16

1.9K 230 13
                                    

Lisa menutup matanya kuat. Apakah ini akhirnya.

Bajunya sudah robek-robek memperlihatkan bra-nya. Sedangkan para pria itu mulai menanggalkan baju atas mereka sambil menatap Lisa penuh nafsu. Bagaimana pun juga Lisa adalah perempuan yang cantik dengan tubuh ideal. Tentu saja mereka sangat tergoda.

"Kita akan bersenang-senang nona" kata salah satu pria dengan kurang ajarnya menyentak baju Lisa yang sudah robek hingga lepas dari tubuh Lisa.





















"Cih!"

Para pria itu menatap Lisa kaget dan penasaran.

"Kalian akan membayarnya. Kalian tidak tahu seberapa mahal baju yang ku pakai. Baju yang kalian robek ini adalah baju limited edition yang dibuat Jisoo eonnie khusus untuk ku. Dan kalian berani merobeknya. Hah! Aku benar-benar akan mengirim kalian ke neraka-"

Lisa menatap para pria itu dengan tatapan dinginnya yang mampu membuat para pria itu meneguk ludah susah payah. Aura Lisa kini begitu gelap.

"-dengan sangat menyakitkan" gumam Lisa.

Brak

Bugh!

Dengan gerakan kilat Lisa menghentakkan kakinya kuat membuat kaki kursi yang masing-masing mengikat kakinya patah. Sehingga kedua kakinya bebas. Dan langsung saja Lisa menendang seorang pria sampai jatuh tergeletak.

Lisa berputar membuat kursi yang masih terikat dengan tubuhnya menabrak seorang pria. Lisa dengan tenaganya menghantam kursi itu ke salah satu pria hingga menabrak tembok membuat kursi itu hancur.

Dengan kelenturan tubuhnya Lisa melompat membuat tangannya yang terikat di belakang beralih ke depan tubuhnya. Ia memasang kuda-kuda dan mengamati para pria yang baru saja dia hajar mulai bangkit sambil menahan rasa sakit. Salah siapa mereka melawannya. Lisa sang malaikat maut.

"Kurang ajar!" Geram satu pria mengeluarkan pisau lipat.

Lisa tersenyum smirk. Ia maju mendekati pria itu. Saat pria itu mengayunkan pisaunya ia langsung menunduk dan meninju perut pria itu hingga mundur ke belakang. Lisa dengan gesit menendang seorang pria yang akan menyerangnya dari samping. Tapi ia sedikit lengah. Salah satu pria berhasil menahan lehernya.

Tapi jangan kira Lisa akan menyerah. Ia memukul wajah pria itu dengan belakang kepalanya sampai membuat tangan yang menahan leher Lisa terlepas dan itu dimanfaatkan Lisa untuk menghajar pria itu. Menendangnya kuat hingga pria itu menabrak tembok dengan kuat.

"Mati kau!"

Sret

Dor

.

.

.

.

Dor

Dor

Dor

Baku tembak di depan menara masih terjadi. Banyak bawahan Choi Siwon yang sudah tumbang. Sedangkan keempat perempuan yang menjadi lawan mereka masih berdiri kokoh sambil sesekali berlindung untuk menghindari peluru-peluru yang melesat ke arah mereka.

"Aku tadi mendengar suara tembakan dari arah atas" kata Jennie yang memiliki ketajaman pendengaran di atas rata-rata para anggota Blackvelvet.

Irene hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Jennie membuat Seulgi, Joy dan tentu saja Jennie menjadi bingung.

Dor

"Apa yang kau sembunyikan eonnie?" Tanya Seulgi setelah Irene kembali berjongkok setelah melancarkan satu tembakan yang tepat mengenai dada seorang pria.

"Ikuti saja rencananya" jawab Irene tenang kembali berdiri dan melancarkan tembakan pada para pria yang kini tinggal sedikit.

"Cih" kesal Jennie kembali menembak para pria yang tak ada habisnya itu. Ia masih penasaran, sebenarnya apa yang direncanakan oleh Irene. Tapi ia bisa apa. Irene adalah leader mereka dan dia tidak ada hak untuk mengungkit lebih dalam. Biarlah nanti, ia tunggu saja.

.

.

.

.

Choi Siwon menatap geram layar di hadapannya. Dimana layar itu menampilkan cctv yang merekam kejadian baku tembak di bagian depan kastil.

"Bagaimana ini! Kenapa mereka bisa kewalahan padahal lawan mereka hanya empat perempuan saja!" Kesal Siwon pada Eunha dan Sehun yang berada satu ruangan dengannya.

"Tenanglah sayang. Kita akan baik-baik saja. Aku sudah menyewa banyak orang. Rencana kita pasti akan berhasil" kata Eunha memeluk lengan Siwon, mencoba menghibur pria itu.

Sehun hanya memutar bola mata malas menatap kemesraan dua orang di hadapannya. Entahlah ia merasa risih.

Brak

"Tuan! Tahanan kita berhasil kabur!" Kata seorang pria yang tadi membuka pintu tergesa-gesa.

Siwon menepis tangan Eunha. "Kau urus semuanya Eunha! Mereka itu bawahan mu. Kau harus bertanggung jawab!"

Eunha menahan kesal di dalam hatinya. Tapi ia hanya bisa tersenyum. Jika bukan demi harta ia tak akan mau melayani pria ini. Tapi sudahlah, demi harta dan kekayaan melimpah ia rela melakukan apa saja. Susah sedikit tidak masalah kan.

"Sehun ikut aku" kata Eunha berjalan keluar dari ruangan.

Sehun mengangguk. Tapi sebelumnya ia berjalan mendekati Siwon. Ia menyodorkan sebuah flashdisk pada Siwon.

"Data dari Blackvelvet. Seperti yang kau inginkan" kata Sehun dingin.

Siwon menerima flashdisk itu dan langsung saja menancapkannya pada komputer miliknya. Sehun langsung saja pergi mengikuti Eunha.

Saat sampai di satu ruangan khusus, yaitu tempat penyimpanan senjata ia melihat Eunha sudah berganti pakaian.

"Kau akan turun tangan langsung?" Tanya Sehun.

"Urusan wanita hanya bisa diselesaikan oleh wanita" kata Eunha dengan smirk-nya. "Kau cukup lihat saja dan-"

Eunha mendekati Sehun dan mengelus dada bidang pria itu. Ia berbisik, "-bunuh semua musuh yang kau temui. Aku tidak menerima kegagalan darimu Oh Sehun"

Eunha mencium rahang Sehun sebelum akhirnya benar-benar keluar dari ruangan itu dengan persiapan khusus. Sehun menghembuskan nafas panjang. Walau kelihatannya seperti itu tapi perempuan mungil itu sebenarnya adalah petarung yang hebat. Bahkan levelnya saja sudah hampir menyamai level bertarung Sehun.

"Sepertinya dia akan sedikit menghambat mu-"











































-peri"

.

.

.

.

Tbc

Blackvelvet Agen'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang