Malam ini, Tante Shim memasak daging sapi yang dibeli oleh Haresa dan Jake. Lalu daging tersebut disajikan menggunakan piring kecil yang nantinya akan diantarkan ke masing-masing kamar yang ada di rumah.
"Jake! Sini!"
Jake menghampiri Tante Shim, "kenapa mah?"
"Tolong anterin ini ke kamar Haresa, dia lagi belajar di sana."
"Okeee"
Jake mengambil piring kecil dan segelas susu putih yang ada di meja, lalu mengantarkannya ke kamar Haresa.
Saat jalan, Jake merasa sedikit bingung, biasanya ia paling malas untuk bertemu Haresa. Tapi, kali ini kenapa dirinya mau mengantar makanannya begitu saja?
Akhirnya, Jake berhenti, ia ragu untuk melanjutkan langkahnya, "tapi kalau mau balik lagi tanggung, gue udah di depan pintu kamarnya. Udahlah masuk aja cuma nganterin ini doang sih." monolognya.
Saat memasuki kamar Haresa. Jake membeku, ia terkejut karena melihat Haresa sedang belajar dan bermonolog dengan bahasa Inggris. Benar-benar tak disangka.
"I just want to have a better life in the future. So let's study hard, see you Switzerland."
"Ehem!"
"J-jake? Sejak kapan lo masuk?"
"Barusan," Jake manaruh piring kecil dan segelas susu di meja belajar Haresa "nih tadi mamah buat daging panggang, jangan lupa dimakan."
"Yes, thankyou."
"Ngomong-ngomong tumben banget lo belajar bahasa Inggris, abis kesambet apaan?"
"Gue belajar bahasa Inggris biar nggak dibilang bodoh lagi sama lo, suka sebel gue dengernya."
Jake tertawa, "semangat, stupid."
Seperti biasa, sebelum berangkat sekolah Jake dan Haresa sarapan bersama tante Shim di meja makan. Mereka semua menikmati omelette spesial buatan tante Shim.
"Jake, kali ini kamu berangkat bareng Haresa, ya?"
Jake mengangguk, "iya."
Melihat anggukan Jake yang kurang ikhlas, Haresa langsung merasa tidak enak, "kalau lo nggak mau, gapapa, gue nanti bisa dijemput Sunghoon."
"Berangkat sama gue aja, gapapa."
"Beneran?"
"Iyaaa"
Tante Shim yang mendengarnya hanya tersenyum kecil, ia senang karena akhirnya Jake mau mengantar Haresa ke sekolah.
Tak lama, Jake bangun dari tempat duduknya dan menyuruh Haresa untuk cepat-cepat ke depan.
Mereka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah secara bersamaan.
Di perjalanan, Jake mengendarai motornya sama persis seperti kemarin, serasa cod dengan ajal. Haresa yang di belakangnya jadi panik, ia berharap bisa tiba ke sekolah dengan selamat. Dan untungnya doa'nya itu terkabulkan.
Setibanya di sekolah, Haresa dan Jake langsung menjadi pusat perhatian. Semua murid tau kalau Haresa adalah salah satu orang yang pernah nulis surat cinta untuk Jake. Apalagi saat itu suratnya tertempel di mading.
Haresa jadi malu sendiri, ia langsung berlari meninggalkan Jake, "Jake gue duluan, makasih ya!"
Jake cuma ketawa melihat cara Haresa berlari, mirip seperti dinosaurus.
"Res, lo tadi berangkat sekolah naik motor bareng Jake?" tanya Jay."Nggak, gue berangkat sekolah naik delman bareng pak kusir."
"Seriusan kambing, gue sama Sunghoon tadi denger gossip di kantin, ya kan hoon?"
Sunghoon ngebug "..............."
"Ah elah, dia ngebug lagi."
Haresa tertawa "sabar Jay, maklumin aja."
"Terus lo nanti pulangnya bareng Jake juga?"
"Nggak tau, gue nanti pulang sekolah udah mulai les lagi."
"Gaya banget les segala, dari dulu nggak pinter-pinter."
"Biarin aja, setidaknya berusaha. Lo sendiri nggak les Jay?"
"Les privat gue bareng Sunghoon, ya kan hoon?"
Sunghoon masih ngebug "........."
"Hoon, makanya besok-besok kalau haus beli minumnya Aqua, jangan minum air keran sekolah. Atau jangan-jangan mamah lo waktu hamil, ngidamnya makan sate biawak?" cibir Jay.
"Tau nih Sunghoon ngebug mulu, yeuuu." sahut Haresa.
Mau diledek kaya gimana juga Sunghoon tetap ngebug "............ hah? kalian abis ngomongin apaan?"
"Udahlah nggak jadi!" teriak Jay, emosi.
[06]
Maap ya telat update huhu:(
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days with Jake✔️
FanfictionAwalnya saling benci, lama-lama jadi cinta cover by pinterest.