Chapter 30

278 33 32
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

***

Sesampainya di rumah Gerald tidak langsung masuk ke dalam kamarnya, ia di berondong berbagai pertanyaan oleh mamanya.

Gerald menceritakan secara kronologis tentang kejadian hari ini, mulai dari dia pulang dari rumah Ratu, hingga berakhir di warnet dan mengetahui mobilnya hancur.

Anna ingin sekali memarahi Gerald mengingat betapa cerobohnya anak semata wayangnya itu, terlebih memarkirkan mobilnya di sisi jalan dan menghebohkan banyak orang.

Bahkan ada ratusan chat dan telpon tak terjawab dari teman-teman gerald yang menanyakan keadaan Gerald.

Namun fokus utamanya saat ini adalah anaknya baik-baik saja.

Sedari tadi Anna terus saja memeluk Gerald. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jika anaknya menjadi salah satu korban disana.

"Jangan ceroboh lagi, mamah khawatir sama kamu," Ical Anna lirih.

Gerald begitu tersentuh Dnegan ucapan mamahnya, ia kemudian membalas pelukan mamahnya dengan erat.

Gerald yang sebenarnya sudah mengantuk malah ketiduran di pelukan mamanya. Dan berakhirlah mereka tidur di ruang tamu beralaskan karpet.

***

Pagi telah tiba, Ratu masih enggan beranjak dari tempat tidurnya. Semalam ia menangis sampai tertidur dan setelah bangun pun ia menangis kembali.

Roger juga belum memberi tahu tentang keadaan Gerald karena sewaktu sampai ke rumah Ratu sudah tidur. Ia juga tak tega membangunkan putrinya.

Ting!.. Tong!..

Ceklek....

El yang membuka pintu melebarkan matanya, ia mengusap matanya berkali-kali.

"Ger ini Lo?" Tanya El setengah tak percaya.

"Lo pikir gw mati?" Ucap Gerald dengan wajah tengilnya.

"Semalem Ratu nangis, bahkan sekarang juga ia gamau keluar kamar, samperin gih!" Ucap El.

Mendengar keadaan Ratu Gerald segera masuk ke dalam. Setelah mendapatkan izin dari Roger akhirnya Gerald masuk ke dalam kamar Ratu.

Tok! Tok! Tok!

Hening tidak ada sahutan dari dalam, Gerald memutar gagang pintu yang ternyata tidak dikunci.

Dilihatnya Ratu yang tengah meringkuk dengan selimut bergetar yang iya yakini sekarang kekasihnya sedang menangis.

Di bukannya selimut yang menutupi seluruh tubuh Ratu, terlihat gadis itu memejamkan matanya sambil memeluk ponsel nya dengan terisak pilu.

Gerald mengusap rambut Ratu dengan lembut. Ratu yang belum menyadari siapa yang ada di sisinya hanya memejam matanya. Ia berfikir mungkin ini El atau kakak nya yang lain.

"Sayang bangun!!" Ucap Gerald lembut.

Ratu masih tak bergeming.

"Sayang bangun, atau aku bakal pergi." Ancam Gerald.

Buru-buru Ratu membuka kelopak matanya yang sembab. Kemudian ia duduk sambil menangkup wajah Gerald.

"Kalo ini mimpi, aku gak mau bangun lagi, karena akan begitu menyakitkan hiks hiks." Ucap Ratu dengan suara seraknya.

Gerald memegang tangan Ratu dengan lembut, lalu menaruh di dadanya.

"Kok deg deg an?" Tanya Ratu dengan polos.

MY QUEEN || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang