Ending

643 55 50
                                    

Suara ketukan palu menjadi pertanda berakhirnya hubungan Satoru dan Utahime, 18 tahun bersama bukanlah waktu yang singkat, namun apa mau dikata semua ini terjadi untuk mencegah luka yang lebih besar kedepannya.

Nobara menatap sendu ke arah Papanya yang berdiri bersama Mia didekat pintu keluar ruang sidang. Andai bisa mengulang waktu, ia ingin mencegah semua ini terjadi, si gadis merutuki diri sendiri yang begitu cengeng, lekas ia menyeka kasar lelehan air mata, dan berlari memeluk Mamanya yang berbicara dengan pengacara.

Semua itu tak luput dari pandangan Megumi, si bungsu memasang wajah datar seperti biasa, meski ada niatan memukul sang papa dan memaki selingkuhannya. Malam itu, setelah Yuuji tidur, Utahime menelfon Satoru, bertanya perlahan, namun jawaban Satoru malah membuat emosi.

"Ck, kau tak mendidik anak dengan baik! apa yang kau ajarkan hingga Yuuji berani mengancam dan bertindak tidak sopan pada orang lain bahkan Papanya sendiri!"

Habis sudah kesabaran si raven, karena tak mau berdebat ia mematikan panggilan secara sepihak kemudian menangis semalaman dikamar. Keeseokan harinya, tanpa diduga, Satoru pulang bersama dua anaknya yang kebingungan dengan suasana hening dirumah.

Seminggu setelahnya, malam itu Satoru mengajak semua makan malam diluar, kurang ajarnya, si putih ini malah membawa Mia, bahkan terang-terangan mengeluarkan surat cerai dihadapan Utahime, Yuuji yang sudah terlampau kesal langsung melayangkan pukulan, sebelum memaksa Mama beserta kedua adiknya untuk pulang.

Hari-hari berat belum selesai sampai disitu, sebulan penuh Utahime mendapat teror berisi ancaman dan paksaan agar ia menanadtangani surat cerai, si raven hampir gila, trauma berat ia alami, bahkan sampai berniat bunuh diri. Megumi adalah yang pertama tau mengenai teror itu, segera membawanya ke pihak berwajib, meminta bantuan pada Ryoumen Sukuna, polisi muda kenalannya, setelah diusut ternyata semua teror berasal dari Mia.

Hingga akhirnya, pasca terapi, Utahime memilih menandatangani surat itu tentu dengan segala macam pertimbangan dan paksaan dari tiga anaknya. Baik Yuuji, Nobara, dan Megumi sama-sama mengerti alasan sang mama tetap kukuh mempertahankan hubungan adalah untuk mereka, untuk memberi mereka keluarga yang utuh.


...

"Nangis aja, gak papa," Ujar pemuda bersurai pink dengan balutan jas putih tersebut pada pemud bersurai raven disebelahnya. Dari ujung ruangan, keduanya dapat melihat upacara pembacaan janji suci sosok Pria bersurai putih dengan wanita didepannya.

"Ya, saya bersedia,"

sorakan bahagia terdengar diiringi riuh tawa dan godaan pada pengantin baru dialtar. Yuuji langsung memeluk Megumi yang sudh menangis tak tahan melihat sang papa yang akhirnya menikah lagi, tapi dengan sosok selingkuhannya. Tepukan pelan dibahu memmbuat Yuuji menoleh, ada sang mama yang mengajaknya untuk memberi ucapan selamat. 

Nobara mengeratkan genggamannya dengan Utahime sambil menunduk, ia tak mau memperlihatkan wajah bengkak karena menangis dihadapan siapapun. Entah kenapa antrian terasa begitu cepat hingga tak sadar sekarang keluarga kecil Uta sudah berdiri didepan pengantin baru.

Iris biru Satoru menatap sendu ke arah mantan istrinya, tak diragukan terkadang ia masih merindukan sosok  itu, meski sadar penyebab semua ini adalah dirinya sendiri.

Utahime hanya melempar senyum ke arah mempelai wanita, enggan untuk sekedar bersalaman karena trauma yang masih membekas.

"Selamat Pa," ujar Yuuji dengan senyum diwajahnya, Satoru menatap anak sulungnya  tulus, sosok yang pernah ia tampar ini telah tumbuh menjadi lelaki bijak dan dewasa, padahal hanya dua tahun ia tak bertemu.

Sekarang berganti ke Nobara yang enggan untuk sekedar bersalaman atau mengucap selamat, ia hanya mengekori sang mama yang tengah mengucap selamat pada sang mantan suami.

"Bara anak Papa," ucap Satoru pelan, ia sudah berlutut dihadapan sang anak gadis sambil menggenggam tangan Nobara, detik itu juga si tengah memangis keras sebelum menghambur pelukan pada sosok superheronya dulu.

Satoru merentangkan tangan, seakan meminta Yuuji dan Megumi ikut memeluknya, si sulung jelas mengerti, ditariknya si bungsu dang sang mama hingga mantan keluarga kecil itu benar-benar berpelukan, biarlah untuk terakhir kalinya mereka seperti ini, tak perduli apa kata orang mungkin ini yang terbaik bagi semuanya.


...

Ending End

huhuhuuhuuu maafin karea beneran gk nyambung, tapi ini akhir yang audi mau huhuuu sampai jumpa diproject berikutnya, tetap stay health and safe yaa

ꗄ꙰ꦿ || Gouta ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang