worrying about the future?

33 8 0
                                    

Masa depan... kalau bicara tentang masa depan, gue otomatis mengaitkannya dengan umur. Akan jadi apa gue diumur kesekian?

There's something wrong with that? Nope. Seriously, gak ada.

Mengkhawatirkan sesuatu itu, wajar. It's a normal thing that almost everyone feels, except for babies.

Justru karena rasa khawatir itu, lo jadi tahu apa yang harus lo lakukan. Khawatir tentang score IELTS? Belajar. Khawatir tentang promosi jabatan? Kejar setiap project yang ada, tunjukkan kinerja yang sempurna.

Tapi ada gak, sih, khawatir yang berlebihan? Ada. Bahkan ada yang saking khawatirnya, dia kosong. Gak tahu harus melakukan apa dan mulai darimana.

This is one thing you should do : percaya.

Percaya sama siapa? Tuhan, dan diri lo sendiri. Gue gak minta lo percaya sama apa yang gue ketik. Tapi gue minta sama lo, untuk mencoba. Jangan percaya ketikan gue, tapi coba aja. Lo harus buktikan sendiri, kalau sesederhana percaya bisa bikin kekhawatiran lo hilang. Mungkin gak sepenuhnya, karena lo juga belum ada di fase dimana lo bisa bilang, "Akhirnya, gue gak harus melakukan A atau B lagi."

Begini, ayo mulai dari awal.

Pertama, sebelum percaya sama diri lo sendiri, lo harus ubah kebiasaan buruk yang ada pada diri lo, supaya lo terbiasa dengan kata percaya.

Drink caffeine every night? cut it, and go to bed early.

Being in the room every morning? Get out in the morning and walk for ten minutes.

Only cleanse your body once in three days? Go to the bathroom every day, take a shower once a day.

Stuck on social media and cellphones with unimportant things in them? Let your phone run out of battery, turn it on when you've done some offline work that needs to be done.

Are you used to not washing dishes after eating? Wash your dishes even if it's only one plate.

Start with the smallest things in your life.

Susah, kata orang.

Iya susah, tapi itu kuncinya. Untuk membuktikan bahwa lo bisa, ubah hal terkecil yang bisa lo ubah sampai lo bilang sama diri lo sendiri, "Ternyata gue bisa, ya!"

Baru, setelah lo berhasil melakukan hal itu, naikkan secara perlahan tingkat kesulitannya sampai lo percaya sama diri lo sendiri.

Kenapa gue sarankan begitu?

Karena akan ada saatnya dimana kekhawatiran lo terhapus karena satu kalimat,

"Ah ngelakuin hal A aja gue bisa, masa hal B gue gak bisa?!"

Semangat, good luck, stay safe and hydrated.

Kalian berharga karena kalian ada.

as warm as pie,
Bita.

Segmen RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang