PROLOG

1.2K 115 34
                                    

Sudah hampir 2 jam Nayya duduk di Burger and Coffee. Tapi orang yang ditunggunya tak kunjung tiba juga. Nayya melihat ke jendela untuk kesekian kali, namun orang yang dicarinya juga tidak pulang dari tawuran.

"Lo yakin mau nunggu Fadlan sampai pulang tawuran?" tanya Orlin, teman yang menemaninya menunggu Fadlan.

"Yakin kok, lo kalau mau pulang yaudah pulang aja" celetuk Nayya dengan mata yang was-was

"Yaudah gue temenin lo deh, kan gue juga nungguin Ari" balas Orlin seraya tertawa kecil

Tak lama dari itu suara motor yang sangat banyak akhirnya datang, mereka semua memarkirkan motornya di basecamp mereka, warung Basara. Nayya menoleh ke arah suara motor yang ribut itu.

Nayya membuka ponselnya, membuka Whatsapp, lalu mengirim chat kepada Fadlan untuk kesekian kalinya.

****

Boss q❤️

Kamu dimana Lan? Aku udah di Burger and Coffee nih, sini dong.
Lan, aku denger kamu mau tawuran ya?
bales dong, Lan!
lo bener mau tawuran?! Terus janji lo mau ketemu sama gue mana, Lan?! Lo ingkari demi tawuran itu!?
lo keterlaluan, Lan!
gue nungguin lo disini sampai lo balik!
CEPAT KE SINI, LAN!!!

Fadlan baru saja menghidupkan ponselnya yang sengaja dimatikan supaya dia fokus dengan tawuran ini dan tidak ada yang mengganggu. Baru saja mengecek Whatsapp, Fadlan dikagetkan dengan chat dari Nayya.

"Anjir!" serunya sambil menepuk jidatnya pelan

"Kenapa lo?" tanya Ayub heran

"Gue lupa kalo gue ada janji sama Nayya buat ketemu pulang sekolah" jawab Fadlan seraya bangkit dari duduk "gue samperin Nayya dulu deh"

"Wah, ada perang besar nih." canda Tirta sambil tertawa kecil

"Rese lu" celetuk Fadlan sambil melirik Tirta dan setelah itu Fadlan menyebrang jalan dan langsung menemui Nayya, beruntung karena Burger And Coffee berada tidak jauh dari basecamp mereka, jadi tak perlu waktu lama untuk Fadlan menemui Nayya.

****

Setelah Fadlan sampai, Fadlan mencari Nayya. Setelah mendapatkan keberadaan Nayya, Fadlan menghampiri Nayya sembari menarik kursi yang ada di sebelah Nayya.

"Hai," sapa Fadlan dengan santai sambil menatap Nayya yang tengah cemberut. "Kamu cemberut gitu lucu deh" katanya sambil tertawa kecil.

"Ga lucu, Lan" ketus Nayya kesal "lo keterlaluan, Lan"

"Nay, aku dipaksa sama mereka buat ikut."

"Lo udah janji sama gue, tapi lo malah ikut tawuran gak jelas itu!"

"Aku minta maaf, Nay"

"Lo kapan sih gak tawuran?! Hari-hari lo selalu tawuran, dapet apa sih lo dari tawuran itu!?"

"Tawuran itu tadi mendadak, Nay."

"Terus kalo mendadak, lo lupain janji lo sama gue?" tanya Nayya yang membuat Fadlan diam "gue bukan prioritas lo, Lan." celetuknya dengan suara nyaris menangis.

"Gue pulang ya Lin!" Kata Nayya kepada Orlin yang dari tadi pura-pura tidak mendengar perdebatan mereka.

"Ehehh ikut deh... ya kali gue nungguin Ari sendirian." Nayya dan Orlin bangkit dan pergi dari tempat itu, Fadlan mengejar mereka.

Nayya dan Orlin menyebrang jalan dan menunggu Angkutan Umum. Fadlan berdiri di samping Nayya dan melirik gadis itu yang sedang marah. Wajah sinisnya selalu berhasil membuat Fadlan takut kalau Nayya sudah marah.

"Aku minta maaf, Nay." ucap Fadlan pelan dan menyesal

"Minta maaf buat ngulangin kesalahan lo lagi?!" balas Nayya ketus, Fadlan diam.

Lalu Fadlan kembali mengeluarkan suaranya dengan datar terkesan dingin, "hati-hati lo pulangnya" Fadlan menepuk punggung Nayya seraya kembali ke basecamp. Nayya melihat punggung Fadlan yang menjauh dari pandangannya, meninggalkan Nayya dalam keadaan marah.

Nayya cukup menyesal kenapa dia tidak memaafkan Fadlan. Tapi penyesalan dia cepat berganti marah lagi saat dilihatnya Fadlan pergi lagi dengan Regaza melanjutkan tawurannya.

Nayya melihat motor-motor itu pergi dengan kecepatan tinggi, melaju, dan Fadlan tidak memperdulikan marahnya. Fadlan malah asik dengan tawurannya sendiri.

"Lanjut lagi tuh?" Tanya Orlin dengan sorot mata tak suka "sialan, Ari pun bukannya temuin gue malah lanjut lagi."

SanjaNayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang