[03]

5.4K 843 126
                                    

Pagi ini Haresa sarapan bersama keluarga Shim di meja makan, dan posisi duduknya? Tentu berhadapan dengan Jake.

"Astaga lagi makan aja ganteng." Batin Haresa.

Haresa tersalah fokuskan dengan ketampanan Jake, sampai-sampai dirinya tak bisa mengalihkan pandangannya dari sana. Bisa dibilang ini merupakan jarak terdekat dirinya bisa menatap Jake. Selain itu, wajah tampan Jake juga bagaikan sihir. Haresa dapat melupakan kejadian tadi malam begitu saja.

"Jake" panggil tante Shim.

"Apa?"

"Nanti kamu berangkat bareng Haresa ya, pulangnya juga"

Jake berhenti mengunyah makanan, kemudian menatap Haresa. "Aku bareng sama dia?!"

Tante Shim mengangguk.

"Dih nggak mau, mending aku ke sekolah sama Layla"

Mendengar kata 'layla' Haresa menjadi kebingungan. "Layla? Layla siapa tante?"

"Hewan peliharaan Jake"

"Oh, anjing atau kucing?"

Tante Shim tertawa, lalu menunjuk sesuatu, "tuh kamu liat aja sendiri"

Haresa menengok ke arah yang ditunjuk Tante Shim, kemudian ia melihat sebuah aquarium di sana, 'ah mungkin ikan cupang' menurutnya.

Tapi pada saat diperhatikan lebih dalam, ternyata aquarium tersebut berisi seekor katak gemuk berwarna hijau tua. Haresa terheran-heran melihatnya.

"Lah kok kodok tan?"

"Nggak tau, tante juga suka bingung sama Jake, suka random anaknya"

Haresa tertawa "hahahaha orang pinter bisa aneh juga ternyata hahahaha"

Jake kesal mendengar Haresa tertawa, ia bangun dari tempat duduknya lalu keluar dari rumahnya.

"Eh, eh, kamu mau kemana? Berangkatnya bareng sama Haresa dong!" Seru Tante Shim.

"Nggak! Jake nggak mau! Suruh dia naik ojek aja!"


"Nggak! Jake nggak mau! Suruh dia naik ojek aja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SETANNN!!" Teriak Jay.

"Astaga lo kenapa si?" Tanya Sunghoon.

"Ini anjir sepatu Prada gue ada yang nginjek"

"Sepatu lo yang mahal?!"

"Iyaa. Tau ah, gue sumpahin yang nginjek jempolnya cantengan"

"Aminn"

"Ngomong-ngomong tugas fisika lo udah hoon?"

Sunghoon ngebug "........................"

"Udah belum hoon?"

"Sunghoon ngebug lagi "...................."

"Hoon?"

Sunghoon tambah ngebug "..............."

"Udahlah capek gue hoon kalau nanya tugas sama lo! Pasti ujung-ujungnya ngebug!"

Jay yang tidak sabaran menjadi kesal sendiri, ia juga sudah lelah dengan otak temannya yang lamban itu. Akhirnya Jay memutuskan untuk pergi ke kantin dan menemui Haresa di sana.

"Res!" Panggil Jay.

"Apaan?"

Jay duduk di sebelah Haresa lalu langsung mencomot kulit ayam miliknya.

"Ih Jay! Itu kulit ayam sengaja gue pisahin buat terakhir! Main comot aja!"

"Yaelah kulit ayam doang, pelit banget si"

"Bukannya pelit, tapi— ah taulah, gue kesel sama lo!"

"Yaudah maap, nanti gue ganti deh"

"Bener ya?!"

"Iya"

Haresa melanjutkan untuk memakan ayamnya, ia bahkan menghabiskan tiga porsi ayam crispy sekaligus.

Tak lama kemudian, datang sesosok Jake yang ingin membeli satu kaleng kopi dingin di kantin. Haresa berniat untuk menjahilinya, ia memasang ancang-ancang untuk melempar tulang ayam bekas makannya tadi ke kepala Jake.

"Waktunya pembalasan" batin Haresa.

Langkah Jake semakin lama semakin mendekati Haresa. Dan Haresa pun bersiap-siap untuk melempar tulang ayamnya ke kepala Jake dalam hitungan ke tiga.

"Satu.....

Dua.....

Tiga!"

Tulang ayam tersebut terlempar, lalu melayang tinggi layaknya burung kenari. Dan yang pastinya tulang tersebut mendarat tepat di pipi Jake.

Haresa langsung bertindak seperti tidak terjadi apa-apa. Ia melipat kedua tangannya di atas meja dan berpura-pura tertidur di kantin.

Jake yang melihat sikap aneh Haresa, langsung mencurigainya dan memutuskan untuk menghampirinya.

"Maksud lo apa lempar tulang ayam ke muka gue?!"

"Dih pede banget, orang bukan gue. Ya kan Jay?"

Jay mengangguk sekaligus bingung, dirinya yang tidak ngapa-ngapain malah diseret.

"Tuh kan, wleee" ledek Haresa sambil menjulurkan lidahnya.

Jake melipat kedua tangannya, lalu mengangkat wajahnya "Lo pikir gue bisa dibodohin?"

"Siapa juga yang bilang lo dibodohin, lo sendiri kali yang sadar"

"Awas lo ya, liat aja nanti!" Ucap Jake kesal.

"Iya! Gue tungguin!"

Jake menghela nafasnya, kemudian pergi meninggalkan kantin. Ia tidak bisa berada di sini, batinnya kepanasan setiap kali melihat Haresa.

"Res, bukannya lo suka sama Jake?" Tanya Jay.

"Udah nggak"

Jay tertawa "boong kali. Katanya hati lo rasanya kaya kena tsunami setiap kali ngeliat Jake"

"Itu dulu ya! Sekarang kalau liat muka dia, hati gue rasanya kaya kena percikan api neraka, panas banget."

"Kalau kena percikan api neraka mah bukan panas lagi, tapi gosong"

"Iya deh iya terserah lo"

Tak lama setelah Jay dan Haresa mengobrol, Sunghoon datang sambil membawa tiga potong roti, "Nih guys makan" ucapnya.

"Wih Sunghoon, tumben baik" ucap Haresa.

Sunghoon tersenyum "iya, sayang-sayang kalau nggak dimakan sekarang, 2 menit lagi kadaluarsa"

Haresa yang tadinya gembira, mendadak merubah raut wajahnya menjadi datar "Hoon lo mau ngeracunin kita?"

Sunghoon ngebug "........."

"Hoon!"

Sunghoon tetap ngebug ".........."

"Hoon! Lo mau mati?!"

Sunghoon tambah ngebug "..........."

"Udahlah, bubar! Bubar! Capek gue!" Seru Haresa.

[03]

Izin slow update ya, aku lagi UAS soalnya✌️

30 Days with Jake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang