Wendy, Rose dan June benar-benar bekerja keras dengan laptop mereka untuk mencari keberadaan Lisa dan Jisoo. Mereka memiliki keuntungan karena memiliki kemampuan hacker yang lumayan hebat.
"Berhasil" pekik June ketika laptopnya berhasil menunjukkan satu titik merah di peta.
Semuanya berbondong-bondong melihat. Mereka mengernyit melihat tempatnya. Sebuah tempat yang terpencil dan terbengkalai di tengah-tengah lautan lepas.
"Apa benar disini?" Tanya Jennie melihat lebih teliti lagi titik merah itu.
June mengangguk. "Dengan sim card ini kecil kemungkinan jika sinyal yang didapat bukan dari file teknologi itu"
"Baiklah. Sebaiknya kita segera saja berangkat. Suho oppa dan June lebih baik disini saja. Jika terjadi sesuatu pada kami, aku akan mengirimkan pesan darurat padamu oppa" kata Irene yang di angguki Suho.
Para perempuan itu bersiap-siap dengan senjata mereka sambil menunggu Wendy dan Irene memberikan mereka strategi.
"Melihat susunan tempatnya kita bisa mengambil jalur laut dengan berenang agar tidak terdeteksi. Karena kita cuma berenam. Akan lebih baik jika kita membaginya. Empat orang menyerang bagian depan untuk mengalihkan perhatian dan dua sisanya diam-diam masuk ke dalam bangunan dan menyelamatkan Lisa dan Jisoo" kata Wendy mengutarakan strateginya.
"Bagaimana dengan teknologinya. Kita masih belum tahu apa yang akan dilakukan Choi Siwon dengan teknologi itu. Akan sangat berbahaya membiarkan teknologi itu di tangannya begitu saja" kata Joy yang masih mempersiapkan senjatanya.
"Benar. Choi Siwon yang telah mencuri teknologi itu. Jadi dia pasti sudah punya rencana jahat untuk menggunakan teknologi itu" kata Jennie setuju.
"Untuk itulah aku membagi kita menjadi dua. Tim pertama aku tempatkan Jennie, Irene eonnie, Seulgi dan Joy. Karena kalian berempat memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang paling baik. Lalu tim kedua yaitu aku dan Rose, bukan hanya menyelematkan Lisa dan Jisoo, tapi kami berdua juga bisa mencari teknologi itu. Dengan kemampuanku dan Rose mencari teknologi itu jadi lebih mudah" kata Wendy yang di angguki semuanya.
"Kalau begitu aku akan membawa laptopku" kata Rose.
"Aku akan melindungi mu Rose"
June terperangah. Perempuan-perempuan itu terlihat sangat profesional. Suho hanya tersenyum melihat mereka. Memang pilihan dari seorang Hermes tidak pernah salah.
"Baik ayo kita pergi. Aku sudah menghubungi Chenle dan dia sudah menyiapkan perahu cepat mewahnya di dermaga" kata Joy sambil memakai kacamata hitamnya. Chenle adalah saudara jauh Joy yang keluarganya sangat kaya raya. Jadi untuk hal semacam itu Joy memang bisa memanfaatkan Chenle.
Mereka berenam bangkit dan segera pergi menuju dermaga. Mereka kini berperang dengan waktu. Semoga saja mereka tepat waktu.
.
.
.
.
Byurr
Lisa dan Jisoo tersentak saat air dingin membasahi tubuh mereka. Lisa menatap tajam pada Eunha yang tersenyum meremehkan ke arah mereka. Jisoo melihat sekelilingnya, ada begitu banyak pria-pria berotot yang menggunakan senjata tajam.
"Kau benar-benar wanita berengsek" sarkas Lisa.
Eunha hanya tersenyum. "Begitu kah? Bukankah kalian berdua yang wanita berengsek. Karena kalian seenaknya mengganggu rencana ku"
"Kau menyewa para preman ternyata?" Tanya Jisoo yang menatap satu persatu wajah para pria itu.
"Kenapa? Kau tertarik jalang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet Agen's
ActionNote : Terinspirasi dari film Charlie's Angels Sembilan orang perempuan yang memiliki kepribadian berbeda dikumpulkan oleh seseorang yang mengenalkan dirinya sebagai Hermes. Mereka dikumpulkan untuk memenuhi permintaan banyak orang untuk menjalankan...