NOW PLAYING | AFTERMATH - VAULTBOY
****
Menjauh lebih baik daripada harus menjadi beban untuk orang yang kita sayang
****
Setelah mengatakan semua itu, ada rasa sesal di dada Alvaro. Hatinya bahkan lebih sakit dari apa yang dia alami pada Nayya. Membayangkan Nayya menahan semuanya sendirian, menangis, dan menyimpan kepedihan yang diberikan Alvaro membuat dirinya semakin sesak dan sakit.
Tapi, itu tidak akan membuatnya goyah. Dia tidak akan kembali pada Nayya. Dia tidak ingin memiliki hubungan toxic relationship dan terjebak di dalam sana. Dia ingin Nayya bahagia, sungguh dia ingin melihat Nayya benar-benar bahagia.
Memang dirinya dan Fadlan hampir sama. Melepaskan Nayya karna berpikir bahwa mereka tidak pantas untuk Nayya. Mereka telah banyak menyakiti Nayya, itu sebabnya mereka merasa tidak pantas. Tapi, entah kenapa Alvaro sendiri tidak bisa menghilangkan Nayya dari pikirannya.
Bayangan, harumnya, wajahnya, dan senyumnya bahkan masih terasa hangat di fikiran dan hati Alvaro. Tapi, jika mengingat tangis Nayya, membuat hatinya benar-benar sesak.
Alvaro menghembuskan nafasnya panjang. Dia harus benar-benar menyelesaikan semuanya. Dia tidak ingin antara dirinya dan Nayya memiliki kesalahpahaman yang tidak selesai-selesai.
Alvaro berjalan keluar dari rooftop dengan tangan yang memegang es batu dan salep obat memar. Dia berjalan menyusuri koridor. Seperti biasa, begitu melihatnya siswa dan siswi mulai berbisik dan bergosip. Berita tentang pertengkaran antara Alvaro dan Nayya pasti sudah tersebar.
Tidak heran bagi Alvaro. Terlebih dia salah satu cowok yang termasuk dalam cowok favorit dan populer. Tidak mungkin jika berita itu tidak tersebar dan tidak menjadi trending topic.
"Lin," panggil Alvaro saat masuk ke dalam kelas.
"Mau apa lo?!" Cetus Orlin ketus.
"Nayya mana?" Tanya Alvaro tanpa ekspresi serta suaranya yang dingin.
"Ngapain lo cari Nayya? Belum puas nyakitinnya?!"
"Gue nanya, Nayya dimana?" Ulang Alvaro dengan wajah serius.
"Ngga usah sok baik—"
"GUE NANYA NAYYA DIMANA!!!" Teriak Alvaro penuh emosi, membuat penghuni kelas lagi-lagi memperhatikan Alvaro. Gosip tadi saja belum turun, sekarang sudah ada gosip baru lagi. Indahnya dunia pergosipan.
Alvaro mengatur nafasnya, melihat Orlin dan kedua temannya yang shock menatap Alvaro. Alvaro melongos dan mengatur emosinya agar tidak keluar.
"Dengar ya," lirih Alvaro menggantungkan kalimatnya "kalo lo emang sahabat Nayya, harusnya lo tau siapa yang nyakitin dan siapa yang tersakiti." Bisik Alvaro sebelum pergi meninggalkan kelasnya.
Ucapan Alvaro membuat Orlin bergeming. Dengan kaki yang lemah dia terduduk di kursinya. Menatap punggung Alvaro yang menjauh. Melihat cowok itu mengamuk rasanya membuat jantungnya hampir lepas.
Sebenarnya dia juga tidak bisa menyalahkan Alvaro atas apa yang terjadi. Cowok itu pasti melakukan ini karna ingin melindungi dirinya sendiri agar tidak terasikiti. Melindungi dirinya sendiri agar tidak terlalu bodoh menilai sebuah cinta.
Dia pasti bingung, karna ini pertama kalinya dia jatuh cinta dan pertama kalinya dia patah hati.
Keduanya dibangkitkan oleh cinta pertamanya sendiri.
Sekarang Alvaro tau Nayya dimana. Gadis itu pasti berada di Taman belakang. Karna hanya itu satu-satunya tempat yang aman untuk menyendiri dan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SanjaNayya
Teen Fiction#1 FIKSI REMAJA - [FINISHED] Awalnya Nayya kira hubungannya masih terlihat baik-baik saja walaupun sering ada masalah dan masalah itu ditimbulkan karna rasa ego Fadlan yang tinggi. Namun kemunculan anak baru di SMA Prime One School seolah menyadarka...