[25]

2.5K 408 35
                                    

Jake yang sedang asik chattingan dengan Haresa tiba-tiba mendengar suara temannya dari luar, kaya manggil buat main gitu.

Jake otomatis keluar dari Apartemen, lalu menghampiri temannya. "What's going on, bro?"

"Let's go outside, some student gathering at pool and do barbeque."

"Sorry, i can't go, i should do something here."

"Oh, no problem. If u want join, just come to us."

"Sure."

Setelah penolakan itu, Jake langsung kembali ke kasurnya dan membaca pesan Haresa.

Tapi ternyata dari tadi hape Jake nyala terus, jadinya pesan dari Haresa otomatis sudah terbaca.

Saat Jake ingin membalas pesannya, Jake tak sengaja mengklik bar notifikasi pesan anonim. Entah dari siapa, tapi isinya adalah kiriman dua gambar.

Jake melihat gambar tersebut sambil mencerna otaknya, "ini kan, Haresa?"

"......sama, Felix?"


________________
Unknown
_______________

________________Unknown_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Haresa jalan sama cowok lain| Mereka tadi sore ada di toko buku| Ngga tau sebelumya ngapain aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Haresa jalan sama cowok lain
| Mereka tadi sore ada di toko buku
| Ngga tau sebelumya ngapain aja

____________


Jake membeku sebentar, bingung, sebenarnya apa yang telah terjadi.

Haresa bukan tipe cewek yang gampangan buat jalan sama cowok, contohnya waktu pas diajak jalan sama kak Hyunjin.

Felix juga gitu, dia kan pinter, mana mungkin punya waktu buat jalan berduaan. Murid kaya dia pasti waktunya cuma dipakai buat belajar.

Jake bukan tipikal orang yang gampang percaya sama pesan kaya gini, apalagi Jake tahu persis sifat haresa kaya gimana.

Jadi sorry-sorry aja ya nih pesan anonim, anda berurusan dengan orang yang salah. Mau gimanapun Jake tetap percaya sama Haresa.


___




Pagi ini Jake berangkat ke sekolah, agak telat sih. Soalnya semalam Jake tak bisa tidur, teman-temannya yang barbeque-an di area apartemennya berisik banget.

Sampai kelas, mata Jake terpaku dengan meja sebelah. Biasanya kosong kini diisi seseorang. Jake ngga kenal orangnya, tapi yang jelas dia adalah murid baru.

Jake berspekulasi kalau murid baru sebelahnya berasal dari Indonesia, sebab ada satu set Tupperware hijau di atas mejanya.

Perempuan yang tampak asing tiba-tiba berdiri dihadapan Jake, "denger-denger lo dari indo juga, ya?"

Jake ngangguk. "Iyaa."

"Nah ini yang gue cari," perempuan itu mengulurkan tangannya. "Kenalin, nama gue Fika."

Jake bersalaman dengannya. "Gue Jake, salam kenal."

Fika tersenyum lalu duduk di kursi yang ada di sebelah tempat Jake.

Nah ternyata Jake bener kan, Tupperware itu beneran milik murid dari Indonesia.

Setelah sekian jam pelajaran berlalu, waktu istirahat tiba. Fika yang ada di sebelah Jake langsung mengajak makan bareng di kantin. Jake mau nolak tapi ngga enak, namanya juga baru kenal.

"Jake, gue masih belum terlalu hapal lokasi sekolah di sini. Lo bantuin gue beradaptasi ya."

Jake ngangguk. "Tapi jangan beradaptasi terlalu lama, nanti bisa ketinggalan sama yang lain."

"Okee. Don't worry."

Jake dan Fika tiba di kantin, mereka mengambil satu set makan siang yang telah disiapkan, lalu mereka memakannya secara berhadapan.

Jake sudah selesai makan, sementara Fika belum. Fika terlihat tak memakan sayuran yang ada di salah satu kotak makan. Padahal peraturan untuk makan di sekolah ini adalah harus menghabiskan  makanannya tanpa tersisa sedikitpun.

"Belum selesai?" tanya Jake. "ini udah mau bel masuk."

Fika menggelengkan kepalanya lalu memaksakan dirinya untuk memakan sayuran.

"Kalau ngga suka jangan dipaksain." ucap Jake.

Fika menaruh sendoknya. "Sebenernya, gue alergi wortel."

Jake mengambil kotak makan Fika. "Gapapa, biar gue aja yang makan, daripada nanti lo kenapa-kenapa."

Mata Fika langsung menatap Jake, pupil matanya membesar. Ini adalah pertama kali baginya bertemu seseorang yang tampak peduli dengannya.

Ditambah lagi, wajah Jake yang ada di hadapannya sangat tampan.

"Jake," panggil Fika.

Jake yang sedang memakan sayuran langsung menatap Fika. "Hm?"

"Kayanya gue suka sama lo."

Jake kaget, "hah? Baru juga kenal."

"Tapi gue beneran suka sama lo."

Jake menghela nafas, selain Haresa dan Felix ternyata masih ada orang yang lebih aneh.

"Makasih kalau lo beneran suka sama gue, but sorry gue ngga bisa bales."

"Kenapa?"

"I'm already dating someone."

"Yahh, kalau gitu kita cuma bisa temenan deh."

"Iyaa."

"Berhubung kita udah temenan, nanti kenalin pacar lo ke gue, ya?"

"Okee, kapan-kapan gue kenalin dia ke lo."

Fika tersenyum. "Gue tunggu."

[25]

Deg-degan

Btw sorry baru up gengs,
Aku baru kelar uts (✯ᴗ✯)

30 Days with Jake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang