NOW PLAYING | TUTU - ALMA ZARZA
****
Siapa juga yang gak cinta sama kamu. Kamu lucu, baik, dan cantik. Apa lagi yang harus aku cari selama kamu ada di sisi aku?
****
Fadlan menghentikan langkahnya di tepi pantai. Pikirannya kacau, perasaannya tidak menentu. Perlahan kakinya melemas dan mulai berlutut di pasir pantai dengan pandangan kosong menatap ombak pantai.
Dia tidak mengerti mengapa dia bisa sampai disini dan untuk apa dia ada disini. Nayya bukan lagi miliknya, tapi kenapa perasaan cemburu ini membawanya kepada Nayya.
Fadlan duduk di pasir pantai dengan perasaan yang tidak beraturan. Dengan perasaan bersalahnya dia mengacak rambutnya penuh frustasi.
Menyesal telah menyakiti Nayya, kalau saja hal itu tidak terjadi mungkin mereka masih bersama sampai sekarang. Tanpa dia sadari, air matanya mulai mengalir dan membasahi pipinya.
Tidak ada kalimat yang tepat untuk mengembalikan semuanya ke keadaan semula. Semuanya sudah terlambat dan Nayya tidak lagi berada di sisi Fadlan bahkan untuk situasi sulit, Nayya sudah tidak memperdulikan Fadlan.
Fadlan terus meluapkan penyesalannya dalam bentuk air mata. Rasanya sangat sulit untuk menjangkau Nayya kembali, tapi di satu sisi, dia tidak ingin Nayya dimiliki orang lain.
Dia tau ini sikap yang sangat egois. Sudah menyakiti dengan seenaknya dan kini dia ingin kembali.
Dia benar-benar merasa kehilangan sosok Nayya dalam hidupnya saat masalah menghampiri hidupnya. Dia tidak tau kalau Nayya sangat berpengaruh untuk hidupnya bahkan ketika ada masalah atau pun tidak ada.
"Fadlan?" Suara itu mampu membuat Fadlan tersadar dan secara otomatis menghentikan tangisnya di gelapnya malam.
Fadlan mendongakkan kepalanya dengan mata yang sembab. Pandangannya yang kabur karna menangis perlahan semakin jelas dan memperlihat sosok gadis yang familiar.
Fadlan bangkit dengan tatapan dalam namun dengan penyesalan yang sulit diartikan.
Bibirnya bungkam, lidahnya terasa keluh saat melihat seorang gadis dengan hoodie hitam oversize dan celana training dipadu dengan sepatu Adidas putih serta rambut yang berterbangan karna angin yang cukup kencang.
Jantungnya semakin berdebar saat gadis itu menatapnya dengan penuh tanya. Tidak tau mengapa alasan jantungnya berdebar, padahal gadis itu bukan lagi miliknya.
"N-Nayya?" Lirih Fadlan dengan suara gemetar.
Nayya menyipitkan matanya dengan alis yang bertaut. "Lo kok disi—" ucapan Nayya terpotong karna pelukan yang tiba-tiba dari Fadlan.
Nayya bergeming. Tidak tau harus bagaimana, tubuhnya mendadak kaku saat Fadlan tiba-tiba memeluknya dengan mata yang sembab dan tubuh yang dingin.
"Aku kangen kamu." Bisik Fadlan sambil terisak dengan perasaan kalut.
Nayya masih diam. Tidak tau harus berkata apa, dia tidak bisa mendeskripsikan situasi sulit ini karna jantungnya yang masih berdebar karna pelukan Fadlan.
Di sisi lain, ada sepasang mata yang menatap mereka dari kejauhan dengan raut wajah yang tidak suka dan menahan amarah.
Tidak ada yang lebih sakit daripada melihat orang yang kita cintai berpelukan dengan mantan kekasihnya. Dia menjatuhkan jagung bakar yang dia beli dan perlahan melangkah menghampiri Fadlan dan Nayya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SanjaNayya
Teen Fiction#1 FIKSI REMAJA - [FINISHED] Awalnya Nayya kira hubungannya masih terlihat baik-baik saja walaupun sering ada masalah dan masalah itu ditimbulkan karna rasa ego Fadlan yang tinggi. Namun kemunculan anak baru di SMA Prime One School seolah menyadarka...