24 (Flashback)

1.7K 204 1
                                    

12 jam sebelumnya

Semua orang menatap kagum pada seorang pria dengan pahatan wajah sempurna bak dewa Yunani itu. Mata tajamnya, rahang tegasnya dan rambut hitam kelamnya. Siapa pun pasti akan langsung menatap memuja pria tampan itu. Auranya yang dingin justru membuatnya semakin tampak misterius dan memikat.

"Oh Sehun"

Pria yang ternyata Sehun itu menoleh dan menemukan Jungkook sedang berjalan mendekatinya. Tapi ia sedikit mengerutkan keningnya saat melihat sesosok perempuan mungil berjalan di belakang Jungkook.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Jungkook duduk di depan Sehun.

"Kenapa kau bisa dengannya?" Tanya Sehun mengabaikan pertanyaan Jungkook dan menatap perempuan yang dengan tidak tahu dirinya mengambil minumannya dan meminumnya sampai tandas.

"Tak ku sangka selera mu soal minuman bagus juga" kata perempuan itu mengembalikan gelas yang sudah kosong itu ke tempatnya semula. Sungguh tidak tahu diri.

Sehun masih menatap perempuan itu intens. Jungkook yang menyadari kewaspadaan Sehun segera merangkul perempuan itu. Dan tanpa aba-aba ia langsung saja mencium bibir cherry perempuan itu. Refleks perempuan itu langsung saja mendorong Jungkook untuk menghentikan aksi gila pria itu.

"Ini tempat umum bodoh!" Kesal perempuan itu menutup mulutnya yang sedikit membengkak karena ulah pria yang menjadi kekasihnya itu.

Jungkook hanya terkekeh dan mencium pipi putih perempuan itu. "Dia Kim Yerim. Kekasihku" kata Jungkook sambil menatap Sehun. "Dan sepertinya kau sedikit tahu tentang kekasih ku ini"

Sehun hanya diam. Jungkook tentu tahu segalanya tentang dirinya. Dibandingkan dirinya, koneksi dan kekuasaan yang Jungkook punya jauh lebih besar darinya. Dirinya hanya seorang budak yang dibeli oleh Jungkook dan sekarang bekerja sebagai penjahat bayaran. Sedangkan Jungkook adalah pemimpin organisasi mafia Bangtan Raven yang sekarang sedang sangat berkembang.

"Ada apa menemuiku?" Tanya Sehun mengabaikan Yerim dan fokus pada atasan sekaligus sahabatnya itu.

"Bukan aku yang ingin menemui mu. Tapi kekasih ku yang ingin menemui mu" kata Jungkook yang tangannya tak pernah lepas menggenggam tangan mungil Yerim.

Sehun beralih menatap Yerim yang juga sekarang menatap dalam dirinya. "Ada apa?" Tanya Sehun mengawali.

"Bekerja samalah dengan ku" kata Yerim tanpa basa basi.

"Maaf aku sudah bekerja dengan orang lain saat ini"

Sehun bangkit dari duduknya dan segera berjalan pergi.

"Maksudmu Choi Siwon? Pengusaha berengsek yang sudah mencuri teknologi dari GF's Technology itu" kata-kata Yerim itu membuat langkah Sehun berhenti. Yerim tersenyum smirk saat melihat Sehun menghentikan langkahnya. "Aku sudah tahu segalanya Oh Sehun"

Yerim menatap Sehun begitupun Sehun yang kini menoleh menatap Yerim. Tatapan mereka sama-sama sulit diartikan.

Sehun yang pertama kali memutus tatapan itu dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Pria itu sudah membunuh adikmu, Oh Somi"

Sehun lagi-lagi berhenti melangkah.

"Pria itu memang hanya punya uang yang banyak. Dia sama sekali tak punya hati nurani. Dia bukan hanya melukai adikmu tapi dia juga menyiksa adikmu hingga adikmu mengalami luka parah dan meninggal di ruang bawah tanah-" Yerim menggigit bibirnya mengingat bagaimana wajah pucat remaja cantik itu. "-pagi tadi"

Yerim menatap Sehun. Ia sedikit tersentak melihat punggung Sehun yang bergetar.

Jungkook mengeratkan genggaman tangannya pada Yerim. Menenangkan perempuan itu. Yerim juga sangat terpukul. Pasalnya di depan mata perempuan itu sendiri sang remaja cantik itu menghembuskan nafas terakhirnya dengan keadaan yang mengenaskan.

.

.

.

.

4 jam sebelum bertemu Sehun

"Apa kau yakin?" Tanya Jungkook yang melihat Yerim memakai kemeja kebesaran miliknya.

"Tidak ada waktu. Aku sudah mengetahui semua rencana pria itu. Aku harus menghentikannya. Dan cara pertama adalah membuat Oh Sehun di pihak kita" jelas Yerim menyisir rambutnya yang kusut.

Jungkook memeluk Yerim dari belakang. "Caranya sayang?"

Yerim mengembuskan nafas pasrah. "Kau bilang adiknya dibeli Choi Siwon. Dan kau juga bilang bahwa Sehun sangat menyayangi adiknya itu. Jadi dengan kita membawa adiknya kita bisa membuat Sehun berada di pihak kita"

"Memang kau tahu dimana adiknya Oh Sehun berada?"

"Aku tidak tahu. Tapi kau tahu kan?"

Jungkook tersenyum. Ia mencium leher Yerim sebelum akhirnya melepaskan pelukannya.

"Cepat antar aku Jeon Jungkook!"

"Oppa sayang. Aku lebih tua darimu"

"Terserah"

Jungkook gemas. Ia mencuri satu ciuman dari bibir mungil itu sebelum akhirnya keluar dengan membawa kunci mobilnya. Yerim yang sedikit terkejut dengan tindakan Jungkook berdeham pelan. Ia belum terbiasa dengan status kekasih yang baru saja ia dapatkan kemarin malam.

Cukup lama mereka di perjalanan bahkan matahari sudah mulai menampakkan dirinya. Akhirnya mereka sampai di sebuah mansion megah yang berada di pinggiran kota.

"Mansion ini hanya mansion untuk tempat singgah sementara Choi Siwon. Jadi penjagaannya tak seketat rumahnya" jelas Jungkook setelah mereka berdua turun dari mobil.

Yerim diam melihat mansion itu. Ia seperti tak asing dengan mansion itu. Apa ia pernah ke mansion itu? Pasalnya orang tua Yerim merupakan rekan bisnis dan teman Choi Siwon. Pastinya Yerim pernah setidaknya sekali ke mansion itu. Walaupun mungkin dia lupa.

"Bagaimana dengan pria itu? Ada disini?" Tanya Yerim menatap lamat-lamat mansion itu. Menghitung berapa orang yang berada di sekitar mansion dengan mata tajamnya.

"Dia sedang pergi"

Yerim langsung saja berjalan tenang mendekati gerbang utama. Dan dia dihadang oleh para penjaga mansion itu.

"Apa yang kalian inginkan? Ini tempat milik pengusaha Choi Siwon. Kalian harus memiliki izin untuk memasuki tempat ini" kata salah satu penjaga.

"Kami hanya ingin mencari Oh Somi" kata Yerim tenang. Ia tidak ingin membuat keributan. Karena jika ada keributan, itu pasti akan menyusahkan dirinya. Dan dia tidak mau melakukan hal yang menyusahkan.

"Tidak ada Oh Somi disini. Sebaiknya kalian pergi!"

Tatapan mata Yerim berubah. "Aku tidak sedang main-main"

.

.

.

.

Tbc

Blackvelvet Agen'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang