BAB 79

24 5 0
                                    

NOW PLAYING | PERIH - SENJA

****

Selagi masih bisa diperbaiki, perbaiki lah. Hanya tergantung kita, kuat kah untuk berjalan kembali?

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Perut Nayya mendadak kenyang setelah menbaca pesan yang dikirim Papanya. Dia menghela nafas berat dan menyingkirkan makanannya, tiba-tiba selera makannya tidak menurun drastis.

"Kenapa, Nay?" Tanya Alvaro mengangkat alisnya saat sadar bahwa Nayya sedang tidak baik-baik saja.

Nayya menggeleng pelan "gapapa," kata Nayya bangkit dari duduknya "Nayya mau ke kelas dulu,"

"Mau kemana Nay?" Tanya Orlin mendongakkan kepalanya menatap Nayya.

"Gue masuk kelas duluan deh," jawab Nayya datar.

"Ini makanan lo gak lo makan?" Tanya Calistha menunjuk makanannya.

"Nggak selera." Jawab Nayya "kalo mau makan, makan aja. Belum gue sentuh kok,"

Yogi tersenyum lebar dan langsung meraih makanan Nayya "buat gue ya Nay?" Pinta Yogi semangat.

Nayya mengangguk pelan "ambil aja, udah gue bayar." Kata Nayya lalu berjalan meninggalkan Kantin dan juga teman-temannya.

"Ada yang beres tuh," kata Orlin menyadari sikap Nayya yang aneh.

"Badmood mungkin," kaidah Andira mengedikkan bahunya sambil melahap makanannya.

"Gue susulin dulu deh," tukas Alvaro bertindak lalu mengikuti Nayya.

****

SanjaNayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang