BAB 28

113 12 0
                                    

NOW PLAYING | CRIMINAL - BRITNEY SPEARS

Aku tepatin janji aku nih!!

Jangan lupa kasih vote dan komentar ya!

HAPPY READING!

****

Di Bab ini ada adegan dewasanya, kalo kalian gamau baca silahkan skip aja ya. Kalo kalian gak mau baca langsung aja di bintang keenam bacanya.

HARAP PINTAR-PINTAR MEMILIH!!

Happy reading❤️

****

Saat kita terpuruk bukan saatnya kita berfikir hidup ini akan berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kita terpuruk bukan saatnya kita berfikir hidup ini akan berhenti. Namun itu awal agar kita mau usaha bagaimana caranya mengubah keterpurukan itu menjadi sebuah kebahagian, balas dendam terbaik.

****

Setelah dari rumah Orlin, Nayya pulang ke rumahnya sendiri selepas mengantar ketiga temannya. Begitu Nayya pulang, dia melihat Jihat sudah duduk dengan koran dan kopi paginya.

Nayya menghela nafasnya, mendekati sang Papa. "Papa kapan pulang?" Tanya Nayya menaikkan alisnya.

"Semalam, jam 2 pagi."

Nayya mengangguk dan ingin beranjak pergi. Namun, ditahan oleh Jihat. "Duduk dulu, Papa mau ngomong." Tutur Jihat meletakkan korannya dan kacamatanya.

Nayya kembali ke arah Papanya dan duduk di hadapan Papanya. Mengikuti apa yang diinginkan lelaki yang ada di hadapannya.

"Papa mau kamu bahagia," lirih Jihat menyesap kopinya sedikit lalu meletakkannya lagi di meja.

"Maksud Papa?" Tanya Nayya.

"Papa sadar, sebelum Papa berangkat ke Spanyol, kita ada selisih. Jadi, Papa ingin kamu bahagia, ya walaupun Papa sendiri gak bahagia."

"Tentang Fadlan?"

Jihat mengangguk "are you love he?" Tanya Jihat menyipitkan matanya.

Nayya menunduk, perlahan kepalanya mengangguk pelan. "Tapi, kalo Papa gak merestui hubungan kami, gak papa kok, aku udah tau cerita semuanya tentang apa yang dilakukan Papa Fadlan ke Papa."

Jihat tersenyum kecut "Nay, kamu boleh pacaran sama Fadlan." Putus Jihat mengalah. Dia hanya ingin membuat putri kecilnya bahagia karna selama ini, dialah lelaki yang sudah membuat putrinya bersedih. "Kalau emang Fadlan adalah pilihan kamu yang terbaik, Papa harap Fadlan tidak akan menyakiti kamu dan akan membuat kamu bahagia."

SanjaNayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang