersama Aksa dia lantas menunduk kan kepala. Dia meresapi kata-kata yang di ucapkan Aksa. Memang, waktu empat tahun adalah waktu yang lama untuk menunggu kedatangan seseorang.
Bahkan, mungkin gadis itu bila berada di posisi menunggu pasti tidak akan bisa.“Kalau dia udah punya pengganti gue gimana? Apa gue akan bisa menerima?” lirihnya.
Aksa tak menjawab pertanyaan gadis yang duduk di samping nya. Dia malah merengkuh tubuh gadis itu dengan erat.Aksa juga tidak tau harus menjawab apa, bukan tidak mungkin dia meninggalkan gadis yang sedang di peluk nya ini. Karena menunggu adalah hal yang paling di benci oleh semua orang.
.. ZARVANOS..
Sorry kalau part-nya dikit:*
Cuman mau bilang jangan lupa vote oke...
Gimana pendapat kalian?.
Jangan lupa follow juga, masa ngingetin Mulu
Jangan keras kepala kayak bang Aksa ya, hehehe canda bang Aksa..Ada IG Zarvanos nihhh.
IG :ZAR.VANOS
jangan lupa follow juga..Oke see you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa: Zarvanos
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.] ~semesta memang penuh teka teki dan misteri~ __________________________________ Ini tentang mereka, perkumpulan geng motor yang dianggap keluarga kedua oleh mereka. Tentang kesolidaritasan, kekompakan, bahkan tentang p...