Menjadi istri dari seorang terkenal, Gojou Satoru itu tidak mudah dan tidak selalu enak seperi yang dikatakan orang-orang, kalau Utahime boleh jujur, banyak gak enaknya karena ada aja yang gak suka, dibicarain sana sini, untung si raven kebal. Belum lagi harus menghadapi tingkah Satoru yang berubah-ubah, tapi, Utahime bersyukur dipertemukan dengan suaminya ini.
Jadi istri Pengusaha besar tuh, gak selalu enak, harus kuat dan berani ditinggal Dinas suami ke luar kota, kaya keadaan Utahime sekarang.
Cuaca diluar hujan deras berpetir, Si raven menatap anaknya yang sudah terlelap beberapa menit lalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun sang suami belum juga pulang. Menurut informasi dari Ichiji, harusnya Satoru pulang sore tadi selepas dinas seminggu diluar kota, tapi karena ada urusan bersama Suguru, si putih belum juga pulang.
Bel rumah berbunyi, si raven bergegas menuju pintu depan, terdengar ucapan salam dari suara yang amat dirindukan olehnya.
"Waalaikumsalam,"
Greb
Begitu pintu terbuka, sosok tinggi dengan kemeja yang sudah basah terkena air hujan itu mendekap erat Utahime.
"Mas, ada apa?" Tanya Utahime, tangannya beralih mengelus punggung serta surai putih Satoru.
"Biarkan seperti ini, sebentar saja, maafin mas," Permintaan dengan nada putus asa terdengar sangat menyakitkan, yang si raven tau, Satoru hanya akan seperti ini saat dia benar-benar lelah atau ketika ia merasa bersalah pada Utahime.
Dekapan erat itu terlepas berganti dengan wajah lelah si putih, kantung mata terlihat jelas disana. Si raven bergegas menyuruh si putih berganti baju lalu istirahat.
Tak butuh waktu lama, Satoru sudah berganti pakaian dengan kaos putih serta celana training, ia bersandar pada kepala ranjang. Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok sang istri yang menbawa nampan berisi makanan serta minuman untuk suaminya.
Utahime duduk dipinggir ranjang, lekas disuapinya Satoru, si putih senyum.
"Berapa kali harus ku beri tahu, meski dinas ke luar kota, kamu harus tetap jaga kesehatan!" Omel si raven.
Satoru nyengir, kangen seminggu gak dengerin omelan istrinya. Tak butuh waktu lama, makanan dipiring sudah tandas, si raven turun untuk mencuci piring. Sekembalinya dari dapur, sang suami masih pada posisi yang sama, Utahime mendekat, ikut duduk disebelah si putih.
"Ada masalah ?" Pertanyaan dari si raven tak digubris, Satoru malah senyum jahil.
Utahime tersenyum maklum dan meluruskan kaki biarlah si putih sendiri yang cerita nanti, Satoru langsung berbaring dipaha sang istri.
Jemari si raven terangkat mengusap surai si putih, Satoru menutup mata, menikmati setiap usapan lembut yang diberikan Utahime.
Kelopak mata si putih terbuka, menampakkan iris biru secerah langit yang menatap iris madu Utahime.
"Hime, gimana?" Tanya Satoru."Dia ceria seperti biasa, Hime juga antusias menunggu mu, meski akhirnya ketiduran," sahut si raven.
"Jadi, kenapa gak istirahat cukup disana?" Lanjut Utahime, Satoru nyengir lagi.
"Mata saya gak mau nutup, pengennya liat Utahime dulu, sementara hati saya rindu, ya jadinya gini,"
"Duh! Kok dicubit!"
Utahime mencubit pinggang si putih, heran mengapa bisa Satoru menggombal disaat seperti ini. Belum lagi bahasanya yang berubah saat menggoda si raven.
Si putih menatap setiap lekuk wajah salah satu Mahluk Ciptaan Yang Maha Kuasa, Satoru tak bisa berhenti mengaguminya, iris birunya membola, menyadari si raven lebih pucat dari biasanya. Satoru bangkit dari tidurnya, Utahime menatap bingung si putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꗄ꙰ꦿ || Gouta ||
Fanfic「°Audi Project; Jujustu Kaisen Fanfic• 」 || Gouta || |• Kisah pendek dan manis antara dua insan dengan sifat •| |•Satoru ❤️ Utahime•| ⚠️ Karakter milik Gege Akutami ⚠️ Seluruh alur book ini milik Audi