Hari pertama les, kepala Haresa sudah panas. Pelajaran utbk benar-benar rumit, harus dikerjakan menggunakan logika.
"Bu saya izin ke toilet, boleh nggak?" alasan Haresa agar bisa mengistirahatkan otaknya.
"Iya silahkan."
Haresa dengan sigap langsung keluar dari ruangannya, ia menuju toilet sambil mengikat rambut panjangnya.
_
Kucuran air yang mengalir dari keran wastafel ditampung telapak tangan Haresa, kemudian dibasuhlah wajahnya. Kepala yang tadinya panas, kini sudah segar kembali.
Saat keluar dari toilet, Haresa melihat gerombolan anak tubatu sedang duduk dan berdiskusi di tangga, "Ih liat deh yang tengah cantik banget." ucap Yeonjun sambil menunjukkan foto melalui sebuah handphone ke teman-temannya, "iya gile, gebet bang." sahut Hueningkai.
Soobin yang melihat Haresa lewat langsung menghampirinya "cieee subin ketemu mantan." ledek Beomgyu.
Haresa langsung membeku kaku melihat mantan pacarnya berdiri di hadapannya, "ya ampun, makin ganteng."
Tapi kalau diingat-ingat, waktu itu Soobin sangat menyebalkan, lebih cinta sama games ketimbang Haresa.
"Haresa apa kabar?"
"B-baik, lo sendiri?"
"Baik, lo les di sini juga?"
"Iya."
"Kebetulan banget, nggak satu SMA tapi satu tempat les."
"Hahaha iya, lo SMA dimana bin?"
"Di SMA Bighit, lo dimana?"
"Kalau gue sekolah di SMA Belift."
"Oh, nanti pulang les sama siapa? Bareng aja yuk sama gue."
"Nggak usah, nanti gue d-dijemput. Oh iya gue masih ada kelas, gue duluan ya."
"Iya, bye bye."
Haresa kembali ke kelasnya dan melanjutkan belajarnya.
Setelah kurang lebih dua jam di tempat les, Haresa akhirnya diizinkan untuk pulang. Ia keluar dari ruangannya dan segera untuk memesan ojek online.
Saat Haresa ingin mengeklik 'pesan' di aplikasi ojek onlinenya, tiba-tiba Soobin datang dan merebut handphone miliknya "tadi katanya dijemput, kok malah mesen ojek online?"
Haresa bingung, ketahuan bohong kan. Akhirnya ia tak bisa membalas perkataan Soobin. "Sini," Soobin memakaikan helm ke kepala Haresa "kita pulang bareng."
_
"Res emang rumah lo di sini ya? Setau gue bukan ini."
"Iya, ini rumah temen ayah gue, gue tinggal di sini dulu sementara."
"Emang rumah lo kenapa?"
"Disarangin kecoa."
"Lah kok bisa?"
"Nggak tau gue juga. Oh iya gue masuk duluan ya bin udah malem soalnya, makasih buat tumpangannya."
"Iya, sama-sama."
"Hati-hati yaa!"
Haresa memutar balikkan tubuhnya, lalu ia melihat Jake sedang mengawasinya dari teras rumah.
"Itu siapa?" tanya Jake dengan wajah datar.
"Subin, temen waktu smp."
"Oh, lain kali kalau pulang les kabarin gue aja, nanti gue jemput."
"Tumben banget lo baik," Haresa memegang kening Jake "lo nggak sakit kan?"
Jake menyingkirkan tangan Haresa "nggak. Udah cepetan masuk, kita makan malem bareng."
Haresa berjalan mengikuti Jake, lalu duduk berhadapan dengannya. Mereka menikmati mie soto dengan telur rebus sebagai makan malamnya.
Drrt drrt drrt
Handphone Haresa yang diletakkan di meja berbunyi. Terlihat notifikasi dari Soobin.
Soobin : res besok lo berangkat sekolah jam berapa? Biar gue jemput
Soobin : oh iya, lo masih jomblo kan?Melihat notifikasi yang terpampang jelas, Jake langsung mengerutkan alisnya "besok lo berangkat sama dia juga?"
"Maksudnya?"
"Tuh baca notif hp lo."
Haresa mengambil hpnya lalu membalas pesan soobin sambil tersenyum-senyum.
Jake yang melihatnya merasa bingung, kok bisa perasaannya jadi kesal?
Akhirnya Jake menyantap makanannya dengan tempo yang cepat dan buru-buru untuk menghabiskannya.
"Gue ke kamar duluan." ucap Jake sambil bangun dari duduknya.
Haresa hanya membalasnya dengan anggukan, ia sangat fokus ke hpnya.
Jake kesal, tapi ia tidak bisa marah "res!" panggilnya.
"Apa?!"
"Besok lo berangkat sekolah bareng gue aja, jangan sama dia, ya?"
Haresa tampak bingung. Tumben banget Jake nawarin tumpangan untuk kedua kalinya.
"Lo nggak mau?" Tanya Jake memastikan.
"Nggak ah gue bareng subin aja."
"Terserah."
[07]
C E M B U R U
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days with Jake✔️
FanfictionAwalnya saling benci, lama-lama jadi cinta cover by pinterest.