Baku tembak di bagian depan masih berlangsung. Anggota Blackvelvet terdesak. Mereka tidak menyangka bahwa para pria itu ternyata memiliki pasukan lain dengan jumlah yang jauh lebih banyak dan persenjataan yang jauh lebih memadai.
"Shit! Amunisi ku tinggal sedikit" kesal Joy berlindung di balik tembok yang sudah hampir rubuh karena terlalu banyak terkena tembakan.
Jennie mendecih. Kondisinya tak jauh beda dengan Joy. Ini pertama kalinya dia merasa begitu terdesak. Andai persenjataannya lengkap ia bisa saja langsung meluluhlantakkan tempat itu. Tapi sayangnya persenjataannya tak lengkap dan ia tidak boleh asal menghancurkan bangunan itu. Karena di dalam bangunan itu bukan hanya ada teman-temannya tapi juga ada file God Eye yang merupakan misi mereka.
Seulgi mengikat lengannya yang tertembak. Ia terlalu fokus sampai tak menyadari ada peluru yang menuju arahnya. Jadinya lengan kirinya berdarah karena terkena peluru. Ia jadi sangat terbatas menggunakan senjata api karena rasa sakit dan nyeri yang ia rasakan di lengan kirinya.
"Kita lebih baik mundur. Amunisi kita menipis belum lagi Seulgi eonnie yang terluka" usul Joy.
"Meskipun bisa. Kesempatan kita selamat itu sangat kecil. Tidak ada lagi tempat berlindung. Jika kita nekat langsung mundur. Bukan tidak mungkin mereka akan langsung menghujani kita dengan peluru" kata Irene yang sejak tadi otaknya memang bekerja keras dalam situasi yang sangat mendesak ini.
"Tapi tetap disini juga sama saja. Kita bisa mati!" Desak Jennie yang semakin khawatir dengan keadaan mereka.
Irene menutup matanya. Mencoba memikirkan solusi terbaik. Mereka tidak boleh terluka ataupun mati. Cukup Seulgi yang terluka. Ia tak mau yang lainnya juga ikut terluka.
Tak
"GRANAT!"
.
.
.
.
Brugh
"Uhuk uhuk"
Lisa terkapar sambil memuntahkan darah. Eunha menendang perut Lisa membuat Lisa meringis kesakitan.
"Kau benar-benar lemah" kata Eunha remeh. Lisa sudah tak bisa menjawab. Tubuhnya penuh dengan luka. Meskipun ia sangat ingin bangkit tapi keadaan tubuhnya lah yang memaksanya untuk tidak bergerak.
"LISA!"
"Diam!"
Rose menatap Lisa khawatir. Sedangkan pria yang mengawalnya terus memaksanya untuk berjalan maju. Tanpa membiarkannya untuk melihat keadaan sahabat baiknya itu.
"Apa yang kau lakukan pada Lisa keparat!" Kesal Jisoo mencoba mendekati Eunha. Tapi sayangnya pria yang mengawalnya tak membiarkan Jisoo bergerak barang selangkah saja.
"Kau sudah lihat apa yang sudah ku lakukan kan?" Tanya Eunha sambil menginjak pinggang Lisa yang masih tiduran dengan keadaan yang mengenaskan.
"Kau" geram Jisoo.
Rose, Jisoo dan Wendy kembali ditarik untuk melanjutkan langkah. Rose menatap Lisa prihatin. Ia tak menyangka bahwa Lisa bisa dikalahkan. Terlebih oleh perempuan menyebalkan itu.
"Ikat dan bawa dia" kata Eunha yang langsung dituruti dua orang pria yang langsung saja mengikat Lisa tanpa peduli pada kondisi perempuan itu.
.
.
.
.
Choi Siwon tersenyum puas. Ternyata ia tak sia-sia mengeluarkan banyak uang untuk menyewa para pria itu. Rencananya memang sempat terhambat. Tapi sekarang sudah baik-baik saja. Ia menuangkan bir pada gelas dan meminumnya dengan tenang.
Komputer yang ia gunakan untuk mengambil data-data itu masih menyala dan menampilkan tanda searching tanda bahwa komputer itu mulai mencari data-data rahasia milik negara yang tentu saja berharga sangat mahal.
Ceklek
Choi Siwon menoleh dan sedikit terkejut saat Sehun masuk dengan seorang perempuan yang ia kenal terikat di belakang tubuh besar Sehun.
"Kau Kim Yerim kan? Putri dari Kim Heechul" tanya Siwon kembali meminum bir dari gelasnya.
"Tak ku sangka kau masih mengingat ku juga. Dasar keparat!" Kesal Yerim. Ia marah karena tangannya terikat sangat kuat. Dan juga ia merasa dibohongi. Choi Siwon adalah sahabat baik ayahnya. Tapi kenapa pria yang sangat dipercayai oleh ayahnya itu berbuat hal keji seperti ini.
"Kau ternyata adalah anggota Blackvelvet? Sangat tidak terduga"
"Kau ternyata adalah pelaku utamanya. Sangat tidak terduga" balas Yerim. "Kau benar-benar bedebah sialan. Aku sangat malu pernah mempercayai mu"
Choi Siwon hanya tersenyum. "Kau benar-benar anak dari Kim Heechul"
Di tengah situasi panas itu. Eunha datang dengan empat anggota Blackvelvet lainnya.
"Lisa eonnie" Kata Yerim tak menyangka melihat keadaan Lisa yang mengenaskan.
"Jangan menatap ku seperti itu" balas Lisa dengan suara lemah. Yerim langsung saja membuang pandangannya. Ia tak mau membuat Lisa makin drop saja. Lisa sangat benci dikasihani.
"Lepas keparat!"
Semua menoleh. Dan mereka mendapati Joy ditarik oleh seorang pria bersenjata dengan masker dan topi. Di belakangnya ada Seulgi, Irene dan Jennie dengan keadaan yang tidak jauh berbeda. Sama seperti yang lainnya. Mereka juga terkejut dengan keadaan Lisa. Padahal di antara mereka Lisa merupakan seseorang yang paling jago bela diri. Bahkan sekelas Jennie saja masih belum bisa menyamai kemampuan seorang Lalisa Manoban.
"Ternyata kalian anggota Blackvelvet?"
Kesembilan anggota Blackvelvet langsung menatap ke arah Choi Siwon. Mereka menatap Choi Siwon dengan dingin.
"Benar. Mereka adalah Blackvelvet. Sekumpulan jalang-jalang kecil yang tidak berguna" kata Eunha mendekati Siwon dan bergelayut manja di lengan pria itu.
"Kenapa kau melakukan semua ini? Perbuatan mu itu bukan hanya membahayakan negara tapi pasti menghancurkan negara kita" kata Wendy menatap Choi Siwon. Wendy memang adalah orang paling tenang kedua setelah Irene. Ia bisa dengan tenang memikirkan sesuatu hal bahkan di kondisi terdesak sekalipun.
"Itu memang tujuan utama ku. Selain uang. Aku ingin negara ini hancur. Negara yang sudah membuat kedua orang tuaku meninggal karena kesalahan yang tidak mereka lakukan" kata Choi Siwon membuat para Blackvelvet terdiam.
Apa maksudnya?
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Agen's
ActionNote : Terinspirasi dari film Charlie's Angels Sembilan orang perempuan yang memiliki kepribadian berbeda dikumpulkan oleh seseorang yang mengenalkan dirinya sebagai Hermes. Mereka dikumpulkan untuk memenuhi permintaan banyak orang untuk menjalankan...