Pada suatu kesempatan, gue berpikir. Sebenarnya dunia yang enggan memberikan kesempatan, atau takdir yang tak lagi ramah? Terkadang memutuskan untuk bergerak saja tidak mampu, karena lagi-lagi merasa tidak ada yang mendukung. Jika begitu, siapa yang harus diandalkan?
Gue berpikir sembari dengar lagu-lagu klasik tahun 19-an. Gak tahu kenapa, suka aja. Lagu-lagu kayak gitu membuat gue jauh lebih rileks dari sebelumnya. Karena rileks, gue bisa berpikir lebih dalam lagi. Mengenai, siapa yang harus diandalkan.
Sebenarnya mudah saja. Kita memang makhluk sosial yang tidak bisa terus menerus memercayakan masalah kita ke orang lain. Karena kita pasti tahu, setiap manusia punya masalah, bukan cuma kita. Jadi setiap ingat itu, gue selalu mikir kalau ada baiknya juga gue selesaikan semuanya sendiri. It means jawaban gampangnya, yang mesti diandalkan ya cuma diri sendiri.
Kita yang paling mampu dan tau bagaimana perasaan kita sendiri. Karena belum tentu ketika orang lain berusaha menolong, hasilnya akan sama dengan apa yang kita harapkan, atau bisa saja ketika masalahnya juga tidak selesai oleh orang lain, perasaan kamu semakin buruk. Baik kepadanya maupun kepada diri sendiri. Tapi lagi-lagi, Tuhan menciptakan milyaran manusia bukan untuk menjalani kehidupannya masing-masing. Ada keterkaitan antara satu makhluk ke makhluk lainnya, satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Kita gak bisa hidup tanpa orang lain, tapi kita gak bisa mengandalkan orang lain juga.
Hal itu yang membuat gue benar-benar berusaha untuk menyeimbangkan keduanya. Kalau dirasa gue masih bisa menyelesaikan masalah A sendirian, maka gue selesaikan sendirian sebaik mungkin. Gue berprinsip, kalau tidak benar-benar butuh, usahakan kerjakan sendiri. Sebenarnya gue kurang mengerti inti pembahasan seperti ini itu apa.
Tapi memang, yang seperti ini harus dibahas. Karena kebanyakan manusia dengan mudah memulai, tapi tidak tahu seperti apa langkah yang tepat bagi mereka untuk menyelesaikannya. Akhirnya, mereka mengandalkan orang lain dan tidak pernah belajar menyelesaikan apa yang mereka mulai.
Jadi ada keuntungan tersendiri dari mengandalkan diri sendiri, ada kelemahannya juga. Semuanya pun begitu, sampai tidak tahu harus melakukan apa dan harus bagaimana. Karena kita cuma manusia, mengandalkan diri sendiri terus menerus pun tida begitu baik. Mengandalkan orang lain juga tidak begitu baik.
Memang keseimbangan dalam kehidupan itu nyata adanya. Tetap jaga kesehatan dan hindari keramaian, sebenarnya ini bahasan ringan saja, sih. Karena udah lama juga gak nyapa di Segmen Remaja. Jangan lupa makan semuanya!
Agustus 2020, Bita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segmen Remaja
Non-Fiction✧(•́⌄•́๑)✧ ◕general opinion, personal opinion, anything u want◕ Berdasarkan perubahan fisik dan psikis, rangkaian kata ini akan membuat kita tertampar. Pubertas yang cukup menyakitkan bagi sebagian orang. © 2019 Halizalts.