4

3.3K 329 2
                                    

Malamnya Suho, Joy, Jennie, Seulgi, Yerim dan Lisa datang ke tempat perjudian itu. Kenapa Suho ikut dibawa karena Suho adalah orang yang ramah. Suho bisa membantu mereka untuk menanyai satu persatu para pengusaha itu tentang GF's Technology.

"Heh~ ini akan membutuhkan waktu sepuluh tahun" keluh Joy yang melihat banyak pengusaha di tempat judi itu.

"Jangan mengeluh. Kita langsung bekerja saja" kata Seulgi. "Joy dan Lisa kalian ke lantai dua, aku dan Suho oppa akan tetap di lantai satu. Yerim dan Jennie ikuti terus pemimpin GF's Technology, Mr. Hanbin"

Mereka menurut saja. Yerim berkeliling mengikuti sang pemimpin perusahaan yang bernama Hanbin yang telah menggunakan jasa mereka dari jauh. Ia sudah meminta Hanbin untuk menggunakan alat penyadap agar mereka bisa mendengar dari alat komunikasi mereka. Terdengar dari alat komunikasi kalau seluruh anggotanya sudah beraksi. Yerim kini mengikuti Hanbin yang sedang bersiap bermain judi dengan dikelilingi banyak orang. Dan oh ayolah kenapa harus ada kakaknya di antara orang-orang itu.

Grep

"Eh eh!" Panik Yerim karena sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya dari belakang. Yerim menoleh dan mendapati pria yang waktu itu ia temui sedang membawanya mengikuti langkah kaki pria itu. Ternyata pria itu menghampiri meja Hanbin dan Kai.

"Boleh saya bergabung?" Tanya sang pria yang tangan kirinya masih setia merangkul pinggang Yerim.

"Oh tuan Jeon Jungkook. Silahkan" kata seorang pria yang duduk berhadapan dengan Hanbin mempersilahkan Jungkook untuk ikut bergabung.

Jungkook duduk di sebelah Utara yang berhadapan langsung dengan Kai yang menatap Jungkook dan Yerim tajam. Yerim sudah gugup setengah mati saat pria yang ia ketahui bernama Jungkook itu menariknya dan membawanya duduk di pangkuan pria itu.

"Tuan tolong turunkan saya" bisik Yerim merasa tak nyaman. Dia bukan hanya duduk di pangkuan Jungkook tapi Kai dan Hanbin selaku kliennya juga menatapnya.

"Jangan banyak bergerak manis. Kau akan membangunkannya" bisik Jungkook tepat di telinga Yerim. Tubuh Yerim seketika membeku. Ia menelan ludahnya susah payah. Dimana Yerim si pembangkang dan keras kepala. Kenapa hanya dengan rentetan kata itu bisa membungkamnya.

"Hei tuan Jeon. Bisakah anda singkirkan perempuan itu" kata Kai sinis. Sejak permainan dimulai ia disuguhi dengan pemandangan dimana Jungkook begitu mesra dengan Yerim yang justru gugup dan dengan wajah merona.

"Kenapa saya harus menyingkirkannya?" Tanya Jungkook tenang yang dengan sengaja mencium rahang Yerim membuat Yerim maupun Kai melotot.

"Kau" geram Kai. Ia tak terima adiknya bersama musuh bebuyutannya.

"Pemenangnya tuan Jeon Jungkook"

Hanbin memberikan selamat. Sedangkan Kai terus saja menatap Jungkook tajam. Jungkook menyerahkan uang itu kepada asistennya. Ia menurunkan Yerim dan tetap merangkul pinggang Yerim membawanya pergi entah kemana.

"Hei-" sebuah tangan menahan Kai untuk mengejar Yerim. Saat menatap siapa pemilik tangan itu ia menjadi gugup. "Je-jennie. Ke-kenapa kau disini?"

"Ikut aku saja" kata Jennie sambil menarik tangan Kai menjauh. Jika bukan karena desakan Joy ia tak akan mau.

"Bagus Jennie. Bawa Kai menjauh dan jangan biarkan dia mengganggu waktu Yerim dengan pria seksi itu" kata Joy yang ternyata sejak tadi melihat Jungkook yang asal membawa Yerim dari lantai dua.

Jungkook membawa Yerim ke sofa di pojok ruangan. Anak buah Jungkook setia berjaga-jaga di sekitar. Lagi-lagi Jungkook mendudukkan Yerim di pangkuannya. Sedangkan pria itu dengan tenang meminum alkoholnya.

Blackvelvet Agen'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang