Chapter 16

302 60 233
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Di sebuah kafe ruang VIV seorang pemuda duduk dengan tenang sambil memainkan hp nya dan didampingi seorang laki-laki yang lebih tua 3 tahun dari pemuda itu.

"Tuan sebaiknya anda berhenti bermain game! Sebentar lagi kolega Anda akan datang, jadi saya harap anda menjaga image." Geram laki-laki tersebut yang terus melihat tuannya bermain game di saat penting seperti ini.

"Kau sangat bawel sekali Les, lagian siapa sih yang ngotot sekali ingin bertemu denganku." Ucap pemuda itu kesal. Karena biasanya jika ada pertemuan dengan clien akan selalu di wakili dengan asistennya.

"Mohon maaf saya telat, saya terjebak macet." Ucap seseorang masuk ke dalam yang di yakini oleh pemuda tersebut adalah koleganya.

Cehh.. pemuda itu berdecih. Ia sangat tidak suka kepada orang yang selalu telat. Kemudian dia melirik orang tersebut dan matanya membulat seketika namun dia berusaha untuk terlihat normal.

Tidak jauh berbeda, orang yang baru datang ia juga langsung membelalakkan matanya ketika melihat siapa orang yang ingin ia temui.

"Tuan muda, beliau adalah Tuan Raja Mardani CEO dari RM GRUP" Ucap Arles asisten pemuda tersebut.

"Dan Tuan Mardani, ini adalah orang yang ingin selalu anda temui pemilik GA GRUP Tuan Gelard Antonio Perkasa yang biasa di kenal tuan GA." Lanjutnya.

Seolah antara percaya dan tidak karena ini bukan cabang atau bagian dari Perkasa Grup tapi kenapa disini Gerald adalah owner nya. Begitu banyak pertanyaan terbesit di kepalanya, apalagi jika melihat eksistensi dari nama GA yang di gadang-gadang sebagai pengusaha termuda.

"Seperti yang anda ketahui Tuan Mardani, Tuan GA ini adalah pengusaha termuda dan sekarang anda melihatnya bukan bahkan beliau masih duduk di bangku SMA dan perusahaan ini juga bukan bagian dari Perkasa Grup karena perusahaan ini di bangun oleh tuan GA sendiri." Jelas Arles yang sepertinya mengetahui apa yang ingin Raja tanyakan.

"Saya benar-benar tersanjung bisa bertemu dengan orang sehebat anda tuan muda GA." Ucap Raja.

"Senang juga bertemu dengan Anda Tuan Mardani, konon katanya sangat sulit bertemu dengan Anda dan saya sangat merasa tersanjung karena anda berkenan bertemu dengan saya."

"Saya rasa itu terbalik." Jawabnya.

Setelah itu mereka pun membahas tentang proyek yang ingin mereka kerjakan. Gerald disana bersikap profesional bahkan Raja tidak menyangka sosok Gerald yang ia kenal sebagai anak yang pecicilan sekarang menjelma menjadi seorang pemuda yang penuh wibawa dan tentunya dengan wawasan yang luas.

"Anda sangat hebat tuan GA pantas saja di usia semuda ini anda sudah di nobatkan sebagai pengusaha sukses"

"Anda terlalu berlebihan tuan Mardani"

"Arles?"

"Ya tuan muda."

"Tolong tinggalkan kami berdua."

MY QUEEN || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang