Happy Reading
.
.
.
.
.Seperti yang sudah Gerald dan Ratu rencanakan hari ini mereka akan mendatangi Ayah Ratu ke tempat dinas Ayah Ratu.
"Mohon maaf adek-adek kalian ada keperluan apa kalian kesini?" Tanya seorang TNI yang sedang duduk di pos gerbang.
"Kami ingin bertemu dengan Mayor Roger Mardani pak." Jawab Gerald.
TNI yang bernametag Yudha pun membelalakkan matanya. Kemudian dia memberikan berbagai pertanyaan kepada mereka berdua.
"Singkatnya seperti ini, Dia ini putrinya bapak Roger Mardani dan saya calon menantunya."
"Hahhahha, calon menantu? Kau sungguh pandai melawak anak muda."
"Jadi kesimpulannya bisa atau tidak?" Tanya Gerald yang sudah sangat kesal.
"Kalian tunggu disini saja, akan saya sampaikan. Tapi saya tidak janji kalian bisa bertemu atau tidak." Ucap sertu Yudha.
Beberapa saat kemudian, sertu Yudha datang lagi. "Beliau sedang ada urusan mungkin jam 10 malam baru beliau selesai." Ucapnya.
"Sampaikan padanya saya akan menunggu." Ucap Gerald.
Anak ini sungguh meresahkan. Batin sertu Yudha.
"Ger, udahlah. Kita pergi aja." Ucap Ratu yang sudah pasrah.
"Aku udah kasih tau El buat jemput kamu, kamu pulang yah."
"Tapi.."
"Gaada tapi tapian." Ucap Gerald. "Tuh El udah nyampe." Tunjuk El pada sebuah mobil yang mendekat ke arah mereka.
Gerald menuntun Ratu untuk masuk ke mobil.
"Ger mending kamu pulang aja, ayah gaakan ngasih izin." Ucap Ratu.
"Kamu salah! Ayah kamu pasti ngizinin."
"Tapi Ger.."
"Kita belum coba, jadi jangan nething ok."
"Selamat berjuang bro." Ucap El.
Gerald pun hanya mengangguk."hati-hati."
Sepeninggal Ratu dan El, kini Gerald menghampiri sertu Yudha. "Dimana saya harus menunggu."
"Ya disini, apa kamu pikir orang luar bisa masuk ke dalam." Jawab sertu Yudha tegas.
"Tapi saya adalah rakyat yang harus anda lindungi, bagaimana anda bisa melindungi rakyat yang di luar jangkauan sedangkan rakyat yang ada di depan gerbang batalyon saja anda abaikan."
Skakmat.
Akhirnya sertu Yudha membawa Gerald ke dalam. Disana Gerald menjadi bahan perhatian karena penampilannya mencolok. Tentu saja mencolok, semua orang disan memakai baju loreng sedangkan ia memakai baju putih abu.
"Pendaftaran casis masih lama, sebaiknya kamu pulang." Ucap seseorang bernama Eko.
"Saya disini bukan untuk mendaftar jadi casis." Jawab Gerald sekenanya.
"Lalu?"
"Jadi menantu."
Anak zaman sekarang meresahkan, batin Eko.
Waktu terus berjalan kini jam sudah menunjukan pukul 8 Gerald masih tak beranjak dari mesjid yang ada disana. Namun ternyata orang yang ia tunggu tak kunjung muncul.
"Pakai jaket cuaca malam kurang bagus." Ucap seseorang sambil memakaikan jaket ke tubuh Gerald.
"Om Anton?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN || END✓
Teen FictionBELUM REVISI, MOHON MAAF ATAS TYPO DAN LAIN SEBAGAINYA. DILARANG KERAS PLAGIAT!!!!!!! Gerald adalah salah satu siswa berprestasi di SMA Garuda, namun sayangnya karena tidak terbiasa bangun pagi, setiap harinya dia selalu mendapatkan hukuman di sekol...