Hotel mewah itu sangat ramai dengan banyaknya orang dengan pakaian formal nan mahal silih berganti memasuki tempat itu. Yerim dan Kai turun bersamaan. Pakaian mereka terlihat serasi dan minimalis tapi terkesan sangat mewah. Yerim menggandeng tangan kakaknya itu.
"Kenapa ke tempat sejauh ini hanya untuk pertemuan rekan bisnis?" Bisik Yerim setelah Kai memberikan surat pada penjaga pintu masuk.
"Acaranya memang selalu diadakan disini. Kau saja yang tidak pernah mau datang jadinya tidak tahu" balas Kai sedikit menyindir Yerim. Adiknya yang terpaut lima tahun darinya itu hanya mendecih kecil. Tapi dimatanya gadisnya ini sangat menggemaskan. Yerim akan selalu menjadi adik kecil baginya.
Mereka berdua berjalan santai dengan sesekali Kai bertegur sapa dengan kenalannya. Kebanyakan yang datang ke acara ini adalah para pengusaha kaya raya yang tentu saja setingkat dengan Kai.
"Akhirnya kau datang Yerimie" pekik sang ibu senang sambil memeluk putri satu-satunya itu. Sudah lama ia tak bertemu dengan anak gadisnya karena sifat keras kepala Yerim yang sama sekali tidak ada obat.
Yerim hanya menyunggingkan senyum termanisnya. Sang ayah juga memeluk anak gadisnya itu. Dan sekarang neraka Yerim akan dimulai. Diperkenalkan dengan partner bisnis sang ayah yang tentunya tak sedikit. Yerim bahkan sampai pegal mengikuti langkah orang tuanya. Kai juga sama sekali tidak peka bahwa adiknya itu sudah kelelahan. Apalagi ini adalah pertama kalinya seorang Kim Yerim mengenakan sepatu hak tinggi.
Akhirnya doa Yerim terwujud. Kedua orang tuanya dan Kai sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Yerim tak kenal siapapun di acara ini. Jadi ia memilih duduk di kursi bar yang jauh dari keramaian dan memesan jus kepada bartender. Ia masih belum berani minum alkohol karena usianya yang belum genap dua puluh tahun.
"Jus anggurnya nona" kata sang bartender meletakkan segelas jus anggur di depan Yerim. Gadis itu dengan segera meminum jus anggur itu secara perlahan-lahan. Menikmati rasa manis dan sedikit asam dari air itu.
"Wine"
Yerim melirik seseorang yang baru saja duduk di sampingnya. Lengan bertato pria itu terlihat karena sang pria menggulung lengan kemeja hitamnya sampai siku. Rambut pria itu hitam dan sedikit panjang hingga sampai pada matanya. Tubuh pria itu tegap dan kekar. Tapi sayangnya Yerim tak dapat melihat wajah pria itu dengan jelas karena sekarang pria itu sedang menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Agen's
ActionNote : Terinspirasi dari film Charlie's Angels Sembilan orang perempuan yang memiliki kepribadian berbeda dikumpulkan oleh seseorang yang mengenalkan dirinya sebagai Hermes. Mereka dikumpulkan untuk memenuhi permintaan banyak orang untuk menjalankan...