BAB 65

77 9 0
                                    

NOW PLAYING | EVERYTHING SUCKS - VAULTBOY

****

Kebanyakan orang mengatakan maaf bukan untuk memperbaiki kesalahannya. Tapi, untuk mengulangi kesalahan yang sama. Setelah itu, mereka minta maaf lagi dan melakukannya lagi.

****

Sella terus tidak bisa tenang karna Fadlan tidak pulang, dia terus saja berjalan mondar-mandir di kamarnya dan terus memeriksa jendela rumahnya berharap Fadlan akan pulang.

Ini adalah malam terakhirnya di rumah ini, besok dia akan pergi bersama Mamanya entah kemana. Sella berharap, Ardi mau memaafkannya dan menganggapnya sebagai anak. Walaupun Sella bukan anak kandungnya, tapi dia menyayangi Ardi.

Ponsel Sella berdering, Sella pikir itu adalah Fadlan tapi ternyata telepon itu dari Marcel. Malam ini, Sella sengaja tidak ingin menginap di rumah Marcel lagi setelah tau bahwa keadaan keluarganya sedang pecah dan berantakan seperti ini.

Lagi pula ini adalah malam terakhirnya di kamar dan di rumah ini.

"Halo, Sayang. Fadlan udah pulang?" Tanya Marcel yang terdengar ikut gelisah.

"Belum, nih, Sayang. Aku cemas banget."

"Don't worry, Sayang. Fadlan bakal baik-baik aja."

"Kalo terjadi sesuatu gimana?"

"No, never. Kamu mau aku ke sana?"

"Kamu mau ke sini? Aku memang ingin dipeluk kamu."

"Oke, aku bakal kesana. Kamu tunggu aku, ya."

"Tapi, kalo kamu udah sampai jangan langsung masuk. Keadaan rumah gak memungkinkan. Kamu telepon aku dulu, okay?"

"Iya Sayang."

"Aku tutup dulu teleponnya."

"See you!"

"See you to!"

Sambungan terputus.

Sella mengangkat telepon dari Fadlan yang baru saja masuk saat dia sedang teleponan dengan Marcel.

"Halo? Lo dimana, Lan? Gue cemas banget tau! Lo kasih tau gue lo ada dim—"

"Apa benar ini Sella?"

"Huh? I-iya, ini siapa ya? Adik gue mana?"

"Ini dari waiters Bar Bear DS. Adik kamu pingsan disini, kami gak tau harus telepon siapa lagi."

"APA?!!"

"Jadi kami harap, kamu bisa jemput dia ya. Dia dalam keadaan mabuk berat."

"Oke, gue bakal sampai dalam waktu 30 menit."

"Kami tunggu."

Sambungan terputus, dengan gerakan secepat kilat Sella mengambil kunci mobilnya dan bergegas menjemput Fadlan.

Harusnya dia tau kemana tujuan Fadlan saat kondisinya benar-benar kacau. Dia pasti akan minum sampai dia hangover dan tidak sadarkan diri.

Dalam hitungan menit, mobil Sella akhirnya berhenti tepat di parkiran Bar Beer DS. Dia mengendari mobil ini dengan kecepatan maksimal, dia sangat cemas dan gelisah mengenai kondisi Fadlan.

Terlihat ada dua orang satpam yang sedang memegangi seorang pemuda yang terasa sangat familiar untuknya. Sella keluar dari mobil dan berlari ke arah dua satpam itu.

SanjaNayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang