Rencanamu dan Rencana Tuhan

18 7 0
                                    

Setiap hari, berkaca pada diri sendiri. Sambil diam-diam meratapi rasa kecewa. Sampai tak sadar, bukan diri kita yang salah. Menghukum diri kita, bukanlah jalan yang terbaik. Karena sejatinya, kita tidak salah.

Saat rencana tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan, menangislah. Kita wajib menangis. Bukan salah kita, bukan salah orang lain. Tidak perlu menyalahkan siapapun, tidak perlu menyesali apapun.

Bahkan, rencana yang sudah kita susun selama satu tahun penuh, bisa jadi habis tak tersisa tanpa ada yang terjalani jika Tuhan tidak berkehendak.

Dan kita, tidak boleh merasa apa yang kita lakukan sia-sia. Karena kita, tidak pernah tahu sisi baik apa yang akan Tuhan berikan pada kita, saat kita kembali bersemangat.

Kamu, dan aku, tidak pernah sia-sia dalam melakukan hal apapun. Itu hanya bukan jalan kita, bukan arah yang harus kita tempuh, bukan sungai yang harus kita lewati.

Jika kamu gagal, dalam ujian, dalam wawancara, dalam projek yang telah kamu persiapkan selama berbulan-bulan, itu bukan karena kamu tidak pantas. Itu hanya bukan milikmu. Kamu bukan tidak pantas.

Suatu adonan yang sudah jadi dan perlu dicetak, harus menemukan cetakan yang sesuai untuk bisa disebut sebagai kue kering.

Posisi kita sekarang adalah adonan, yang memerlukan cetakan yang sesuai. Jika cetakannya belum sesuai, maka kita tidak bisa menjadi suatu produk.

Adonan adalah kamu dan aku yang kini tengah menjalani sulitnya proses ujian, wawancara, bahkan menyalurkan ide projek yang kerap kali ditolak oleh seorang kepala projek.

Jika kamu berhasil menemukan cetakan yang sesuai, barulah kamu akan melatih segala hal untuk menjadi kue kering. Bahkan adonan yang telah dicetak pun tidak bisa menjadi kue kering jika tanpa oven.

Maka setelah kamu berhasil menjadi bagian dari suatu instansi melalui ujian dan wawancara, kamu akan belajar dengan baik di instansi tersebut. Proses belajarmu, adalah proses dimana adonan yang sudah dicetak itu masuk ke dalam oven.

Apa yang kamu dan aku lakukan tidak pernah sia-sia, tidak pernah.

Dan Tuhan, akan selalu berperan dan menemani setiap proses kita. Mulai dari adonan, cetakan, sampai produk.Tuhan, akan memilih cetakan yang sesuai untuk kita.

Jangan ragu akan pilihan-Nya.

Karena jika kamu memilih cetakan sendiri tanpa melibatkan Tuhan didalamnya, bisa jadi cetakanmu tidak sesuai dan tidak akan pernah sesuai dengan kapasitas oven yang suatu instansi itu miliki.

Jadi, apa yang terjadi padamu, apa yang sudah kamu kerjakan, bukanlah hal yang sia-sia. Itu hanya bagian dari prosesmu, bagian dari rencanamu.

Jika rencana yang kita buat tidak sesuai dengan oven yang akan kita gunakan, itu berarti rencana kita dan rencana Tuhan berbeda.

Dan Tuhan, akan dengan PASTI menuntun dirimu untuk memilih cetakan yang sesuai. Agar kelak, kamu bisa berkembang di dalam oven.

Tanpa Tuhan, kamu tidak akan menemukan cetakan yang sesuai. Itu sesuatu yang harus kamu dan aku yakini. Sebesar itu kontribusi Tuhan pada proses perjalanan hidup kita.

Menangislah, dan kembali percaya pada-Nya.

(●´⌓'●)

Lama tidak berjumpa!
Terima kasih sudah membaca!

Much love,
Bita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Segmen RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang