Haresa datang ke rumah yang lokasinya dikirimkan oleh ayahnya. Ia memasuki gerbangnya, lalu melihat sang ayah sedang duduk santai bersama satu keluarga di sana.
"Haresa sini!" Seru ayah Haresa.
Medengar suara ayahnya, Haresa tersenyum, lalu ia berjalan mendekat ke tempat ayahnya.
"Anak kamu perempuan?" Tanya seorang perempuan yang duduk berhadapan dengan ayahnya.
"Iya, Haresa namanya" balas ayah Haresa.
Haresa tersenyum sambil menatap perempuan tersebut, lalu menyapanya "halo!"
"Hai Haresa, mulai sekarang kamu panggil aku Tante aja ya"
"Okee tante"
Tante Shim tiba-tiba senyum-senyum sendiri, entah apa yang ada dipikirannya. Tapi dari tatapannya itu, ia seperti memiliki tujuan. "Pas banget" ucap Tante Shim.
"Pas kenapa tante?"
"Anak tunggal tante laki-laki"
Haresa jadi bingung, ngebug gitu, kecepatan otaknya kan cuman 5kb.
"Emang anak kamu dimana? Bukannya dia satu sekolah sana Haresa? Kok belum pulang?" Tanya ayah Haresa.
"Biasa, dia kalau habis sekolah selalu mampir ke perpustakaan"
"Oh, beda dong sama Haresa, dia mah kerjaannya makan, tidur, nonton drakor"
Raut wajah Haresa langsung cemberut "Ih ayah mah, jangan bilang itu."
Tante Shim justru tertawa mendengar Haresa yang mengambek. Rasanya jadi ingin punya anak perempuan.
"Haresa" panggil Tante Shim.
"Kenapa Tante?"
"Mau liat kamar kamu nggak?"
"Mau!!"
"Ayo sini ikut Tante"
Tante Shim membawa masuk Haresa ke dalam rumahnya. Mereka menaiki satu-persatu anak tangga. Di sana Haresa juga melihat ada banyak foto anak kecil yang terpajang di dinding, kata Tante Shim itu adalah foto anak tunggalnya di masa lalu.
Setibanya di depan kamar, Tante Shim langsung membukakan pintunya, dan menunjukkan isi kamarnya ke Haresa.
"Gimana Haresa? Kamu suka nggak sama kamarnya?"
"Sukaaaa!!! luas banget!"
"Bagus deh kalau kamu suka. Oh iya baju-baju kamu tadi udah ditaruh di dalam lemari sama ayah kamu"
"Oke tantee"
"Kalau gitu tante pergi dulu ya, selamat beristirahat~"
Kini pukul 8 malam, Haresa menonton drama korea di kamarnya dengan sheet mask putih yang tertempel di wajahnya.
Ia merasa bosan, rumah tante Shim kini tak ada orang. Tante Shim pergi bersama suaminya setelah ayah Haresa pulang. Mereka mau kencan dulu, katanya.
Tenggorokan Haresa tiba-tiba terasa kering, ia menjadi haus. Akhirnya ia turun kebawah untuk mengambil air dingin dari dapur.
Haresa jalan dengan kondisi wajah yang masih tertempel oleh masker. Ia pede aja, kan hanya dirinya seorang di sini.
Saat sedang meminum air, salah satu pintu kamar yang ada di lantai bawah terbuka. Haresa merasa terkejut sekaligus takut.
Seseorang keluar dari kamar, ia terlihat menggunakan Hoodie polos berwarna cream. Tapi Haresa tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, jaraknya cukup jauh dari sini.
Karena penasaran, Haresa langsung mendekati orang tersebut dan menatap wajahnya.
"JAKEE?!
LO NGAPAIN DI SINI?!"Haresa benar-benar terkejut setengah mati, ia sampai terjungkal karena melihat sosok Jake di rumah ini.
"Seharusnya gue yang nanya, lo ngapain di rumah gue?"
"J-jadi maksud Tante Shim anak laki-laki tunggalnya itu elo?"
Jake mengabaikan Haresa, ia hanya berjalan menuju dapur untuk meminum segelas air.
"Gue harus gimana, gue harus gimana" Batin Haresa, sambil berjalan bolak-balik.
Jake yang melihat tingkah Haresa langsung menatapnya dengan menaikan satu alis, "jangan pernah bilang ke mamah gue, kalau lo suka sama gue di sekolah"
"Dih pede banget, itu juga surat lama kali, sekarang gue udah nggak suka sama lo" alibi Haresa.
"Gue nggak peduli perasaan lo gimana, tapi Inget! Gue benci cewek yang nggak bisa bahasa Inggris."
Jake kemudian meninggalkan Haresa begitu saja, ia kembali ke kamar dan melanjutkan belajarnya di sana.
"Awas lo Jake! Liat aja! Kalau besok gue pinter bahasa Inggris lo jangan kaget ya!" Teriak Haresa yang sangat kesal.
Karena saking kencangnya suara teriakan Haresa, Jake dapat mendengar suaranya dari dalam kamarnya.
"Copot aja dulu kertas putihnya dari muka! Muka lo keliatan kaya kuda!"
Haresa memegang wajahnya, ia menjadi malu sendiri, bisa-bisanya ia lupa kalau sedang pakai masker. Dan yang lebih parahnya lagi, bentuk wajahnya sekarang bukan seperti kuda, melainkan seperti babi air.
"Awas aja lo Jake, tunggu pembalasan gue"
[02]
🌻🌻🌻
Lanjut ngga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days with Jake✔️
FanfictionAwalnya saling benci, lama-lama jadi cinta cover by pinterest.