[22]

2.7K 469 48
                                    

Jake dan keluarganya pergi ke Bandara bersama. Tapi Haresa nyusul, karena mobilnya tak muat. Bayangin saja, Tante Shim sampai nyiapin lima koper buat stok makanan Jake di Australia. Itu mau pindahan atau mau jualan?

Hadeh.

Setelah menyusul, Haresa langsung menghampiri Jake yang mau check in lima belas menit lagi. Tapi Haresa tak sempat untuk memberi ucapan apapun untuk Jake. Soalnya Tante Shim terus memeluk tubuh Jake, tak mau dilepas sama sekali.

"Jake, kalau udah sampe di Australia langsung hubungi mamah ya, terus kalau ada yang nakal langsung laporin mamah juga. Oh iya, jangan sampe telat makan di sana! Kalau sakit ngga ada yang ngurusin!"

Ekspresi tante Shim tuh bener-bener seperti orang tua yang tak siap buat ditinggal anaknya. Ya wajar sih, Jake kan anak tunggal.

"Iya mah, ngga perlu khawatir. Jake pasti bisa jaga diri. Hal yang paling Jake takutin cuma kecoa sama hantu."

Setelah itu, Jake berjalan mendekati Haresa, lalu mengacak-acak rambutnya. "Pergi dulu ya, kamu jaga diri, jangan lirik yang lain."

Haresa ngangguk sambil senyum. "Lo juga. Hati-hati ya."

Jake memutar balikkan tubuhnya, lalu menarik kopernya. Ia sesegera mungkin harus pergi check in.

Haresa cuma bisa menghela nafas berkali-kali, berat banget rasanya buat dilihat.

Dari jauh Jake terlihat melambai-lambaikan tangan. Setelah itu mulutnya seperti mengatakan sesuatu, tapi tak bersuara. Haresa memperhatikannya secara detail. Dan ternyata kata "i love you" yang disampaikan.

Hihi Jake bisa saja bikin orang makin sedih.



_______



Hari ini tepat tiga puluh hari Haresa tinggal di rumah Jake. Nanti sore, ayahnya akan datang untuk menjemput sekaligus bertamu.

"Haresa, nanti kamu sering-sering main ke sini ya. Tante sedih tau, masa udah ditinggal Jake, ditinggal kamu juga."

"Iya tante, nanti aku bakal sering main kok."

"Janji ya?"

"Iya, aku janji."

Haresa kembali mengemasi pakaiannya. Ia sesekali dibantu oleh Tante Shim. Padahal, Haresa sudah menolak bantuannya, tapi Tante Shim tetap saja memaksa.

Setelah selesai, Tante Shim menyiapkan beberapa biskuit dan teh manis sebagai camilan di siang hari. Haresa yang ada di atas langsung turun ke bawah untuk memakannya.

Dan ujung-ujungnya mereka berdua malah ngerumpi.

"Haresa, Jake kalau di sekolah kaya gimana sih?" tanya Tante Shim.

"Jake itu pinter, populer, baik, kesayangan guru-guru. Tapi, dulu Jake itu serem Tan, masa ada cewek yang ketauan nulis surat cinta buat dia bukannya dihargai malah dibenerin grammar nya. Bikin malu aja."

Itu Haresa.

Maksud ucapan Haresa adalah dirinya sendiri.

Tante Shim tertawa. "Bukannya itu kamu?"

Asdfghjkl Tante Shim tau darimana? Haresa izin pamit dari jagat raya bisa ngga sih?

"K-kok Tante tau?"

30 Days with Jake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang