Jujur Yang (Tidak) Bernilai

94 12 4
                                    

Semakin lama hidup, gue semakin melihat banyak ketidakadilan. Bukan melebih-lebihkan, tapi memang itu kenyataannya.

Jujur sudah tidak bernilai lagi. Masyarakat buta akan kejujuran. Bahkan guru-pun, kesulitan untuk mengetahui kebohongan muridnya.

Kalau dipikir, jujur itu sulit. Bahkan kalau kita memikirkan konsekuensi dari jujur, jauh lebih sulit lagi. Tapi bukan berarti kita diperbolehkan untuk bohong ketika jujur itu terasa sulit.

Kesadaran tiap individu.

Gue tidak ingin mengategorikan seseorang berdasarkan tingkat kebohongannya. Karena nyatanya, orang yang terlihat 'baik' dimata guru-pun mostly punya cara tersendiri untuk berbohong. Mencontek, membuat catatan kecil, bertanya saat ujian, mencuri uang teman, pura-pura sakit dan tidur di UKS. Hal yang dianggap kecil dan diremehkan itu justru punya dampak besar.

Seseorang yang memercayaimu sepenuhnya, akan menganggapmu orang yang tidak benar jika kebohonganmu terungkap. Lucunya, jika kebohonganmu itu terungkap sendiri. Bukan kamu yang mengungkapkan. Semakin pula kamu terlihat menyedihkan.

Perihal jujur yang tidak bernilai itu sendiri, zaman millenial sudah tidak kenal dengan kejujuran. Rasanya, kamu harus berbohong untuk sampai ke tempat dimana kamu akan disanjung. Tapi itu salah besar. Tidak ada hasil curang yang bertahan lama. Bahkan ketika kamu memutuskan untuk tidak kembali curang, kamu akan tetap mendapatkan effect kecurangan di masa lampau itu.

Kalau dunia pekerjaan istilahnya, tidak ada jaminan dipromosikan jika kamu tidak memiliki koneksi. Jika ingin seratus persen pure, maka kamu harus memiliki potensi yang pembuktiannya bisa sampai puluhan tahun. Begitu, bukan? Cara kerja kecurangan dunia?

Gue sedih, serius.

Lagi-lagi gue punya teman pindahan. Katanya untuk masuk ke dalam kelas gue, mereka harus memberikan 'uang' sebagai formalitas. Agar dapat belajar dengan judul anak IPA.

Sedih banget, serius.

Kenapa harus pakai biaya untuk masuk. Sedangkan bisa melalui cara yang lebih baik. Dengan tes atau segala macam, dengan tidak menyebarkan soal tes tersebut.

Apakah susah untuk bersikap jujur? Susah.

Apakah karena susah kita harus berbohong? Tergantung dirimu. Jadilah manusia yang rasional. Bukan manusia yang terlalu idealis sampai segala cara dihalalkan.

Tidak ada hasil yang lebih menyenangkan daripada hasil dirimu sendiri.

Bahkan, sekalipun nilaimu hanya 5, kamu akan bangga jika kamu tidak mencontek. Tertawakan temanmu yang dapat nilai seratus dengan jerih payahnya melihat catatan atau buku dibawah kolong meja.

Kamu, seribu kali lebih baik darinya.

GAJELAS YA KAN, GUE NULIS APAAN SIH. HEHEW :>

Segmen RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang