BAB 15

214 37 0
                                    

NOW PLAYING | SKECHERS - DRIP REPORT

Happy reading all!

Jangan lupa vote dan komen

JOMBLO DILARANG BACA

















Becanda sayang, aku juga jomblo kok hehe.

Becanda sayang, aku juga jomblo kok hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya matre, tapi bersikap realistis. Di zaman seperti ini, hidup butuh uang. Memang uang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh uang.

****

Fenny pulang dari tempat temannya, sebenarnya dia hanya ingin di rumah saja namun tah kenapa pikirannya sangat kacau. Apalagi mengingat keluarganya yang berantakan ditambah dengan tugas kuliah yang menumpuk membuatnya membutuhkan hiburan.

Kebetulan Arba, Riko, dan Mona mengajaknya ke club saat dia baru saja pulang dari rumah Jihat, Papanya. Sekarang dia baru saja pulang ke rumah yang membuat dirinya merasa banyak beban, tekanan, serta masalah. Dilihatnya mobil avanza yang terparkir di pekarangan rumahnya, dia sangat kenal mobil itu.

Fenny membuka pintu rumahnya mendapati Nayya yang sudah mengamuk di ruang makan kepada Yani dan keluarga sialan itu. Kalau sudah begini tidak ada yang bisa mengendalikan Nayya, Nayya sangat susah untuk dikontrol jika sudah meledak dia bisa melakukan apapun kalau sudah meledak.

Fenny sengaja diam untuk memperhatikan, jika Nayya membutuhkan bantuan Fenny siap dengan senang hati membantunya. Tapi Fenny yakin Nayya menjalankan semua dengan rapi dan bisa membuat lawannya mati kutu.

Nayya menatap Dendi dengan tatapan nyalang menunggu jawaban Dendi atas pertanyaan yang dia ucapkan tadi.

"Saya tidak punya uang," Dendi menundukkan kepalanya dalam-dalam, malu. Jelas tercetak di wajah Dendi, Mela tak terima Nayya sudah mempermalukan Papanya.

Nayya tertawa kecil "lantas, dimana rasa malu anda bertamu di hubungan orang?" Tanya Nayya membuat Mela tak bisa mentoleransi "anda hanya sekedar tamu tapi berniat merusak semua keluarga saya!"

Mela melangkahkan kakinya menghampiri Nayya "heh! Gadis sombong! Bukan Papa gue yang salah, Mama lo yang selalu curhat ke Papa gue menuntut Papa gue untuk selalu ada menemani Mama lo!" Balasnya emosi, dia sudah cukup diam selama ini terhadap perlakuan Nayya. Gadis ini harus dikasih pelajaran.

"Bukan berarti Papa lo yang naik avanza ini memanfaatkan Mama gue yang lagi ada masalah sama Papa gue dengan bertamu di hubungan orang tua gue!" Ceplos Fenny yang langsung menerobos masuk ke dalam perdebatan ini "apa tidak ada rasa malu untuk lo punya Papa yang bertamu di hubungan orang dan jadi benalu di keluarga orang!?"

Nayya terkekeh pelan.

"See? Lo harusnya malu punya Papa yang miskin tapi otaknya licik untuk bertahan hidup. Berbagai cara dilakukan demi dia bisa makan enak, anaknya sekolah dan diberi gizi yang baik, sementara Papa lo gak ada perjuangan, pecundang!" Nayya menatap ke arah Yani "harusnya Mama bisa paham kalau kekasih Mama ini hanya memanfaatkan Mama!"

SanjaNayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang