[29]

2.4K 380 18
                                    


Jake sedang membuka laptopnya, ia ingin segera mengabari Haresa akan suatu hal. Tapi, saat Jake membuka Instagram, ia justru melihat beberapa notifikasi 'replied your story' dan juga terdapat 'request' DM yang berasal dari, Felix?

____________________________________
Felix
@ felix00
_____________________________________

Hi fellas
How are you?

I'm good
What's wrong?

I want to talk
Abt ur girlfriend

Haresa?

Yeah

Sure

Did u break up?

Nope
Who said?

I saw it
Pake b indo aja ya bro
Biar gue sekalian lancarin

Hahahaha oke

Iya
Jadi, Haresa kemarin chatan sama lo

Wait
Gue dari kemarin belum chatan sama dia
Hape gue ketinggalan di kelas

Terus yang bales chat Haresa siapa?

I don't know
Seriously
Gue ngomong apa ke Haresa?

Lo ngajak putus

That's not me

I know
Btw
Lo kemarin habis jalan sama cewek lain?

No, I swear
gue ga pernah jalan sama cewek lain

I see
Kayaknya ig lo juga dibajak

Sama siapa?


Lebih baik lo cari tau sendiri
Dia pasti anak kelasan lo
Dan cepet perbaiki hubungan lo
Haresa kelihatan murung kemarin

Oke
Thank you fellas

No problem

______________________


Jake yang tadinya ingin memberi kabar ke Haresa, sekarang malah mikirin siapa pelaku yang mainin hapenya.

Kalau orang tersebut bisa berkomunikasi dengan Haresa, artinya orang itu bisa bahasa Indonesia.

Di kelas Jake tak ada banyak murid. Apalagi yang bisa berbahasa Indonesia. Murid yang bisa bahasa Indonesia hanya dirinya dan Fika.

Tapi, Jake masih gak habis pikir kalau Fika beneran orang yang iseng kata gitu. Selama ini Jake kenal Fika sebagai orang baik.

_____

Kini, jam istirahat sekolah. Jake diam-diam memperhatikan gerak-gerik Fika. Tak ada yang mencurigakan, tapi kelihatannya Fika menyembunyikan sesuatu di laci mejanya.

"Fika," panggil Jake.

"A-apa?"

"Lo liat hape gue ngga? Kayaknya kemarin ketinggalan di kelas."

"Hape? Ngga, gue ngga liat sama sekali."

"Oh, oke deh kalau lo ga liat."

Fika bangun dari kursinya. "Btw, gue ke toilet dulu ya, mau cuci muka."

Jake mengangguk. "Oke."

Setelah Fika pergi, Jake meminjam ponsel milik temannya yang duduk berdekatan dengan dia. Lalu, Jake mencoba misscall nomer hapenya.

Tak lama setelah itu, nada dering hape milik Jake berbunyi. Sumber suara tersebut berasal dari laci meja Fika. Jake mencoba mengeluarkan isi laci meja tersebut dan ternyata isinya adalah sebuah tas bekal untuk menyimpan kotak Tupperware.

Jake membuka tas tersebut dan menemukan hapenya yang masih menyala. Padahal seharusnya jika didiamkan selama lebih dari 24 jam, hapenya akan otomatis mati.

Inikah pertanda kalau Fika memang membajak hape milik Jake?

Setelah itu, Jake langsung memeriksa isi chat-nya dengan Haresa. Dan ternyata benar kata Felix, chat 'let's break up' tersebut memang dikirim untuk Haresa.

Kini, Jake menunggu Fika di depan toilet perempuan. Tak lama setelah itu, Jake langsung membawa Fika ke laboratorium biologi yang kebetulan tidak diisi oleh siapapun. "Ada apa, Jake?" Tanya Fika gugup.

Raut wajah Jake nampak kesal, lalu Jake menunjukkan isi chat-nya. "Who send this to Haresa?"

Fika terkejut, "Lo nemu hapenya dimana?"

Jake sedikit senyum, jawaban Fika yang seperti itu menunjukkan kalau Fika benar-benar menyembunyikan hapenya.

Karena sudah tau pelakunya, Jake mencoba melangkah keluar dan meninggalkan Fika.

"Jake, tunggu." Fika menarik tangan Jake. "Maafin gue, tapi gue emang beneran suka sama lo."

"Sorry, Fika. Gue juga udah pernah bilang kalau gue ngga bisa nerima lo."

"Satu-satunya cara biar lo bisa nerima gue adalah putus sama Haresa, kan? Dan sekarang kalian udah putus. Why not?"

Jake tak tau ingin membalas apa, Fika super keras kepala dan rasa egoisnya cukup tinggi. Kalau percakapan ini terus dilanjutkan pasti ngga akan ada ujungnya.

"Fika, please. Lo ngga bisa paksain perasaan orang lain kaya gitu. Lo harus pikirin perasaan orang lain juga. Kalau lo ada di posisi Haresa gimana?"

Fika diam, mau pakai cara apapun Jake ngga akan pernah nerima dia.

Dan dari kejadian hari ini, Jake baru tau kenapa Haresa selalu kesal jika dirinya bergaul dengan Fika.

Fika selalu mikirin dirinya sendiri.

"Maaf, Jake." Lirih Fika.

Jake tersenyum, "gapapa, manusia masih bisa berubah."

[30]

See you tomorrow^^

30 Days with Jake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang