Chapter 14

313 57 76
                                    

Penolakan yang di dapatkan Gerald tidak mengubah sedikitpun niat nya untuk berhenti, yang ada Gerald semakin gencar mendapatkan restu dari orang tua Ratu.

Ting.. tong.. Ting.. Tong..

Pintu terbuka menampilkan sosok Raja putra sulung Roger.

"Assalamualaikum ka."

"Waalaikumsalam, sebaiknya kamu jangan datang dulu ke sini mood ayah sedang tidak baik!."

"Saya ga ped..."

"SIAPA?." Tanya seseorang dengan suara baritonnya dari dalam.

"Assalamualaikum om." ucap Gerald sambil mencium tangan.

Anak ini kepada ayah saya cium tangan. batin raja.

"Ngapain kamu kesini?." Tanya Roger.

"Pertama saya ingin dapet restu dari om, kedua saya mau jemput calon istri saya." ucap Gerald sambil tersenyum.

"Yaudah kalo begitu, kamu kejar restu dari saya saja tapi jangan dekati putri saya!"

Gerald yang mendengar pernyataan tidak masuk akal itu langsung membelalakkan matanya.

"Ngga bisa gitu dong o..."

"PERGI ATAU TIDAK AKAN SAYA IZINKAN UNTUK BERTEMU ANAK SAYA LAGI!!!"

Gerald akhirnya pergi dari rumah Ratu. Dan tanpa mereka sadari ternyata sedari tadi Ratu melihat dari jendela.

Dengan langkah lunglai Ratu berangkat sekolah dengan sopir yang sudah ayahnya siapkan. Ratu juga menolak untuk diantarkan oleh kakak-kakaknya.

Namun tiba-tiba mobil yang di tumpangi oleh Ratu berhenti.

"Kenapa mang mobilnya?."

"Sepertinya bannya bocor non." jawab mang kiman

Tin..Tin..

"Cewe??? Mau ikut Abang ga?." Tanya Gerald sambil menarik turunkan alisnya yang entah sejak kapan sudah ada di samping mobil yang ia tumpangi.

Ratu yang melihat itu langsung turun dari mobil menghampiri Gerald.

"Mang aku berangkat bareng temen yah" ucap Ratu sambil masuk ke dalam mobil Gerald.

Gerald pun langsung tersenyum menyeringai.

__Flashback

Setelah keluar dari rumah Ratu, Gerald langsung mengirimi pesan kepada teman-temannya.

KAS
(Kumpulan anak Soleh)

Gerald
Jalankan rencana!!!!!

Rangga
Ok

Revan
Sipp

Julian
Jempol

Setelah mendapat perintah dari Gerald mereka langsung menjalankan aksinya dengan menebar paku di sekitar jalan yang akan di lewati oleh Ratu dan sopirnya.

__Flashback end.

"Ger, Lo kesambet?"

"Hah apaa?"

"Lo senyam senyum sendiri dari tadi, kesambet?"

Gerald hanya tersenyum sambil terus fokus ke jalan.

"aneh deh." Kesal Ratu.

"Jangan marah dong, nanti cantiknya ilang"

"Biarin." jawab Ratu sambil memalingkan wajahnya ke jendela.

"Cie marah.. cie marah." ucap Gerald sambil menguyel-nguyel pipi Ratu.

"Ger sakit ih, gatau ah kesel deh." jawab Ratu sambil cemberut.

"Coba mana liat yang sakitnya? Mana cobaa? Liat sini coba." goda Gerald.

"Gerald ihh nyebelin." ucap lagi Ratu sambil cemberut.

"Ra jangan cemberut dong, iman aku lemah."

"Apa hubungannya cemberut sama iman Bambang." Sewot Ratu.

"Kalo aku nanti tiba-tiba nyosor sama kamu emang itu ga dosa."

Sontak Ratu langsung membelalakkan bola matanya.

"Ihh mesumm" pekik Ratu sambil terus menghujani Gerald pukulan dan cubitan di tangan Gerald.

"Ra, bahaya aku lagi nyetir" teriak Gerald kesakitan.

Ratu akhirnya menghentikan pukulan dan cubitannya.

"Makanya jangan mesum!!!"

"Kalo ga mesum, ga nor.. AH IYA IYA AMPUN." Pekik Gerald saat tangan ratu sedang berancang-ancang akan memukuli nya lagi.

____________________

"Buset dah bapaknya si Ratu galak bener." Ucap Rangga.

"Untung calon mertua gw baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung" celetuk Julian.

"Kasian juga yah si Gerald, perjuangannya berat bro" timpal Revan.

"Itu baru bapaknya loh, belum ke lima kakaknya. Kalo gw kayaknya nyerah aja deh" ucap Rangga lagi.

"Lagian emangnya siapa yang mau sama orang modelan kaya Lo" ucap Rayya yang tiba-tiba muncul dari belakang bersama Meta dan Amel.

Rangga yang di cerca seperti itu langsung membulatkan matanya. Sedangkan Revan sibuk mengganggu Amel.

"Ceweee" ucap Revan.

"Apa Lo, transjender!"

"Dih, galak banget neng."

"Bodo!!!" Sahut Amel. "Udah ah guys gw duluan yah, males banget ngeladenin orang aneh." Lanjutnya sambil melangkah pergi. Dan langsung di ikuti oleh Revan.

"Lah mereka kenapa?" Tanya Amel. Yang ditanya hanya mengendikan bahunya acuh. Pertanda tidak tahu.

________________

"Met, tunggu!!! Ucap Revan sambil menarik tangan Meta.

"Apaan sih Van" ucap Meta sambil menepis tangan Revan.

"Kita harus bicara!"

"Bicara apa? Gw mau ke kelas"

Revan hanya terkekeh melihat meta yang bersikap seperti itu. Revan sangat menyukai mimik wajah meta saat marah.

"Kelas itu arahnya ke sana, dan Lo? Mau kemana? Haha"

Sial. Batin meta.

Revan pun langsung menarik tangan meta dan membawanya ke halaman belakang sekolah.

"Mau ngomong apa? Cepetan keburu bel!" Ketua Meta.

"Sebenarnya ga mau ngomong apa-apa sih, gw iseng aja hehe" ucap Revan sambil nyengir.

Meta yang mendengar itu langsung berdiri dari duduknya dan melenggang pergi sambil menghentak-hentakan kakinya.

"Yah marah hahaa" gelak Revan.

Tahan Van jangan sekarang. Batin Revan.

_______________________

Huhuyyy kira-kira kalian ada yang tau ga apa yang di lakuin sama Revan???

Jawabannya akan kalian temukan kalo kalian terus pantengin dan baca cerita ini!!!!!

Mohon maaf juga masih bertebaran typo😭 Author nya masih tahap belajar.

Jangan lupa vote dan komen nya yah temen-temen.

Jangan lupa follow juga ig author
Ig: anindya_0710

Terimakasih sudah membaca🤗 dan salam hangat dari Author.



MY QUEEN || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang