Pernah ada satu titik dimana gue merasa, "Apa yang salah dari gue hari ini?"
Pertanyaan basic yang selalu gue pertanyakan ketika mendapat cobaan berturut-turut di hari yang sama. Rasanya seharian penuh itu, dunia sedang mencoba untuk membuat gue jatuh dan tersungkur.
Setiap langkahnya terasa berat dan memuakkan. Hal-hal seperti itu terjadi bukan hanya sekali atau dua kali. Tapi berkali-kali. Bisa puluhan kali dalam setahun.
Lucunya lagi, ketika kita melakukan hal yang serupa dengan orang lain, tapi cuma kita yang dapat bad effect-nya. Cuma kita yang kena hal buruknya. Hidup memang selalu mendatangkan saat-saat yang suram seperti itu.
Tapi yang perlu diingat adalah, ketika masalah kamu datang tak berhenti di hari yang sama sampai membuatmu takut untuk melangkah, kamu harus selalu ingat bahwa kesempatan untuk bahagia itu ADA.
This is what i do when i have a bad day ;
1. Ingat kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang mungkin kemarin lusa kamu alami.
Disaat seperti itu, terasa mustahil bisa mengingat hal-hal baik. Segala aspek buruk yang kamu dapat di hari itu, menutup segala harapan dan kemungkinan baik yang kamu punya. Tapi itulah serunya cobaan, itulah kenapa kamu harus merasakannya.
Bukannya mustahil, kamu hanya tidak terbiasa. Mulai sekarang tulis hal-hal membahagiakan di buku harian mu. Sekecil apapun kebahagiaan itu. Mungkin sekecil kamu memberi makan kucing di jalanan, atau sekecil kamu bisa beli koin untuk baca manga favorit. Ingat hal-hal kecil itu.
2. Percaya bahwa selalu ada hal baik setelah hal buruk.
Klise, memang. Tapi kamu harus percaya itu. Kalau kamu percaya bahwa setelah kebahagiaan pasti ada luka, kamu juga harus percaya bawa luka itu membawa kebahagiaan.
Bukan salahmu mendapatkan hari yang buruk. Ini hanya masalah waktu, dan bagaimana cara kamu mengatasinya.
3. Dunia, memihak mu, menuntun mu menjadi manusia yang baik.
Setiap mendapatkan masalah secara terus-menerus, gue pribadi akan berpikir kalau dunia tidak memihak gue sama sekali dan manusia di dalamnya juga melakukan hal yang serupa.
Tapi pernah tidak kamu berpikir bahwa dunia melakukannya karena kamu? Karena dengan begitu kamu akan menjadi manusia yang bisa mengatasi masalah 'sekecil' itu, dan dengan begitu kamu akan terbiasa, kamu tidak akan terkejut dengan hal-hal yang sama buruknya dengan apa yang kamu rasakan saat ini di masa depan.
Begitulah cara dunia mendidik mu. Bukannya kamu dipaksa untuk bertahan, tetapi kamu didorong untuk terus melangkah disaat orang lain menancapkan pisau ke arahmu.
Bukankah luka yang seperti itu menakjubkan?
4. Menangis dan menangis, tidak masalah.
Luka yang menakjubkan itu, rasanya tidak akan lengkap tanpa tangisan. Jauhkan stigma negatif dari masyarakat yang tidak memperbolehkan kamu untuk menangis.
Kamu berhak menangis, kapanpun, dimanapun, dengan siapapun. Bukankah hidup perlu diekspresikan dengan baik? Bukankah kamu manusia?
5. Selesaikan apa yang telah kamu mulai.
Let's start from zero. Memulai dari nol bukanlah hal yang memalukan. Kamu bisa terluka ribuan kali, tapi kamu akan selalu punya kesempatan untuk memulai dari awal. Berlarilah dari garis awal, jika terjatuh di tengah jalur, menangislah dan kembali bangkit, larilah sampai garis akhir. Meskipun saat itu kamu menjadi yang paling akhir, tapi kamu telah menyelesaikannya dengan baik, itulah kenapa kamu harus bangga dengan dirimu. Tidak sembarang orang bisa menyelesaikan apa yang mereka mulai.
Karena itu, selesaikanlah segala hal yang kamu mulai. Buat dirimu bangga, terhadap dirimu sendiri.
୧(^ 〰 ^)୨
stay safe and hydrated everyone, love you.
Bita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segmen Remaja
Non-Fiction✧(•́⌄•́๑)✧ ◕general opinion, personal opinion, anything u want◕ Berdasarkan perubahan fisik dan psikis, rangkaian kata ini akan membuat kita tertampar. Pubertas yang cukup menyakitkan bagi sebagian orang. © 2019 Halizalts.