LDR

496 62 26
                                    

LDR

Dering telfon mengusik gendang telinga lelaki yang terlelap diatas ranjang, dengan amat terpaksa ia meraih ponsel yang ada dimeja kecil sebelah kasur, menyentuh layar, tertera nama seseorang yang langsung membuat kantuknya hilang, Gojo Satoru buru buru ke kamar mandi yang letaknya dikamar sebelah untuk sikat gigi dan cuci muka, setelahnya ia duduk dan mengangkat panggilan video tersebut.

"Pagi Utahime!" seru Gojo Satoru bersemangat, senyuman tak lepas dari paras tampannya.

"Kenapa baru diangkat!"

Suara dengan nada kesal, pipi merah menahan amarah itu membuat Satoru mendadak rindu, padahal baru kemarin dia sampai di kota Kutukan bareng beberapa teman seangkatannya yang KKN di Kota ini.

"Baru bangun Ta, hehe." Gojo tertawa renyah, ia menyandarkan ponsel pada tumpukan buku diatas meja, mengarahkan kamera ke wajahnya.

"Badan kakak gimana?jangan minum soda pokoknya! Obat maag ada diransel yang hitam kantong depan,"

"Badanku udah mendingan, iya aku gak minum soda, iya Ta." jawab Satoru, semalam saat sampai, Satoru mendadak pingsan karena maagnya kambuh, terus demam, Shoko, teman satu tempat KKN si putih menelfon Utahime, gadis bersurai raven itu panik, bahkan berniat ke kota Kutukan, untungnya Shoko ini anak kedokteran, la menenangkan Utahime.dan mengatakan kalau Satoru sudah baikan setelah minum obat.

Satoru dan Utahime sudah saling kenal sejak kecil, orang tau mereka juga berteman baik, ditambah keduanya bertetangga dengan semua ini mustahil mereka tak memiliki rasa.

Setelah bertahun-tahun terjebak kakak adik zone, akhirnya Satoru menyatakan perasaan ke gadis yang 3 tahun lebih muda darinya itu, 3 hari sebelum keberangkatannya. Kurang ajar memang, baru pacaranudah LDR-anaja.

"Kak, sarapan dulu, mulai kegiatan besok kan? Jadi hari ini istirahat, jangan sampai kecapean, apalagi lupa makan," rentetan ocehan serta pengingat terus diucapkan Utahime, Satoru gak kesal, dia malah senang dengerin ocehan pacarnya itu.

Suara gedoran pintu membuat Satoru mendengus kesal, dengam amat terpaksa la bangkit dan membuka pintu. Nampaklah sosok lelaki, berambut pink.

"Kalau dah bangun ke dapur kek lu! Sarapan Tayo," ucap si pink, ia menyerahkan sepiring nasi kuning beserta sebotol air, kemudian melangkah pergi.

"Thanks bro Sukiman! Sukuna baik dan beriman!" Teriak Si putih, ia langsung menutup pintu kamar.bahaya nanti si rambut pink ngajakin tawuran bisa hancurini kontrakkan.

"Siapa kak?"

Gojo kembali duduk dengan sepiring nasi kuning dipangkuan.

"Sukuna, yang rambut pink banyak tatonya."

"Aku tutup dulu ya kak, mau berangkat ke kampus, ada matkul pagi ini, jaga kesehatan, jangan lupa makan!"

Lambaian tangan menjadi hal terakhir yang dilihat si putih sebelum panggilan ditutup, nafsu makan Si putih mendadak hilang, sebuah pesan suara masuk. Satoru memutarnya.

Senyuman kembali merekah di bibir si putih, dengan lahap ia memakan nasi kuning, yang dibawakan temannya tadi.

Sore itu, temen-temen satu tempat KKN Satoru lagi ngumpul diteras rumah sambil makan gorengan yang dikasih Ibu pemilik kontrakan. Jarang-jarang loh, mereka bisa nyantai gini. Satoru juga hadir, dia lagi senderan ke dinding sambil ngobrol atau tepatnya menggosip bersama yang lain.

"Sat, oy!" Gojo menoleh pas dipanggil Suguru.

"Paan?" tanya si putih. Suguru menyodorkan ponselnya yang menampilkan foto dua orang, gelas kaca ditangan Satoru retak akibat terlalu kuat dicengkram, Mei-mei yang duduk disebelah si putih langsung mengambil gelas sebelum benar-benar pecah. Si putih berdiri dan masuk rumah.

ꗄ꙰ꦿ || Gouta ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang