Aitai

516 67 17
                                    


Aitai

Gouta fanfic

Hamparan langit gelap bertabur bintang menjadi latar belakang seorang pria dengan surai putih yang tengah bersandar pada kepala ranjang, iris sewarna laut menatap ke arah jendela kaca besar disebelahnya yang juga menampilkan keindahan kota malam itu. Tangan si surai putih menggenggam ponsel sembari menempelkannya pada telinga sebelah kanan.

"Kau sudah makan kan?jangan berbohong dengan alasan tidak lapar, Satoru,"

Mendengar suara tersebut, pria dengan surai putih itu tersenyum lembut, suara wanita yang amat ia rindukan setiap hari dalam 360 hari belakangan.

"Iya, sungguh aku sudah makan Utahime, aku tak mau membuatmu khawatir," Satoru merebahkan tubuh pada kasur, menjadikan sebelah tangannya yang bebas sebagai bantalan.

"Hmm, terserahmu, jangan lupa sikat gigi, dan pastikan kau mengganti kemeja mu dengan piyama, istirahat dengan benar, jangan terlalu memaksakan diri, aku tau kau lelah, segeralah beristirahat, Satoru, selamat malam, mimpi indah."


Setlah kalimat panjang tersebut, tak ada lagi ungkapan yang terdengar, hanya suara nafas teratur yang memasuki indera pendengaran Gojou Satoru. Satoru menghela nafas, jujur dirinya masih ingin bercerita banyak hal dan mendengar lebih banyak suara dari si raven.

Satoru merindukan aroma kehangatan Utahime, Satoru rindu dekap hangat, elusan lembut, hingga teriakan sang pemilik hatinya, Satoru rindu segalanya tentang Utahime.

Si surai putih ingin memeluk erat wanita yang telah resmi menyandang nama belakangnya 13 bulan lalu. Ayolah, Satoru juga ingin memegang tangan serta berjalan disamping Utahime, bukan hanya mendengar suaranya lewat ponsel.


"Aitai." Lirih pelan sebelum kelopak mata itu menutup, menandakan sang Kepala Keluarga Gojou telah terlelap.

🎈🎈🎈

Siang itu, Satoru duduk disalah satu posko, menyaksikan langsung proyek pembangunan sebuah area hunian milik perusahannya, inilah proyek yang membuat si surai putih tak bisa pulang. Sesekali si pemilik mata indah menegak air mineral dari botol. Ah sebelum dipaksa

meneruskan perusahaan keluarganya, Gojou Satoru adalah seorang arsitektur muda yang cerdas dan berpengalaman, tak heran ia diminta langsung oleh sang ayah untu menangani pembangunan hunian impian ini.

"SATORU!" seruan keras dari arah belakang membuat si putih menoleh, didapatinya, Sahabat sekaligus asistennya, Geto Suguru mendekat, peluh membasahi kemeja hitamnya.

"Ada apa? Aku tak mau disuruh jadi tukang foto dirimu dan Shoko lagi," kata Satoru dengan nada kesal, pasalnya tiga hari lalu Shoko berteriak memanggilnya yang bahkan baru selesai, mandi hanya untuk mengambil gambar dirinya dan suaminya, Geto, dibalkon apartemen.

Gojou menaikkan kacamata nya yang melorot, sembari menatap cetak biru perumahan yang terhampar diatas meja.

"Bukan bodoh, ini tentang Uta-" belum selesai Geto berucap, Satoru sudah lebih dulu berlari ke apartemen yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat ia bekerja.

ꗄ꙰ꦿ || Gouta ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang